No. Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi 2.
2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif
dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk mengekspresikan
impian, misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja dan sosial.
2.1.1 Menunjukkan perilaku tidak
menjiplak pada kegiatan menulis teks.
2.1.2 Senantiasa menggunakan
kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang
lain.
2.1.3 Selalu dapat mengambil
hikmah di balik peristiwa. 3.
3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
kompleks, dan filmdrama baik melalui lisan maupun tulisan.
3.2.1 Membedakan teks cerita
pendek dan teks cerita ulang dilihat dari struktur isi.
3.2.2 Membedakan teks cerita
pendek dan teks cerita ulang dilihat dari fitur bahasa.
4. 4.2 Memproduksi teks cerita pendek,
pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan filmdrama yang
koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara
lisan mupun tulisan. 4.2.1
Menulis kerangka teks cerita pendek.
4.2.2 Menulis teks cerita pendek.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1
a. Peserta didik diberi kesempatan mencermati teks cerita pendek dan teks
cerita ulang, peserta didik dapat menentukan struktur isi abstrak, orientasi, komplikas, evaluasi, resolusi, dan koda kedua teks tersebut sesuai dengan
waktu yang ditetapkan. b.
Peserta didik membaca teks cerita pendek dan teks cerita ulang, peserta didik dapat membedakan fitur bahasa teks cerita pendek dan teks cerita
ulang sesuai dengan teks yang dibaca.
2. Pertemuan ke-2
a. Peserta didik dapat menyusun kerangka teks cerita pendek.
b. Peserta didik dapat menulis teks cerita pendek.
D. Materi Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1
Struktur teks cerpen dintaranya ada 6 enam bagian yaitu: 1.
Abstrak
– merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga
gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah teks cerpen boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi
– adalah yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan cerpen tersebut.
3.
Komplikasi
– Ini berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat, pada struktur ini kamu bisa mendapatkan
karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
– Yaitu struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesainya dari konflik tersebut.
5.
Resolusi
– Pada struktur bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
6. Koda
– Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks ceriita oleh pembacanya.
Fitur Bahasa : 1.
Tulisan kurang dari 10.000 kata. 2.
Bentuk tulisannya singkat, padat dan tidak lebih panjang dari novel. 3.
Sumber cerita dari pengalaman sendiri atau orang lain yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengangkat masalah tunggal atau intinya saja. Habis dibaca sekali
duduk. 5.
Tokoh-tokoh yang ada mengalami konflik hingga menemukan penyelesaiannya.
6. Penggunaan kata ekonomis dan mudah dipahami.
7. Menimbulkan kesan mendalam bagi pembacanya.
8. Tidak merubah nasib tokoh.
9. Alurnya tunggal dan lurus.
10. Penokohannya sederhana, singkat dan tidak mendalam.
2. Pertemuan ke-2
Penyusunan teks cerita pendek: a.
Penyusunan kerangka dan penentuan kelengkapan dan kebenaran struktur teks cerita pendek.
b. Menulis teks cerita pendek.