105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Pada tahap pra tindakan, menunjukkan bahwa sikap sosial siswa rendah. Nilai rata-rata kelas baru mencapai 69, sedangkan persentase ketuntasannya adalah
50. 2. Pada siklus I, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,
sementara persentase ketuntasan meningkat menjadi 62,50. 3. Pada siklus II, dengan adanya perbaikan pembelajaran kooperatif tipe NHT,
yang disertai pemberian dorongan dari guru, bimbingan dalam kelompok untuk aktif, umpan balik, penguatan, pembagian kelompok yang heterogen,dan
diselingi permainan semakin meningkatkan sikap sosial siswa. Nilai rata-rata kelasnya meningkat menjadi 76, sedangkan persentase ketuntasan meningkat
menjadi 78,19.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, disarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Bagi siswa, hasil baik yang sudah dicapai harus dipertahankan dan hendaknya siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran IPS.
2. Bagi guru, hendaknya menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai model pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran IPS, sehingga
siswa akan lebih aktif dan dapat berinteraksi satu sama lain sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
3. Bagi sekolah, pada umumnya guru kelas banyak yang belum mengetahui tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sehingga masih belum
diterapkan dalam pembelajaran. Sebaiknya sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru-guru kelas mengenai model-model pembelajaran kooperatif,
khususnya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengundang pakar yang ahli dibidangnya.
4. Bagi peneliti lain, peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model NHT diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
lanjut pada pokok bahasan lain dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan dapat mengaplikasikannya pada
mata pelajaran yang berbeda.
108
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2000. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ali dan Asrori. 2000. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara. Andhi Yudha. 2009. Kenapa Guru harus Kreatif. Jakarta: Gramedia
Anita Lie. 2010. Cooperative Learning Mempraktikkan di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Asrori. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima. Bimo Walgito. 2000. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi
Ofset. Arthur S. Reber dan Emily S. Reber. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Depdikbud. 2001. Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah.
Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdikbud: Jakarta.
Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya.
Djojo Suradisatro dkk. 1991. Pendidikan IPS III. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Elin Rosalin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.
Etin Solihatin. 2007. Cooperative Learning Analisis Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Fakih Samawi Bunyamin Maftuh. 1998. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Gerungan. 1996. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Ditama. .2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Ditama.
109 Harun Rosyid dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV
Wacana Prima. Hidayati. 2002. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
Yogyakarta: FIP UNY. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lukmanul Hakiim. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima. Matthew B. Milles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta : Universitas Indonesia MGMP Yogyakarta. 2008. Modul IPS untuk SMK. Yogyakarta: CV Usaha
Mandiri. Muhammad Asrori. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima. Nawawi. 2000. Intereksi Sosial. Jakarta: Gunung Agung.
Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Philip L. Hariman.1995. Hand book of Psychological Term. Jakarta: Restu Agung.
Prasetyo. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Eresco. Rachman Abror. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Rochiati Wiraatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saifuddin Azwar. 2008. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siti Partini Suardiman. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY. Soekanto dan Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Soetjipto dan Sjaefieodin. 1994. Metodelogi Ilmu Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
110 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. .2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
. .2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Tim Fokus. 2010. IPS Terpadu Kelas VIII. Solo: CV Sindunata.
Tim Matrix Media Literata. 2007. Sukses UN SD 2008. Solo: CV Sindunata. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana. Udin S.Winataputra. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Dirjen
Dikti. Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group.
111
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Mangunan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas Semester : V 2
Siklus : 1
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator
1. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. 2. Menjelaskan peristiwa-peristiwa penting awal terbentuknya BPUPKI.
3. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan. 4. Menyebutkan tokoh-tokoh BPUPKI perumus dasar negara.
5. Menunjukkan sikap sosial terhadap teman dan orang lain.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui diskusi dan penugasan, Siswa dapat menjelaskan terbentuknya BPUPKI.
3. Melalui diskusi dan penugasan, siswa dapat menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan dengan tepat.
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
112
4. Melalui gambar-gambar
dan diskusi
kelompok, siswa
dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam perumusan dasar negara.
5. Melalui model pembelajaran Kooperatif tipe NHT siswa dapat menunjukkan sikap sosial.
Karakter siswa yang diharapkan : toleransi, disiplin, tanggung jawab, rasa hormat.
E. Materi Pokok
Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal 10 menit
a. Guru membuka pelajaran dengan salam. b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu
yang berjudul “Garuda Pancasila”. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran NHT e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
2. Kegiatan Inti 80 menit
a. Siswa aktif melakukan tanya jawab dengan guru tentang pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda.
b. Siswa melakuakan tanya jawab dengan guru persiapan kemerdekaan yang dilakuakan oleh BPUPKI.
c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota kelompok 4 orang
d. Siswa bergabung dengan anggota kelompoknya masing-masing e. Setiap siswa mendapat nomor-nomor kepala
f. Guru memfasilitasi siswa dengan video dan gambar-gambar melalui
slide.