Model Penelitian Rancangan Penelitian

50

C. Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart Rochiati, 1994: 25 yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3. Model Penelitian Kemmis dan Mc.Taggart Suharsimi Arikunto, 2007 : 106 Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa model tersebut merupakan siklus-siklus tindakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 16-19, bahwa model Kemmis dan Mc Taggart dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Suharsimi Arikunto 2002: 84 menyatakan bahwa Kemmis dan Mc Taggart memandang komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga ia menyatukan komponen tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan Keterangan : - Siklus 1 1 = Perencanaan I 2 = Tindakan I 3 = Observasi I 4 = Refleksi I - Siklus II 1 = Revisi Rencana I dan perencanaan II 2 = Tindakan II 3 = Observasi II 4 = Refleksi II 1 4 4 2 2 1 3 3 S ik lu s I S ik lu s II II 51 kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi. Setelah dilakukan siklus I pada tahap refleksi biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga pada gilirannnya perlu dilakukan tindakan siklus II. Demikian kegiatan tersebut terus berulang sampai permasalahan tersebut dianggap teratasi.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dalam penelitian ini berupa siklus-siklus, setiap siklus terdiri dari empat aspek pokok. Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus dijabarkan sebagai berikut: 1. Pra penelitian Pra penelitian dilakukan untuk mendukung pelaksaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang inginkan. Adapun langkah-langkah pra penelitian adalah sebagai berikut: a. Peneliti menyebarkan angket untuk mengetahui sikap sosial siswa kelas V SD Mangunan. b. Mendiskusikan permasalahan yang ditemukan dengan kolaborator. c. Peneliti menjelaskan pada guru yang akan menjadi teman kolaborasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2. Rancangan Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 52 1 Menentukan dan mempersiapkan materi atau bahan ajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang akan dipelajari. 2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata pelajaran IPS. 3 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 4 Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 5 Membuat lembar angket tentang peningkatan sikap sosial siswa. b. Tindakan Merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan isi rancangan yaitu melakukan tindakan kelas. Hal yang perlu diingat bahwa dalam tahap pelaksanaan ini, pelaksanaan harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, yaitu mengacu pada skenario pembelajaran yang ditentukan sebelumnya. Kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun bersama antara peneliti dengan kolaborator. 2 Ketika proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan sesuai dengan pedoman observasi yang telah disusun terhadap proses pembelajaran. 53 3 Guru melakukan evaluasi hasil belajar yaitu dengan membagikan angket siswa tentang pembelajaran guru melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan angket peningkatan sikap sosial siswa. c. Tahap Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu observer melakukan observasi. Observasi dilakukan berupa kegiatan monitoring pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu situasi kelas, interaksi guru dan siswa, perilaku siswa, aktivitas kelompok maupun individu. Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa daftar kegiatan dengan memberikan tanda V check list. d. Refleksi Kegiatan refleksi merupakan evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi ketika dilaksanakan tindakan untuk memahami proses, masalah atau kendala yang terjadi serta merenungkan apa yang harus dilakukam selanjutnya untuk mengatasi permasalahan dan menemukan solusi untuk ditindak lanjuti pada siklus berikutnya. Refleksi dilakukan dengan mengkaji dari data observasi dan angket yang telah didapat pada tahap sebelumnya. Data observasi mengacu pada keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat dilihat dari ketepatan guru dan keadaan siswa saat proses 54 pembelajaran. Data angket digunakan untuk merefleksi hasil peningkatan sikap sosial siswa. Setelah memperoleh hasil, maka peneliti dan kolaborator akan melakukan evaluasi sebagai berikut: 1 Peneliti bersama kolaborator merumuskan langkah-langkah perbaikan pada siklus selanjutnya bila diperlukan. 2 Menyusun rencana tindakan untuk siklus II bila diperlukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 024766 BINJAI T.A 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS V SD NEGERI PETIR I RONGKOP GUNUNGKIDUL.

0 2 259

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kepada Mata Pelajaran IPS Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Numbered Heads Together pada SDN 1 Binangga

0 0 11