Uji antimikroba asam laktat dan ekstrak bawang putih

lebih reaktif dibandingkan gugus asetil karena adanya pasangan elektron bebas pada atom nitrogen dalam struktur kitosan. Grafik analisis FTIR dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.3 Penelitian Utama

4.3.1 Uji antimikroba asam laktat dan ekstrak bawang putih

Pengujian awal dari difusi sumur adalah pengujian ekstrak bawang putih, dan asam laktat. Pengujian terlebih dahulu adalah pengujian terhadap pelarut etil asetat, dimana pelarut ini digunakan untuk menghasilkan ekstrak bawang putih. Hasil difusi sumur menunjukan bahwa pelarut etil asetat tidak bersifat menghambat pertumbuhan bakteri uji, dengan demikian tidak mempengaruhi aktifitas senyawa ekstrak bawang putih. Pengujian ekstrak bawang putih dan asam laktat pelarut kitosan menunjukan sifat yang menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan terlihat adanya zona bening. Pengujian larutan asam laktat 2 pada penelitian ini juga menunjukan penghambatan yang besar pada kedua mikroba. Pemanfaatan asam laktat dengan konsentrasi 2 secara nyata dapat menurunkan tingkat pertumbuhan bakteri pathogen Listeria monocytogenes dari 5.59 log CFUg menjadi 4.92 log CFUg yang ditambahkan pada daging sapi kemasan vakum. Pemanfaatan asam laktat yang dikombinsaikan dengan air panas juga mampu menurunkan total bakteri secara nyata dari 2.37 log CFUg menjadi 0.26 log CFUg Kang et al. 2001. Diameter zona penghambatan ekstrak bawang putih dan asam laktat dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Diameter zona penghambatan asam laktat dan ekstrak Sampel Diameter zona penghambatan mm Pseudomonas aureginosa Bacillus cereus Asam laktat 8.57 7.65 Ekstrak bawang putih 6.30 5.22 Kontrol 0 Diameter zona bening ekstrak bawang putih pada bakeri Pseudomonas dan Bacillus 6.30 mm dan 5.22 mm. Ekstraksi yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak bawang putih adalah pelarut etil asetat, beberapa literatur menunjukan bahwa bahan baku yang memiliki senyawa antimikroba, kemudian diekstrak menggunakan pelarut etil asetat, akan memberikan aktifitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan pelarut lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Naufalin 2005 menyebutkan bahwa penghambatan ekstrak etil asetat bunga kecombrang terhadap 7 bakteri uji berkisar 12.3 – 27.2 mm dan ekstrak etanol sebesar 11.0 – 15.4 mm pada konsentrasi 30 mgml, hal ini menunjukan bahwa ekstrak etil asetat memberikan aktifitas antibakteri yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol. Ekstrak etanol memiliki aktifitas yang lebih rendah daripada ekstrak etil asetat, sesuai dengan penelitian Moshi dan Mwambo 2005 bahwa ekstrak semipolar etil asetat mampu menghambat bakteri E.coli dan B. anthracis dengan diameter hambatan lebih besar daripada ekstrak polar etanol. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan Springfield et al. 2003 ekstrak etil asetat dari tanaman Carpobrotus muirii dan C. quadrifidus lebih berpotensi dalam menghambat S. aureus dan Mycobacterium smegmatis daripada ekstrak air. Secara umum mekanisme aktifitas antibakteri ekstrak bawang putih dalam menghambat bakteri perusak makanan adalah melewati dinding sel bakteri kemudian merusak dinding sel, selanjutnya merusak bagian membran sitoplasma. Kerusakan pada membran sitoplasma dapat menyebabkan terganggunya permeabilitas sel sehingga terjadi kebocoran isi sel dan mengganggu pembentukan asam nukleat. Mehrabian dan Larry 1992 melaporkan bahwa ekstrak bawang putih yang diuji dengan menggunakan tes difusi agar, mampu menghambat 7 macam bakteri pathogen yaitu E.Coli, S. typhimurium, S. Havana, S. para, A. Shigella flexneri dan Shigella dysentriae. Feldberg et al. 1998 telah menguji bahan aktif dari ekstrak bawang putih dialil tiosulfat alisin sebagai antibakteri terhadap bakteri S.typhimurium dan antijamur. Aktifitas antibakteri bawang putih diduga adanya kandungan diallyl thiosulfinat yang biasa disebut allisin, senyawa allisin tidak ditemukan pada tanaman utuh tetapi terbentuk oleh aktifitas enzim allin alkyl-sulfenate-lyase pada komponen asam amino non protein S-allylcysteine S-oxide alliin.

4.3.2 Uji antimikroba kitosan dan kombinasi dengan ekstrak