Pemahaman Siswa Kajian Teori

27 1 Menerjemahkan translation Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Contohnya dalam menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika menjadi berbeda-beda tapi tetap satu . 2 Menafsirkan interpretation Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan. 3 Mengekstrapolasi extrapolation Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu diblik yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. 28

5. Model Pembelajaran

Dalam penjelasan yang akan dibahas di bawah ini terdapat beberapa teori untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tentang model pembelajaran. a. Pengertian model pembelajaran Model pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu, “model” dan “pembelajaran”. Istilah “model” diartikan oleh Agus 2013: 45 merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari berbagai sistem. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Menurut Rusman 2011:133 model pembelajaran dapat dijadikan pola pilhan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien yang akan diterapkan dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran pada setiap pembelajaran dapat berbeda-beda tergantung tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Model pembelajaran harus memiliki landasan atau pedoman teori untuk diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Pada setiap model pembelajaran dapat berbeda-beda tergantung tujuan yang ingin dicapai oleh guru. 29 b. Ciri ciri model pembelajaran Suatu model pembelajaran yang baik dapat mendukung terciptanya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut Rusman 2011:136 model pembelajaran memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1 Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajara oleh para ahli tertentu. 2 Mempunyai misi atau tujuan. 3 Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas. 4 Memiliki bagian bagian model yang dinamakan urutan langkah-langkah pembelajaran, adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem pendukung. 5 Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. 6 Membuat persiapan mengajar dengan model pembelajaran yang dipilih. Untuk membuat model pembelajaran yang baik harus terdapat beberapa cicir-ciri model pembelajaran yang telah dikemukakan di atas.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto 2009 yang berjudul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PDTM Dengan Menggunakan Media Handout Di SMK 1 Tarumajaya 30 Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PDTM menggunakan metode CPTT dengan handout sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan keaktifan siswa pada siklus I diperoleh skor: 2,27 kurang, pada siklus II diperoleh skor: 3,27 cukup baik, pada siklus III diperoleh skor: 4,18tinggi dan hasil angket 81,37 cukup baik.

C. Kerangka Berfikir

Teknologi Mekanik merupakan Mata Pelajaran dasar yang harus dipelajari siswa SMK jurusan Teknik Pemesinan pada kelas X di SMK N 2 Wonosari. Melalui pembelajaran Teknologi Mekanik ini siswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar Teknik Mesin. Berdasarkan hasil observasi banyak siswa yang kurang mengerti atau memahami materi yang disajikan dalam pembelajaran Teknologi Mekanik, hal ini dikarenakan pengetahuan tentang Teknologi Mekanik merupakan pengetahuan baru bagi siswa. Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. Metode ceramah yang diterapkan oleh guru kurang begitu di sukai oleh siswa sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Melihat kenyataan dilapangan yang demikian, peneliti berupaya melakukan penelitian untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media handout dalam pembelajaran Teknologi Mekanik di SMK N 2 Wonosari. Handout yang