Dukungan masyarakat merupakan faktor penting bagi keberhasilan suatu perencanaan didalam suatu negara yang demokratis. Perencanaan memerlukan
dukungan luas dari masyarakat. Perencanaan ekonomi harus diatas kepentingan golongan. Tetapi pada saat yang sama, perencanaan tersebut harus memperoleh
persetujuan semua golongan. Dengan kata lain, suatu perencanaan harus dianggap sebagai rencana nasional bila rencana tersebut disetujui oleh wakil-wakil rakyat.
2.2 Pengertian dan Teori Pembangunan Ekonomi
Pembangunan biasanya diartikan sebagai kapasitas dari suatu perekonomian nasional. Ilmu ekonomi pembangunan mementingkan alokasi sumber-sumber secara
efisien pertumbuhan output yang mantap. Ekonomi pembangunan juga memusatkan perhatian terutama pada mekanisme perekonomian, sosial, dan kelembagaan yang
diperlukan untuk menghasilkan perbaikan taraf hidup yang cepat dan dalam skala besar bagi sejumlah besar orang didunia ketiga. Oleh karena itu, ilmu ini harus
memperhatikan perumusan kebijakan pemerintah setepat-tepatnya dan dirancang untuk mempengaruhi transformasi perekonomian, kelembagaan, dan sosial dari keseluruhan
masyarakat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses yang menyebabkan
naiknya pendapatan perkapita masyarakat dalam suatau masyarakat untuk jangka panjang, maka pembangunan ekonomi mempunyai 3 sifat penting yaitu :
1. Suatu proses, yang berarti terjadinya perubahan secara teru menerus.
2. Adanya usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita masyarakat.
3. Kenaikan pendapatan masyarakat tersebut terjadi dalam jangka waktu yang
panjang. Sirojuzilam: 2005.
Universitas Sumatera Utara
Dalam ruang lingkup pemerintahan, fungsi pemerintah dalam pembangunan ekonomi yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu berkenaan dengan
pemerintah sebagai fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi perekonomian. Fungsi alokasi meliputi aspek pengelolaan alokasi sumber-sumber ekonomi dalam bentuk
barang dan jasa pelayanan publik. Fungsi distribusi meliputi aspek pemerataan dalam pendapatan dan kekayaan masyarakat. Fungsi stabilisasi meliputi aspek-aspek
pertahanan keamanan, ekonomi, dan moneter. Definisi pembangunan tidak dapat dipisahkan dengan pengertian pembangunan
ekonomi, karena pada dasarnya baik tujuan pembangunan maupuna pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bedanya, pembangunan
ekonomi hanya meliputi usaha suatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat, sedangkan pembangunan
itu dalam pengertian yang paling mendasar. Pembangunan pada masyarakat paling tidak harus mempunyai 3 sasaran yaitu :
1. Meningkatnya ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan
pokok seperti pangan, papan, kesehatan, dan perlindungan. 2.
Meningkatkan taraf hidup yaitu, selain meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan juga perhatian yang lebih
besar terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, yang keseluruhannya akan memperbaiki bukan hanya kesejahteraan material tetapi juga menghasilkan rasa
percaya diri sebagai individu maupun sebagia suatu bangsa. 3.
Memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan
Universitas Sumatera Utara
ketergantungan bukan hanya dalam hubungan dengan orang dan negara lain tetapi juga terhadap kebodohan dan kesengsaraan manusia. Todaro, 2000:92.
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perspektif pendelegasian wewenang terhadap pemerintah di daerah mencakup efisiensi,
eksternalitas, dan akuntabilitas. Ketiga prinsip ini menjadi landasan dan kriteria bagi daerah umunya dalam pelaksanaan pembagian fungsi utama pemerintahan. Pusat dan
daerah memperoleh wewenang dalam mewujudkan pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD untuk setiap siklus pemerintahan. Pada Pelaksanaannya desentralisasi dan pemerintahan di daerah dibuthkan untuk menumbuhkan prakarsa dan
sekaligus memfasilitasi aspirasi daerah berdasarkan kapasitas lokal masing-masing daerah. Dalam Praktiknya implementasi desentralisasi dan otonomi daerah
membutuhkan perangkat pengaturan dan pedoman dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kinerja daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan dan pelayanan publiknya.
2.3 Pengertian dan Teori Pertumbuhan Ekonomi