pembelajaran tanpa menggunakan strategi webbing. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan karena sama-sama menggunakan strategi
webbing pada pengajarannya. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Anggun Deni Prabowo yaitu, pada variabel terikat serta
populasi penelitian. Pada penelitian tersebut, variabel terikat yang digunakan adalah keterampilan menulis naskah drama satu babak, sedangkan pada penelitian
ini menggunakan strategi Webbing untuk pembelajaran menulis cerpen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman,
sedangkan popolasi pada penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Minggir Sleman.
Penelitian pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi Webbing belum pernah diteliti di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman, sehingga peneliti ingin
membuktikan adanya perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunkan strategi Webbing dan siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan strategi konvensional, serta membuktikan keefektifan strategi Webbing terhadap pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Ngemplak Sleman.
C. Kerangka Pikir
Keterampilan berbahasa mencakup empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut
keterampilan menulis dianggap paling sulit dibanding ketiga keterampilan yang lainnya. Dalam pembelajaran menulis sastra disekolah khususnya menulis cerpen
siswa mengalami kesulitan menemukan ide yang kreatif serta mengaplikasikan pengalaman pribadi menjadi sebuah tulisan yang menarik. Di sisi lain, peran guru
sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan baik. Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran guru kurang
memberikan materi yang cukup tentang menulis, pembelajaran masih dilakukan dengan menggunakan cara tradisional yang cenderung menjadikan siswa cepat
bosan dan malas belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran menulis cerpen adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran. Selain itu, perlu adanya inovasi-inovasi baru terhadap strategi
pembelajaran menulis cerpen agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. Ada banyak strategi yang digunakan dalam pembelajaran menulis. Salah
satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi pembelajaran Webbing. Penggunaan strategi Webbing dapat membantu siswa berpikir secara
sistematis dan terorganisasi dengan baik karena ide-ide di otak yang sifatnya masih abstrak dapat divisualisasikan secara konkret dalam bentuk kata-kata kunci
yang diletakkan dalam bagan Webbing, sehingga siswa dengan mudah dapat mengembangkan kata-kata kunci tersebut menjadi kalimat, paragraf dan akhirnya
menjadi sebuah cerpen yang utuh. Dengan demikian strategi Webbing ini diharapkan dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen
siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Hipotesis Pertama
Ho: Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis cerpen yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Webbing
dan siswa
yang mengikuti
pembelajaran menggunakan
strategi konvensional.
Ha: Terdapat perbedaan kemampuan menulis cerpen yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Webbing dan
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi konvensional.
2. Hipotesis Kedua
Ho: Strategi Webbing tidak lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen
dibandingkan dengan
pembelajaran menggunakan
strategi konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman.
Ha: Strategi Webbing efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan strategi konvensional
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman.