Umur Harapan Hidup Angka Kematian Bayi

sebesar 2,96 per mil dan menurun secara signifikan pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,63 per mil. Untuk tahun 2006, angka kelahiran total kembali mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar 2,58 per mil dan tahun 2007 menjadi 2,52 per mil. Begitupun kondisi pada tahun 2008 yang menunjukkan penurunan dari 2,49 per mil pada tahun 2008. Kondisi ini mencerminkan bahwa secara rata-rata selama periode 2004 – 2008 terdapat 2 bayi yang dilahirkan oleh seorang wanita di Sumatera Utara pada usia subur antara 15 – 49 tahun. Penurunan angka kelahiran total ini seiring dengan semakin bertambahnya kesadaran para pasangan usia muda untuk mengatur jarak kelahiran dan semakin meningkatnya usia perkawinan.

4.3.2.8 Umur Harapan Hidup

Angka harapan hidup adalah rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh penduduk. Dengan diketahuinya angka kematian pada setiap kelompok umur penduduk, maka dapat diketahui rata-rata umur harapan hidup. Untuk umur harapan hidup Kota Medan selama periode 2004 – 2008 menunjukkan tren yang cenderung meningkat. Selama tahun 2004 sebesar 69,9 tahun meningkat menjadi 70,7 tahun pada tahun 2005 dan 2006, pada tahun 2007 meningkat sebesar 71,1 tahun, dan pada tahun 2008 meningkat sebesar 71,2 tahun. Makin tinggi kualitas kesehatan masyarakat Kota Medan menyebabkan makin rendahnya angka kematian dan berakibat kepada meningkatnya harapan untuk hidup. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Umur Harapan Hidup Sumatera Utara juga menunjukkan tren yang cukup baik melebihi tren Kota Medan. Umur harapan hidup menunjukkan tren yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun selama periode 2004 – 2008. Perbaikan pada Umur Harapan Hidup yang terjadi di Kota medan dan Provinsi Sumatera Utara merupakan resultan dari berbagai faktor yang mengalami kemajuan seperti perbaikan sarana kesehatan, peningkatan pendapatan, dan kualitas lingkungan hidup.

4.3.2.9 Angka Kematian Bayi

Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai Universitas Sumatera Utara indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan di Sumatera Utara yang telah dilaksanakan adalah mengukur perkembangan angka kematian bayi dari tahun ke tahun. Angka kematian bayi ini harus dapat diturunkan dengan melakukan berbagai program dan kebijakan kesehatan yang berkesinambungan dengan memaksimalkan fungsi dan peranan semua pihak. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi di Kota Medan selama periode 2004 – 2008 terus mengalami tren penurunan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 sebesar 21 bayi per 1000 kelahiran hidup. Angka ini terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2008 penrurunan berhasil di tekan hingga mencapai 10,5 bayi per 1000 kelahiran hidup. Artinya sepanjang rentang waktu lima tahun angka kematian bayi mengalami penurunan yang scukup berarti sehubungan dengan perbaikan sarana kesehatan termasuk peningkatan jumlah tenaga kesehatan. Penurunan yang terjdi secara signifikan sebagai dampak pelaksanaan pembangunan terutama pembangunan sektor kesehatan. Pada Sumatera Utara, angka kematian bayi selama periode 2004 – 2008 juga menunjukkan tren yang baik. Selama tahun 2004 angka kematian bayi sebesar 36,7 bayi per 1000 kelahiran hidup. Angka ini terus ditekan hingga mencapai 23,52 bayi per 1000 kelahiran hidup. Penurunan angka kematian bayi tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan cakupan imunisasi bayi, peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan ditunjang dengan program penempatan bidan di desa. Universitas Sumatera Utara

4.3.2.10 Angka Kematian Ibu