Pertempuran Lima Hari di Semarang
                                                                                155
Materi Ajar Siklus II Pertemuan 1
Pengakuan Kedaulatan Indonesia
1. Perjanjian Linggajati 25 Maret 1947
Perjanjian  ini  merupakan  persetujuan  antara  pihak  Indonesia  dengan Belanda  tentang  status  kemerdekaan  Indonesia.  Ditandatangani  di  Istana
Merdeka  pada  15  November  1946  dan  disahkan  kedua  negara  pada  25 Maret  1947.  Indonesia  diwakili  Perdana  Menteri  Sutan  Sjahrir  dan  tiga
anggota  lain,  yakni  Mohammad  Roem,  Susanto  Tirtoprodjo,  dan  dr. A.K.Gani. Sedangkan Belanda diwakili tim yang disebut Komisi Jenderal.
Pelaksanaan  hasil  Perjanjian  Linggajati  ternyata  tidak  berjalan  baik. Tanggal  20  Juli  1947  Gubernur  Jenderral  belanda  H.J  van  Mook
menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan Perjanjian Linggajati.
2. Perjanjian Renville 17 Januari 1948
Perjanjian  ini  merupakan  perjanjian  antara  bangsa  Indonesia  dengan Belanda  yang  ditandatangani  di  atas  geladak  kapal  Renville  tanggal  17
Februari  1947.  Perundingan  ini  dimulai  8  Desember  1947  dan  ditengahi KTN  yang  terdiri  dari  Amerika  Serikat,  Australia,  dan  Belgia.  Delegasi
Indonesia  dipimpin  oleh  Perdana  Menteri  Amir  Syarifuddin,  sedangkan delegasi  Kerajaan  Belanda  dipimpin  Kolonel  KNIL  R.  Abdul  Kadir
Wijoyoatmojo. Hasil perjanjian ini mengecewakan banyak pihak terutama kalangan militer.
3. Perjanjian Roem-Royen 7 Mei 1949
Perjanjian ini merupakan kesepakatan antara bangsa Indonesia dengan Belanda. Perundingan Roem-Royen dimulai pada 14 April 1949, delegasi
Indonesia  dipimpin  Mohammad  Roem,  sedangkan  delegasi  Belanda dipimpin  Dr.  Jan  H.  van  Royen.  Kesepakatan  yang  dicapai  dalam
Perjanjian Roem-Royen, yaitu sebagai berikut. a.
Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta. b.
Indonesia dan Belanda akan mengadakan perundingan KMB. 4.
Konferensi Meja Bundar 23 Agustus-2 November 1949 Merupakan  sebuah  konferensi  antara  pemerintah  Indonesia  dengan
Belanda  yang  dilaksanakan  di  Den  Haag.  Konferensi  ini  diikuti  oleh  tiga pihak,  yaitu  Indonesia,  belanda,  dan  BFO.  BFO  sangat  mendukung
tuntutan  Indonesia  atas  penyerahan  kedaulatan  tanpa  ikatan  ekonomi  dan politik.
KMB dipimpin Perdana Menteri Belanda Dr. Willem Drees. Delegasi Indonesia  dipimpin  Moh.  Hatta,  BFO  diketuai  Sultan  Hamid  II,  Belanda
dikepalai  Mr.  van  Maarseveenn,  sedangkan  PBB  melalui  UNCI  diwakili oleh  Chritchley.  Perundingan  ini  membahas  masalah  Uni  Indonesia-