SIFAT ANTIMIKROBA KITOSAN TINJAUAN PUSTAKA

2.3 SIFAT ANTIMIKROBA KITOSAN

Kitosan memiliki sifat biodegradable dan biokompetibel, tidak mengandung racun dan banyak digunakan dalam industri. Kitosan dan turunannya merupakan antimikroba alami dan beberapa studi telah membuktikan kemampuan kitosan sebagai antimikroba. Secara umum mekanisme penghambatan senyawa antimikroba diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1 Interaksi dengan menghambat membran sel, 2 inaktifasi enzim- enzim 3 perusakan bahan-bahan genetik mikroba Coma, 2002 Menurut Thatte 2004 sifat kitosan sebagai antimikroba dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu sumber kitosan, derajat deasetilasi DD kitosan, unit monomer kitosan, mikroba uji, pH media tumbuh mikroba dan kondisi lingkungan kadar air, nutrisi yang dibutuhkan mikroba. Sifat antibakteri kitosan dengan berat molekul 479 kDa efektif untuk bakteri gram positif kecuali pada Lactobacillus sp, sedangkan kitosan dengan berat molekul 1106 kDa lebih efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif. Kitosan dengan berat molekul yang lebih besar dari 500 kDa memiliki aktivitas antibakteri yang kurang efektif dibandingkan dengan kitosan yang memiliki berat molekul yang rendah, hal ini dikarenakan kitosan dengan berat molekul tinggi memiliki viskositas yang lebih besar menyebabkan kitosan sulit untuk berdifusi dalam bahan. Umumnya kitosan memiliki efek bakterisidal lebih kuat untuk bakteri gram positif seperti Listeria monocytogenes, Bacillus megaterium, B. cereus, Staphylococcus aureus, Lactobacillus plantarum, L. brevis, and L. bulgaris dibandingkan bakteri gram negatif seperti E.coli, Pseudomonas fluorescens, Salmonella typhymurium, dan Vibrio parahaemolyticus dengan konsentrasi kitosan yang dibutuhkan sebesar 0,1 No et al. 2002. Mekanisme penghambatan pertumbuhan Gram negatif oleh kitosan diperlihatkan menggunakan Transmission Electron Micrography TEM, dimana permukaan sel bakteri yang memiliki muatan negatif lebih banyak akan menghasilkan interaksi dengan kitosan, semakin banyak muatan negatif pada permukaan sel, maka semakin banyak kitosan yang diserap sehingga akan menyebabkan kebocoran sel karena meningkatnya permeabilitas sel. Menurut Helander et al. 2001 yang mengamati mekanisme kitosan pada bakteri menggunakan mikroskop elektron memperlihatkan bahwa kitosan merusak pelindung membran luar bakteri gram negatif, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan sel dan menutupi membran luar bakteri dan struktur vesikular. Kitosan yang berikatan dengan membran luar yang menyebabkan kehilangan fungsi barrier dan membran sel bakteri. Sifat ini memungkinkan kitosan diaplikasikan sebagai pelindung atau pengawet makanan.

2.4 EKSTRAK BAWANG PUTIH