Kreativitas Belajar dapat Ditingkatkan melalui Metode Mind Map
46
4. Perkembangan Moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat.
Perkembangan moral terlihat dari perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai dan norma yang ada di
masyarakat. Perilaku moral ini banyak dipengaruhi pola asuh orang tua dan orang-orang yang ada di sekitar. Perkembangan moral ini
juga tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi anak Rita Eka Izzaty, 2012:110.
5. Perkembangan Emosi
Emosi memainkan peranan penting dalam kehidupan anak. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila
emosi itu kuat dan terulang-ulang.Pergaulan yang semakin luas dengan teman sekolah dan teman sebaya lainnya mengembangkan
emosinya. Anak mulai belajar bahwa ungkapan emosi yang kurang baik tidak diterima oleh teman-temannya
. Berikut ciri-ciri emosi
pada anak Rita Eka Izzaty dkk, 2012:112: a.
Emosi anak berlangsung relatif lebih singkat sebentar. b.
Emosi anak kuat. c.
Emosi anak mudah berubah. d.
Emosi anak nampak berulang-ulang. e.
Respon emosi anak berbeda-beda. f.
Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.
47
g. Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.
h. Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.
Ciri-ciri emosi pada anak usia SD inilah yang harusnya dipahami oleh guru sebagai pendidik kemudian diaplikasikan pada
kegiatan pembelajaran .
6. Perkembangan Sosial
Perkembangan emosi siswa tak dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial yang sering disebut sebagai perkembangan
tingkah laku sosial. Dunia sosio-emosional siswa menjadi semakin kompleks dan berbeda pada masa ini. Interaksi dengan keluarga dan
teman sebaya memiliki peran penting. Pengaruh teman sebaya sangat besar bagi arah perkembangan sosial siswa baik yang bersifat positif
maupun negatif. Minat terhadap kegiatan kelompok sebaya mulai timbul. Mereka lebih senang melakukan kegiatan bersama-sama
dengan teman sebaya. Integritas dengan kelompoknya cukup tinggi, ada keterikatan satu sama lain sehingga mereka merasa perlunya
untuk selalu bersama-sama. Perkembangan sosial siswa yang seperti ini, sangatlah tepat jika
pembelajaran siswa dikelompok-kelompokkan untuk mendiskusikan materi yang mereka pelajari. Hal ini menimbulkan minat serta
antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Melalui pertimbangan karakteristik dan perkembangan siswa pada usia
sekolah dasar, guru dapat menyampaikan metode pembelajaran yang