Bab II
13
Namun, bukan berarti konsep pusat pertumbuhan menjadi ditinggalkan. Konsep pusat pertumbuhan
tetap diperlukan karena fungsinya yang bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan terhadap
wilayah sekitarnya. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam konsep ini. Rahardjo Adisasmita
1987 memberikan beberapa pemikiran guna memperbaiki konsep pusat pertumbuhan, yaitu :
• Peningkatan
keterkaitan ekonomi dan pembangunan antara kota sebagai pusat pertumbuhan
dengan wilayah pengaruh disekitarnya. •
Pembangunan wilayah pengaruh harus seimbang antara sisi penawaran supply side dengan
sisi permintaan demand side.
• Pada
wilayah pengaruh yang memiliki sumberdaya yang potensial dan prospek pasar yang kuat,
agar dibangun proyek‐proyek investasi fisik yang mampu menciptakan comparative adventage,
marketability, dan sustainability. •
Selain investasi, pemberdayaan masyarakat lokal di wilayah pengaruh juga perlu dilakukan.
Hal ini untuk menjamin terimplementasikannya program pembangunan dengan baik, mulai
dari pemilihan jenis program pembangunan yang benar‐benar dibutuhkan masyarakat lokal,
serta implementasi juga dapat terjamin keberhasilannya.
2.1.14. Indikator
Corak dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya menggambarkan kenaikan taraf hidup masyarakat yang diukur
dengan output riil total per kapita, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi terjadi jika kenaikan
output riil total melebihi tingkat pendapatan penduduk Todaro, 2003. Menurut Boediono 1999
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dimana
penekanan
pada proses karena proses mengandung unsur dinamis. Tingkat dan laju pertumbuhan
suatu perekonomian ditentukan oleh empat faktor : luas tanah, termasuk kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, jumlah dan perkembangan penduduk, jumlah stok modal dan
perkembangannya dari tahun ke tahun, tingkat teknologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi, investasi, ekspor dan impor.
Perekonomian yang tumbuh akan memberikan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi
penduduk suatu wilayah, apabila digunakan alat ukur yang tepat. Beberapa alat ukur diantaranya
Produk Domestik Bruto, pendapatan per kapita, pendapatan per jam kerja dan angka harapan hidup.
Kenaikan Produk Domestik Bruto atau pendapatan nasional sangat ditentukan oleh intensitas
penggunaan faktor produksi. Para teoritisi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya
diukur dengan pertambahan PDB dan PDRB saja, tetapi juga diberi bobot yang bersifat immaterial
seperti kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan dengan rasa aman dan tenteram yang dirasakan
masyarakat luas Arsyad, 1999 dan Kuznets 1955 yang telah berjasa besar dalam memelopori
analisis pola‐pola pertumbuhan historis di negara‐negara maju mengemukakan pada tahap‐tahap
pertumbuhan awal, distribusi pendapatan cenderung memburuk, namun pada tahap‐tahap
berikutnya hal itu akan membaik. Observasi inilah yang kemudian dikenal secara luas sebagai konsep
kurva Kuznets U terbalik Todaro, 2003. Banyak negara‐negara Asia nampaknya mengikuti kurva
Kuznets dalam kesejahteraan pendapatan, tetapi puncaknya telah dicapai ketika ekonomi masih
didominasi pertanian dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah dari pada di negara‐negara
barat. Menurut Mankiw 2003, GNP atau PDB adalah nilai dalam uang barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh suatu negara selama satu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Menurutnya,
bahwa dari analisis aliran melingkar dapat dipakai tiga pendekatan dalam mengukur besarnya GNP
dari pasar barang dan jasa yaitu : pendekatan pengeluaran untuk barang dan jasa; pendekatan
pendapatan; pendekatan produksi nilai tambah yang mengakibatkan penerimaan yang diterima
oleh pemilik faktor produksi upah + bunga + sewa + laba.
14 Bab
II
Untuk menunjukkan perbedaan corak perubahan struktur ekonomi dalam proses pembangunan
dilakukan dengan melihat perubahan nilai‐nilai yang dinyatakan sebagai persentase dari GDP,
misalnya :
1 Proses
akumulasi :
Pembentukan modal : tabungan domestik bruto, pembentukan modal domestik bruto,
aliran masuk modal.
Pendapatan pemerintah : pendapatan pemerintah, pendapatan dari pajak.
Pendidikan : pengeluaran untuk pendidikan, tingkat pemasukan anak‐anak ke sekolah
dasar dan sekolah menengah.
2 Proses
alokasi sumberdaya : struktur permintaan domestik 3
Proses demografis dan distribusi.
2.2. EVALUASI KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN