Bab III
1
BAB III
METODOLOGI
3.1. DATA DAN SUMBER DATA
Data yang diperlukan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
pengamatan di lapangan serta wawancara melalui kuesioner dengan responden di wilayah kajian
meliputi : 1 KL yang terkait dengan pengembangan ekonomi kawasan, 2 Bappeda Provinsi; 3
Bappeda KabupatenKota di wilayah studi; 4 Dinas‐dinas Terkait; 5 Pengelola Kawasan, 6
Akademisi, dan 7 Pengusaha. Adapun data sekunder dan sumbernya diperlihatkan pada Tabel 3.1
berikut :
Tabel 3.1 Data Sekunder
Data Sumber
Data
1. RTRW
Provinsi Pemerintah
Provinsi 2.
Data Statistik Provinsi
Pemerintah Provinsi
3. Peraturan
Provinsi yang terkait dengan pengembangan kawasan Pemeirntah
Provinsi 4.
RTRW KabupatenKota
Pemerintah KabupatenKota
5. Data
Statistik KabupatenKota Pemerintah
KabupatenKota 6.
Peraturan KabupatenKota yang terkait dengan pengembangan kawasan
Pemerintah KabupatenKota
7. Rencana
Induk Pengembangan Kawasan Badan
Pengelola Kawasan 8.
Profil Kawasan
Badan Pengelola Kawasan
9. Hasil
Penelitian, makalah, artikel Internet,
surat kabar
3.2. WAKTU PELAKSANAAN KAJIAN
Waktu pelaksanaan kajian adalah delapan bulan efektif, mulai pada Bulan April sampai Desember
2008.
2 Bab
III
3.3. METODE KAJIAN
Kajian dilaksanakan melalui tahapan berikut :
1. Identifikasi
tipologikriteria kawasan dengan metode desk study
2. Penyusunan
indikator kinerja implementasi pengembangan kawasan dengan metode
wawancara dan diskusi kelompok terfokus, dengan menggunakan pendekatan Logical
Framework Analysis LFA.
3. Deskripsi
kinerja melalui uji coba indikator di beberapa lokasi studi kasus.
3.4. KERANGKA LOGIS KAJIAN
Ruang lingkup dari kajian ini adalah pemetaan tipologi masing‐masing kawasan strategis nasional
bidang ekonomi, penyusunan indikator kinerja di setiap jenis kawasan, serta pengukuran capaian
implementasi kebijakan di beberapa wilayah studi kasus yang mewakili setiap jenis kawasan untuk
mengujicobakan indikator kinerja yang telah disusun sebelumnya.
Pemetaan tipologi kawasan disusun dengan melakukan tinjauan literaturdesk study terhadap
berbagai peraturan perundang‐perundangan, maupun Norma, Standar, Prosedur, dan Manual
NSPM, serta best practices di negara lain yang terkait dengan pengembangan setiap jenis kawasan.
Sedangkan indikator kinerja disusun dengan menggunakan pendekatan Logical Framework Analysis.
Indikator kinerja pada masing‐masing jenis kawasan yang telah disusun, kemudian akan diujicobakan
di beberapa wilayah studi kasus, amtara lain di KAPET Parepare serta KPBPB Batam. Keluaran yang
dihasilkan dari proses tersebut adalah suatu instumen yang dapat digunakan bagi perencanaan serta
evaluasi kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Nasional. Kerangka logis kajian diperlihatkan
pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kerangka Logis Kajian
TUJUAN
Indikator Kinerja
Masukan penyempurnaan
kebijakan pengelolaan kawasan di
tingkat pusat dan daerah
1. LFA
•
Analisis Stakeholder
•
Analisis Masalah
•
Analisis Tujuan
•
Penyusunan PPM
2. Deskripsi dan Metode Pengukuran
Indikator
Pemetaan Hasil Implementasi
Uji Coba
Studi Kasus :
• KAPET
Parepare
• KPBPB
Batam Indikator
tipologikarakteristik Desk
Study :
•
Kebijakan nasional
•
Best Practices di negara lain
Menghasilkan indikator tipologi, indikator kinerja, dan pemetaan hasil capaian program
yang terkait dengan pengembangan kawasan strategis nasional
SASARAN
KELUARAN
Bab IV
1
BAB IV
INDIKATOR TIPOLOGI
KAWASAN STRATEGIS EKONOMI
Penentuan indikator tipologi kawasan strategis ekonomi di Indonesia dilakukan dalam beberapa
tahap meliputi :
1. Kajian
literatur tinjauan teoritis dan pengalaman best practices pengembangan Kawasan Strategis
Ekonomi di negara lain. 2.
Mengidentifikasi karakteristik konsep pendekatan dan bentuk implementasi pengembangan
Kawasan Strategis Ekonomi best practices di negara lain.
3. Dari
hasil identifikasi karakteristik Kawasan Strategis Ekonomi yang dianggap ideal berdasarkan
best practices di beberapa negara, kemudian ditentukan indikator tipologi Kawasan
Strategis Bidang Ekonomi Ekonomi di Indonesia dan di beberapa negara lain. 4.
Mengetahui perbedaan penerapan konsep dan penggunaan indkator dari berbagai tipologi
kawasan tersebut
5. Agar
dapat dilaksanakan dengan baik di masa mendatang, perlu mengadaptasikan konsep kawasan
sesuai dengan karakteristik lingkungan dan kebutuhan arah pembangunan di Indonesia.
Karena perbedaan model konsep dan cara penerapannya akan berimplikasi pada perbedaan
perlakuan kebijakan terhadap masing‐masing tipe kawasan yang ada di dalamnya. Semua
tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1 Tahapan Penentuan Indikator Tipologi Kawasan Strategis Ekonomi
Indikator Tipologi Kawasan Strategis Bidang Ekonomi Pengalaman
Sukses Beberapa Negara
Kesimpulan Karakteristik Konsep Pendekatan dan Implementasi Pengembangan Kawasan Strategis Bidang Ekonomi Pengalaman Sukses Beberapa Negara
Tinjauan Konsep Pendekatan dan Implementasi Pengembangan Kawasan Strategis Bidang Ekonomi Pengalaman Beberapa Negara FTZ, SEZ dan Indonesia KAPET,
Indikator Tipologi Kawasan Strategis Bidang Ekonomi Pengalaman
Indonesia Perbedaan
Penerapan Konsep Penggunaan Indikator Tipologi Kawasan di Indonesia dibandingkan Negara Lain Rekomendasi
Indikator Tipologi Kawasan Strategis Naisonal Bidang Ekonomi yang “Ideal” dengan Karakteristik Lingkungan Indonesia
2 Bab
IV
4.1. TINJAUAN KONSEP DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KAWASAN