Proses Menulis Cerpen Keterampilan Menulis Cerpen

4. Strategi Webbing dalam Pembelajaran Menulis Cerpen

a. Pengertian Strategi Webbing

Strategi adalah cara penggunaan seluruh kemampuan diri dan di luar dirinya untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Jika strategi itu terkait dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, berarti strategi itu merupakan cara penggunaan seluruh kemampuan guru dan siswa untuk menjadi manusia pembelajar yang hebat sehingga kompetensi-kompetensi berbahasa dan bersastra yang dimilikinya bermakna dan dapat dikembangkan di dalam kehidupannya Suryaman, 2012: 58. Sejalan dengan pengertian strategi di atas, Sanjaya 2011: 126 menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, sebelum merencanakan strategi perlu dirumuskan tujuan pembelajaran yang dapat diukur keberhasilannya. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah cara yang direncanakan sedemikian rupa dalam proses pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di terapkan Dalam proses pembelajaran menulis strategi yang digunakan pun bermacam-macam, salah satunya adalah strategi Webbing. Bromly, dkk dalam Wiesendanger, 2001: 136 mengemukakan strategi Webbing adalah grafis yang menunjukkan kategori-kategori informasi dan hubungan diantaranya. Strategi Webbing merupakan strategi pembelajaran untuk mempermudah siswa mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang ada di pikirannya dalam bentuk visualisasi gambar dan tulisan, sehingga membantu siswa berpikir secara sistematis dan terorganisasi dengan baik. Pendapat serupa diungkapkan oleh Departement of Program Development Alignment 2000: 10 yang menyatakan bahwa Webbing adalah sebuah grafik organisasi, strategi ini memberikan sebuah visualisasi gambar agar kata-kata atau ungkapan dapat terhubung pada sebuah objek, konsep atau pokok pembicaraan. Siswa dapat menentukan sifat serta karakter objek atau ide pokok, mereka memulai untuk memberi definisi pada objek dengan mengklasifikasikan karakteristiknya, sehingga siswa dapat membedakan antara sebuah objek atau ide pokok yang serupa atau berbeda dengan yang lainnya. Webbing dapat membantu siswa menjelaskan tentang konsep. Departement of Program Development Alignment 2000: 10 mengemukakan kelebihan strategi Webbing, sebagai berikut: 1 Strategi Webbing didasari pada teori yang memudahkan dan menyenangkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang ada di pikirannya dalam bentuk visualisasi gambar dan tulisan; 2 Webbing merupakan strategi pembelajaran untuk membantu siswa berpikir secara sistematis dan terorganisasi dengan baik karena ide-ide di otak yang sifatnya masih abstrak dapat divisualisasikan secara konkret dalam bentuk kata-kata kunci yang diletakkan dalam bagan Webbing sehingga siswa dengan mudah dapat mengembangkan kata-kata kunci tersebut menjadi kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah cerpen yang utuh. Departement of Program Development Alignment 2000: 10 mengemukakan strategi Webbing dimulai dengan membuat bagan atau jaringan di tengah-tengah kemudian mendaftar sebuah obyek atau ide pokok agar siswa dapat mengklasifikasikannya. Kemudian siswa melakukan curah gagasan kata- kata atau susunan kata untuk mendeskripsikan obyek atau ide pokok tersebut. Lebih lanjut Ward 2000: 73 mengemukakan strategi Webbing digunakan untuk membantu siswa merekam topik dan menunjukan hubungan diantaranya. Strategi ini cukup efektif untuk membantu melihat hubungan antartopik, memfasilitasi integrasi, dan untuk membantu siswa berpikir secara sistematis. Pada gambaran umum general overview dijelaskan lebih lanjut bahwa strategi Webbing digunakan untuk membangun elemen cerita sehingga strategi ini hanya berfungsi pada teks narasi, tetapi webbing dapat dengan mudah dimodifikasi untuk jenis teks yang lain Wiesendanger 2001: 136. Berikut adalah contoh bagan strategi Webbing yang dikemukakan oleh Ward 2000: 74.