20 latihan keterampilan secara terbatas yaitu hanya latihan satu atau dua
keterampilan dasar mengajar. Bimbingan mikro secara terpadu yaitu perpaduan dari segenap keterampilan dasar mengajar, yaitu sejak
keterampilan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran membuka pelajaran, menyampaikan kegiatan inti, dan menutup
pelajaran, termasuk evaluasi. Situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia yang belum stabil akibat
pelaksanaan Kurikulum 2013 mengalami banyak cacat. Oleh sebab itu, selama kurang lebih 4 bulan Februari-Juni 2016 mahasiswa PPL dilatih
keterampilan mengajar pada kuliah
micro teaching
. Kuliah
micro teaching
memberlakukan sistem
peer teaching
, mahasiswa dikelompokkan berdasarkan wilayah lokasi sekolah. Sekolah wilayah Sleman timur terdapat 8 mahasiswa
dan dibimbing oleh 1 dosen yang sekaligus menjadi DPL PPL. Selama perkuliahan
micro teaching
dengan bimbingan Drs. Prihadi, M. Hum., mahasiswa PPL melaksanakan praktik sebanyak 4 kali praktik
mengajar. Mahasiswa mempraktikan 4 materi yang berbeda, kompetensi dasar berbeda, dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tempat
praktik PPL. Praktik
micro teaching
juga disesuaikan dengan kelas yang akan diampu pada praktik mengajar yang sesungguhnya
real teaching
. Mengingat bahwa SMA Negeri 1 Kalasan merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk
untuk menerapkan kurikulum 2013, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempraktikan pengajaran dengan kurikulum yang diterapkan oleh sekolah
yang akan dijadikan tempat praktik.
3. Kegiatan Observasi
Observasi lapangan
merupakan kegiatan mengamati kondisi
sekolahbaik fisik maupun nonfisik, yang berhubungan dengan proses pembelajaran.Hal yang diobservasi bisa berupa proses pembelajaran,
perangkatpembelajaraan, media pembelajaran, dan sebagainya. Kegiatan observasitidak hanya dilakukan dengan pengamatan, tetapi juga wawancara
denganpihak sekolah.
Mahasiswa melakukan observasi sebanyak dua kali, yakni observasipra PPL dan observasi PPL. Observasi pra PPL dilaksanakan pada
tanggal 24 Februari 2016, sedangkan observasi PPL dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016. Penyusun mengamati kegiatan pembelajaran dan peserta
didik. Selain itu, penyusun juga mengamati perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
21 Hasil observasi tersebut digunakan sebagai gambaran untuk
mahasiswa PPL dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran di kelas dan untuk mempersiapkan menangani peserta didik di dalam kelas. Adapun hasil
observasi pembelajaran yang terdapat di kelas adalah sebagai berikut.
a. Observasi Pembelajaran
Kegiatan observasi pembelajaran meliputi pengamatan terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, media pembelajaran, dan
perilaku peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas. Observasi perangkat pembelajaran didapatkan hasil bahwa mata pelajaran bahasa
Indonesia menggunakan kurikulum 2013 revisi 2016 dengan silabus yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kemendikbud.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dibuat sesuai dengan silabus oleh guru yang bersangkutan.
Observasi kegiatan pembelajaran merupakan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru. Secara keseluruhan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berjalan dengan baik dan sesuai dengan RPP yang dibuat. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru yaitu. 1
Membuka pelajaran 2
Penyampaian materi 3
Penggunaan metode pembelajaran 4
Penggunaan bahasa sebagai pengantar pembelajaran 5
Alokasi waktu pembelajaran 6
Gesture
atau gerak tubuh saat mengajar 7
Cara memotivasi peserta didik, teknik bertanya 8
Teknik penguasaan kelas 9
Penggunaan media 10
Cara evaluasi dan refleksi 11
Menutup pelajaran. Terkait dengan proses pembelajaran, guru selalu menggunakan
media pembelajaran. Media yang digunakan guru adalah
power point
, LCD, proyektor, dan papan tulis. Intensitas penggunaan media
pembelajaran tersebut dikatakan sering digunakan. Kemudian observasi tentang peserta didik meliputi sikap peserta
didik di dalam kelas maupun di luar kelas. Peserta didik cukup antusias terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, hanya ada beberapa yang kurang
memperhatikan. Di luar kelas, rasa sosial peserta didik cukup baik. Hal ini