Program Pengalaman Lapangan II

22 c. Status Program Pengalaman Lapangan II PPL II merupakan mata kuliah wajib lulus WL dengan bobot 2-6 sks, dengan nilai minimal C. Maka dari itu, apabila terdapat mahasiswa yang memperoleh nilai C atau bahkan di bawah C, mahasiswa tersebut diwajibkan untuk mengulang kembali PPL II. d. Tempat dan waktu pelaksanaan PPL Adapun tempat dan waktu yang harus ditempuh mahasiswa PPL adalah Sarkim, 2007: 7: 1 Tempat PPL dilaksanakan di sekolah SMU, SMK, dan SLTP, baik sekolah negeri maupun swasta. 2 Waktu PPL dilaksanakan dengan sistem blok dan sebaran, dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan dengan sistem campuran. e. Mata kuliah prasyarat PPL Mahasiswa yang diperkenankan melaksanakan PPL adalah mahasiswa yang memenuhi prasyarat sebagai berikut Sarkim, 2007: 8: 1 Telah mengikuti mata kuliah keahlian dan keterampilan di tingkat fakultas berikut ini dengan nilai minimal C. a Pengantar Pendidikan b Psikologi Belajar dan Pembelajaran 23 c Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling d Psikologi Remaja e Manajemen Sekolah 2 Sudah mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai minimal C. Mata kuliah tersebut diantaranya: a Perencanaan Pengajaran b Metodologi Pengajaran c Evaluasi Pengajaran d Pengajaran Mikro PPL I 3 Telah mengiktui beberapa mata kuliah mata pelajaran yang ditentukan oleh program studi yang bersangkutan. f. Deskripsi tugas PPL Dalam pelaksanaan PPL II ada beberapa pelaku dominan yang ikut andil dalam pelaksanaannya. Pelaku diantaranya, dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah, dan koordinator PPL di sekolah. Proses awalnya, praktikan diserahkan ke sekolah yang berkaitan sebagai tempat ber-PPL praktikan oleh dosen pembimbing PPL dari Program Studi. Saat penyerahan praktikan dikenalkan oleh koordinator PPL dari sekolah tentang bagaimana kondisi sekolah dan seorang guru pamong yang akan membantu praktikan dalam melaksanakan pengajaran serta menilai praktikan saat mengajar. 24 Praktikan diberi pengarahan oleh guru pamong bagaimana dan apa materi yang akan diajarkan oleh praktikan. Sebelum mengajar, praktikan harus mengobservasi kegiatan belajar mengajar KBM yang dilaksanakan oleh guru pamong, minimal dua kali. Kegiatan observasi ini dapat membantu praktikan sebelum mengajar. Praktikan dapat mengobservasi lingkungan sekolah, suasana kelas, serta masing-masing individu siswanya. Disini praktikan sebelum mengajar juga harus mempersiapkan pogram kerja rencana kegiatan selama ber-PPL, misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PPL. RPP yang dibuat oleh praktikan harus dikonsultasikan kepada guru pamong dan dosen pembimbing praktikan. Setelah disetujui, praktikan diperbolehkan untuk mengajar. Guru pamong dan dosen pembimbing adalah penilai utama dalam pelaksanaan pengajaran yang dilaksanakan oleh praktikan. Setelah dinilai, praktikan yang mengajar 8-12 kali apabila sudah mendapatkan nilai yang baik atau tidak perlu mengulang praktikan sudah dapat ditarik oleh pihak kampus kembali. Sama seperti pada saat penyerahan dahulu, praktikan ditarik oleh dosen pembimbing dan diserahkan oleh pihak sekolah. g. Penilaian 1 Sifat Penilaian a Terbuka 25 Butir-butir yang akan dinilai dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penilaian diketahui juga oleh praktikan. b Berkesinambungan Penilaian dilakukan terus-menerus dari awal sampai akhir. c Membimbing Penilaian merupakan bagian dari pembimbingan, yaitu untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 2 Komponen yang Dinilai a Proses pembelajaran 1 Kemampuan menyusun rencana pembelajaran a Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran dan indikator b Kemampuan menganalisis materi pembelajaran c Kemampuan merancang pengalaman belajar yang mengaktifkan siswa d Kemampuan menyusun alokasi waktu media dan sumber belajar yang relevan 2 Kemampuan melakukan proses pembelajaran a Kemampuan melakukan kegiatan pra pembelajaran b Kemampuan membuka pembelajaran c Kemampuan melaksanakan kegiatan inti pembelajaran d Kemampuan menutup pelajaran 26 b Penampilan personal dan sosial c Laporan akhir 1 Kelengkapan isi 2 Sistematika penulisan laporan 3 Penggunaan bahasa yang baik dan benar 3 Penilai a Guru Pamong Menilai komponen pembelajaran, komponen tugas- tugas lain, serta penampilan personal dan sosial mahasiswa FKIP yang sedang ber-PPL II. b Dosen Pembimbing Menilai komponen praktik pembelajaran di sekolah minimal 1 kali, aspek personal dan sosial, laporan akhir pertanggungjawaban, dan menguji serta menentukan nilai final. 4 Rentang Nilai Rentang nilai yang dipakai adalah 0-10, dengan predikat sebagai brikut: Rentang Nilai Huruf Predikat 8,0 - 10,0 6,6 - 7,9 5,6 - 6,5 5,0 - 5,5 0,0 - 4,9 A B C D E Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 27

