Teknik Pengujian Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

39 b. Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. arah dari korelasi ini ditunjukan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus +, maka arah korelasinya positif, sedangkan kalau minus - maka arah korelasinya negatif. c. Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka menunjukkan kuat dan tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal menentukan besarnya korelasi ini tidak perlu memperhatikan tanda hitung yang terdapat di depan indeks. Oleh karena adanya makna positif dan negatif juga diartikan sebagai besaran dalam garis bilangan dengan tanda - dan +. Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Untuk menentukan kesahihan setiap item ditentukan derajat kebebasan dk = N- 2 dengan taraf signifikansi 5. Jika r hitung r tabel, maka kuesioner dikatakan valid dan jika r hitung r tabel, maka dikatakan tidak valid. Pelaksanaan uji coba ini dilakukan pada mahasiswa sebanyak 60 orang. Dari hasil uji coba diketahui derajat kebebasan sebesar 58 60-2, dan diperoleh r tabel sebesar 0.254 dengan taraf signifikansi 5. Berdasarkan pernyataan di atas hasil uji coba validitas butir-butir angket adalah sebagai berikut : 40 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional No. r Hitung r Tabel Keterangan 1 0.287 0.254 Valid 2 0.517 0.254 Valid 3 0.357 0.254 Valid 4 0.489 0.254 Valid 5 0.270 0.254 Valid 6 0.463 0.254 Valid 7 0.496 0.254 Valid 8 0.549 0.254 Valid 9 0.341 0.254 Valid 10 0.487 0.254 Valid 11 0.591 0.254 Valid 12 0.376 0.254 Valid 13 0.594 0.254 Valid 14 0.468 0.254 Valid 15 0.627 0.254 Valid 16 0.281 0.254 Valid 17 0.570 0.254 Valid 18 0.554 0.254 Valid 19 0.367 0.254 Valid 20 0.553 0.254 Valid 21 0.365 0.254 Valid 22 0.519 0.254 Valid 23 0.644 0.254 Valid 24 0.289 0.254 Valid 41 Dari hasil uji validitas variabel kecerdasan emosional di atas menunjukkan seluruh instrumen dikatakan valid karena hitung r tabel r . Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kecemasan Berbicara No. r Hitung r Tabel Keterangan 1 0.537 0.254 Valid 2 0.545 0.254 Valid 3 0.471 0.254 Valid 4 0.595 0.254 Valid 5 0.275 0.254 Valid 6 0.515 0.254 Valid 7 0.448 0.254 Valid 8 0.501 0.254 Valid 9 0.469 0.254 Valid 10 0.550 0.254 Valid 11 0.569 0.254 Valid 12 0.463 0.254 Valid 13 0.503 0.254 Valid 14 0.426 0.254 Valid 15 0.562 0.254 Valid 16 0.416 0.254 Valid 17 0.565 0.254 Valid 18 0.589 0.254 Valid 19 0.444 0.254 Valid 20 0.269 0.254 Valid 21 0.467 0.254 Valid 42 No. r Hitung r Tabel Keterangan 22 0.491 0.254 Valid 23 0.444 0.254 Valid 24 0.598 0.254 Valid 25 0.332 0.254 Valid 26 0.383 0.254 Valid 27 0.433 0.254 Valid 28 0.392 0.254 Valid 29 0.395 0.254 Valid 30 0.627 0.254 Valid 31 0.429 0.254 Valid 32 0.483 0.254 Valid 33 0.583 0.254 Valid 34 0.531 0.254 Valid Dari hasil uji validitas variabel kecemasan berbicara di atas menunjukkan seluruh instrumen dikatakan valid karena hitung r tabel r . 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 1997: 154, yaitu sebagai berikut dimasukkan ke rumus Alpha: 11 r =                  2 2 1 1 t b k k   43 Keterangan: 11 r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan 2 t  = varian total 2 b  = jumlah varian butir Butir soal dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6 dan tidak reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0.6 Haryadi Sarjono Winda Julianita, 2011: 45. Berikut ini hasil dari pengujian reliabilitas: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.881 0884 24 Dengan melihat tabel Reliability Statistics variabel kecerdasan emosional, diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.881 dan jumlah item pertanyaan adalah 24, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0.881 0.60. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kecemasan Berbicara Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.919 0.919 34 44 Dengan melihat tabel Reliability Statistics variabel kecemasan berbicara, diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.919 dan jumlah item pertanyaan adalah 34, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0.919 0.60.