kriteria baru. pada tahun 2006 diperkirakan sebesar 160.653 jiwa atau 7,77, pada tahun 2007 turun menjadi 147.800 jiwa atau 7,09, dan menjadi 138.700 atau 6,63
pada tahun 2008. Upaya-upaya menurunkan jumlah penduduk miskin secara berencana dilakukan baik melalui subsidi-subsidi bidang sosial yang diberikan melalui PKPS-
BBM maupun program lokal lainnya, seperti BP-3 terarah dan pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat JPKMS,
pemberdayaan masyarakat, program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM, maupun upaya-upaya menarik investasi lebih besar ke Kota Medan, sehingga mereka
bekerja dan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Persentase penduduk miskin Sumatera Utara tahun 2004 adalah 14,93 yang
kemudian dapat diturunkan menjadi 14,68 pada tahun 2005. Tahun 2006 persentase penduduk miskin Sumatera Utara sedikit bertambah atau semakin buruk yakni 15,01.
Namun demikian untuk tahun 2007 dan 2008 masalah ini dapat ditangani lebih baik sehingga persentase penduduk miskin di Sumatera Utara kembali turun masing-masing
13,90 dan 12,55. Secara keseluruhan, persentase penduduk miskin Sumatera Utara dari tahun 2004 sampai tahun 2008 terjadi penurunan walaupun upaya-upaya perbaikan
selanjutnya tetap harus dilakukan sungguh-sungguh. Faktor utama yang menyebabkan menurunnya persentase penduduk miskin ialah pelaksanaan bantuan subsidi bahan
bakar yang dikenal sebagai Bantuan Langsung Tunai BLT yang bagi kelompok masyarakat bawah sangat menolong.
4.3.2.3 Tingkat Pengangguran Terbuka
Perkembangan tingkat pengangguran dapat digambarkan dangan menggunakan tingkat pengangguran terbuka TPTopen unamplyoment rate yaitu perbandingan
Universitas Sumatera Utara
banyaknya orang yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan terhadap total angkatan kerja.
Gambar 4.7 Tingkat Pengangguran terbuka
Persentase tingkat pengangguran terbuka Kota Medan selama periode 2004- 2008 secara umum masih lebih tinggi dari persentase tingkat pengangguran terbuka
Provinsi Sumatera Utara. Tingkat pengangguran terbuka secara persentase di Kota Medan mengalami penurunan yaitu dari 13,75 pada tahun 2004 menjadi 12,46 pada
Universitas Sumatera Utara
tahun 2005, kemudian mengalami peningkatan menjadi 15,01 pada tahun 2006. Pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan yaitu 14,49 pada tahun 2007 dan kembali
menurun menjadi 13,08 pada tahun 2008. Angka pengangguran ini relative tinggi dan hal ini masih perlu menjadi perhatian baik yang berkaitan langsung dengan upaya setiap
orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga dapat hidup layak dan tidak menjadi beban sosial maupun untuk mendorong mereka supaya dapat aktif secara
ekonomi. Harus diakui walaupun selama periode 2004 – 2008 lapangan kerja baru pada dasarnya tercipta secara signifikan dari tahun ke tahun, namun akibat pertumbuhan
angkatan kerja jauh lebih tinggi dari lapangan kerja baru yang tersedia, tingkat pengangguran masih relatif tinggi di Kota Medan.
Untuk tahun 2004, tingkat pengangguran terbuka di Sumatera Utara tercatat sebesar 11,08 yang kemudian meningkat menjadi 14,55 pada tahun 2005 atau
terjadi penambahan sebesar 3,47. Namun demikian untuk tahun-tahun berikutnya sampai tahun 2008 justru terjadi penurun seperti diharapkan. Tahun 2006 tingkat
pengangguran terbuka di Sumatera Utara adalah 11,51 sedangkan untuk tahun 2007 dan 2008 masing-masing 10,10 dan 9,55. penurunan rata-rat per tahun sebesar
1.53 adalah dampak dari pertumbuhan ekonomi yang mengalami kenaikan walaupun relatif rendah.
4.3.2.4 Indeks Pembangunan Manusia