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teoritik sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut: 1. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Nilai PPL II Jika seorang guru saat mengajar di depan kelas memiliki kecerdasan emosional tentunya akan memberikan dampak yang baik saat tampil di depan kelas. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektualnya. Jadi, kecerdasan emosional mempunyai peranan penting dalam memperoleh nilai PPL II. Apabila Mahasiswa FKIP yang sedang ber-PPL dapat menguasai diri dan emosi, dampaknya mahasiswa FKIP memperoleh nilai PPL II yang baik.

2. Hubungan antara Kecemasan Berbicara dengan Nilai PPL II

Kecemasan berbicara adalah ketidaknyamanan yang dialami seorang individu dan sifatnya tidak menetap pada individu tersebut pada saat berbicara atau sedang mengajar di depan para peserta didiknya. Hal ini akan ditandai dengan reaksi dari fisik dan psikologis individu tersebut. Dalam memperoleh nilai PPL II kepercayaan diri sangatlah penting saat tampil di depan umum atau di depan para peserta didik, jika sebaliknya 28 saat tampil tidak percaya diri maka akan tampak jelas kecemasan berbicara dari mahasiswa FKIP yang sedang ber-PPL II. Apabila Mahasiswa FKIP yang sedang ber-PPL cemas dalam berbicara di depan kelas, dampaknya pelaksanaan pembelajaran tidak berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya. 3. Hubungan antara nilai PPL I dengan Nilai PPL II Program Pengalaman Lapangan I atau biasa disebut Pengajaran Mikro Micro Teaching merupakan kuliah dimana para mahasiswa calon guru untuk pertama kalinya secara terstruktur belajar mengelola pembelajaran. Latihan pengajaran tersebut melibatkan rekan-rekannya mahasiswa yang berperan sebagai murid sekolah dalam jumlah yang terbatas. Nilai yang diperoleh PPL I ini juga sangat mendukung nilai PPL II, karena PPL I adalah salah satu mata kuliah prasyarat yang terpenting untuk dapat melanjutkan ke PPL II. Oleh karena itu, nilai yang di dapat pada saat ber-PPL I tentunya sangat mempengaruhi nilai PPL II. Mahasiswa FKIP yang mendapatkan nilai yang baik pada saat ber-PPL I akan dijadikan bekal saat memperoleh nlai PPL II, apakah nilai yang diperoleh dapat melanjutkan ke PPL II atau tidak, apakah PPL II berjalan dengan baik setelah mendapatkan pembelajaran pada saat mata kuliah PPL I, dan apakah nilai PPL II yang diperoleh baik sesuai dengan PPL I juga. 29

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang mendasari variabel penelitian ini dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan nilai PPL II mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 2. Ada hubungan positif antara kecemasan berbicara dengan nilai PPL II mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 3. Ada hubungan positif antara nilai PPL I dengan nilai PPL II mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL OSCE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK UMY

3 27 71

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2006 FKIP UMS TAHUN 2009.

0 0 10

PENGARUH PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 FPEB UPI.

7 16 47

Penilaian mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap pelaksanaan program pengalaman lapangan : studi kasus mahasiswa aktif angkatan 2010-2012 yang sudah mengambil mata kuliah PPL II.

0 0 2

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta.

0 0 124

Persepsi mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek kesejahteraan, sosial, dan profesional : studi kasus pada mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi dan mahasiswa FE progr

0 3 131

LAPORAN PPL 1413031034

3 14 78

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta -

0 0 122

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL, KECEMASAN BERBICARA, DAN NILAI PPL I DENGAN NILAI PPL II MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

0 1 122