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu data yang didapat dengan cara pemaparan deskripsi data informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam hubungan kecerdasan emosional dengan pelaksanaan PPL II, Kecemasan Berbicara dengan Pelaksanaan PPL II, nilai PPL I dengan Pelaksanaan PPL II. 2. Pengujian Hipotesis Analisa data yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik dengan menggunakan analisis korelasi Spearman Rank. Korelasi Spearman Rank digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis hubungan bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama Sugiyono, 2010: 356. Korelasi Spearman Rank digunakan untuk pengukuran data ordinal dan data tidak harus berdistribusi normal. Rumus yang digunakan: 1 6 1 2 2     n n di r s 45 Dimana: r s = koefisien korelasi Spearman Rank bi = selisih rank antar sumber data Uji signifikansi angka korelasi: Jika probabilitas 0.05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0.05 maka Ha diterima 3. Analisis Korelasi Spearman Rank Analisa data yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik dengan menggunakan analisis korelasi Spearman Rank, agar dapat menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional dengan nilai PPL II, kecemasan berbicara dengan nilai PPL II, nilai PPL I dengan nilai PPL II. a. Kecerdasan emosional Salovey dan Mayer dalam Goleman 2005: 30 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, memilah-milahnya dan menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Alat ukur : Angket kecerdasan emosional Skala : Ordinal Cara mengukur: memberi angket tentang kecerdasan emosional kepada responden untuk diisi kemudian dinilai dengan memberikan skor. 46 b. Kecemasan berbicara Opt dan Loffredo dalam Astrid, 2009: 13 menyebut kecemasan berbicara di depan umum dengan istilah “anxiety of speaking”. Jadi kecemasan berbicara di depan umum merupakan bentuk dari perasaan takut atau cemas secara nyata ketika sedang berbicara di depan orang- orang sebagai hasil proses belajar sosial. Alat ukur : Angket kecemasan berbicara Skala : Ordinal Cara mengukur: memberi angket tentang kecemasan berbicara kepada responden untuk diisi kemudian dinilai dengan memberikan skor. c. Nilai PPL I Program Pengalaman Lapangan I atau biasa disebut Pengajaran Mikro Micro Teaching merupakan kuliah dimana para mahasiswa calon guru untuk pertama kalinya secara terstruktur belajar mengelola pembelajaran. PPL I juga merupakan salah satu mata kuliah prasyarat menempuh mata kuliah PPL II. Alat ukur : Data nilai PPL I mahasiswa Skala : Interval Cara mengukur: meminta responden untuk mengisi data nilai PPL I sesuai dengan nilai yang diperoleh. d. Nilai PPL II Program Pengalaman Lapangan II diselenggarakan untuk memberikan pengalaman terstruktur dan terarah bagi mahasiswa calon guru untuk

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL OSCE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK UMY

3 27 71

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2006 FKIP UMS TAHUN 2009.

0 0 10

PENGARUH PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 FPEB UPI.

7 16 47

Penilaian mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap pelaksanaan program pengalaman lapangan : studi kasus mahasiswa aktif angkatan 2010-2012 yang sudah mengambil mata kuliah PPL II.

0 0 2

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta.

0 0 124

Persepsi mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek kesejahteraan, sosial, dan profesional : studi kasus pada mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi dan mahasiswa FE progr

0 3 131

LAPORAN PPL 1413031034

3 14 78

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta -

0 0 122

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL, KECEMASAN BERBICARA, DAN NILAI PPL I DENGAN NILAI PPL II MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

0 1 122