Fight and Flight response Defence Mechanism

dan buat pilihan, 9 pertahankan gaya hidup sehat, seperti; tidur, relaksasi, latihan, dan nutrisi, 10 lakukan self-checking terhadap tugas penting yang akan dilakukan ketika sibuk, 11 kenali sumber stres secara internal, 12 akui pencapaian kerja pada akhir hari dan tiap minggu, 13 periksa kembali nilai diri dan klarifikasi hal apa yang penting dan tidak penting dalam hidup.

2.1.3 Fight and Flight response

Fight and flight response dikenal sebagai respon fisiologis terhadap stres akut. Respon ini dimulai ketika seseorang menghadapi situasi yang mengancam atau menghadapi stresor. Hal ini akan mengakibatkan sejumlah perubahan ketika tubuh mempersiapkan untuk melawan atau menghindari stresor tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi perubahan sistem saraf otonom dan sistem neuroendokrin bersama-sama menyediakan kapasitas untuk menghadapi stresor. Sekresi hormon dibutuhkan dalam menghadapi stres, otot menegang, denyut jantung meningkat, peningkatan respirasi, dan peningkatan kadar gula darah. Kondisi ini terjadi sampai penyebab stres teratasi. Jika sudah teratasi, mekanisme homeostatis melibatkan sistem saraf parasimpatis dan menurunkan aktivitas kelenjar pituitary dan hipotalamus untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi rileks Funnel, Kautoukidis, Lawrence, 2005. Respon ini merupakan hal yang penting untuk mempertahankan diri dan mentolerir bahaya. Jika stres tidak teratasi dan terus berlanjut, akan menghasilkan stres kronik yang akan berdampak pada kesehatan tubuh seperti gangguan kesehatan dan penyakit Funnel et al, 2005. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Defence Mechanism

Menurut Kozier et al. 2004 defence mechanism mekanisme pertahanan termasuk kedalam mekanisme koping. Ini terjadi pada resistance stage. Mekanisme ini merupakan pemikiran tanpa disadari oleh seseorang yang bertujuan melindungi diri dari stresor dan menurunkan stres. Kozier et al. 2004 juga menyatakan adapun yang termasuk defence mechanism adalah: 1 compensation, menutupi kelemahan dengan menekankan pada sifat yang lebih dapat diinginkan atau pencapaian yang berlebihan pada area yang lebih nyaman, 2 denial, usaha untuk menolak suatu realita yang tidak dapat diterima dengan menolak untuk mengakui realita tersebut, 3 displacement, mengalihkan reaksi emosional dari satu objek atau seseorang ke objek lain atau orang lain, 4 identification, berusaha mengendalikan kecemasan dengan meniru perilaku seseorang yang ditakuti atau dihargai, 5 Intellectualization, mekanisme respon emosional normal ketika mengalami kejadian yang tidak nyaman atau menyakitkan, dihindari dengan penggunaan penjelasan rasional yang menghilangkan perasaan trauma terhadap kejadian tersebut, 6 introjections, salah satu bentuk identifikasi yang menerima nilai dan norma orang lain yang masuk ke dalam dirinya sendiri, bahkan sebelumnya nilai ini berlawanan dengan asumsinya, 7 minimization, tidak mengakui apapun perilaku orang lain, 8 projection, menyalahkan orang lain atau lingkungan atas keinginan, pikiran atau kesalahan yang tidak dapat diterima, 9 rationalization, justifikasi terhadap perilaku tertentu dengan logika yang salah dan memotivasi untuk berperilaku yang dapat diterima secara sosial, 10 reaction formation, mekanisme yang menyebabkan seseorang Universitas Sumatera Utara bertindak berlawanan dengan apa yang dirasakannya, 11 regression, beralih kepada tingkat yang lebih nyaman dimana kurang tuntutan dan tanggung jawab, 12 repression, mekanisme tidak disadari yang mana mengancam perasaan dan pikiran serta dijauhkan dari kesadaran atau suatu kejadian yang disangkal masuk ke dalam kesadarannya, 13 sublimation, pemindahan energi dari kegiatan yang bersifat agresif menjadi aktivitas yang dapat diterima secara sosial, 14 substitution, penggantian dengan objek yang bernilai tinggi, tidak dapat diterima, dan tidak tersedia dengan objek yang nilainya lebih rendah, dapat diterima, dan tersedia, 15 undoing, tindakan atau perkataan yang dilakukan seseorang untuk meringankan kesalahannya dengan membuat ganti rugi seperti memberikan hadiah. Jenis-jenis defence mechanism diatas bersifat mendistorsi atau mengalihkan kondisi stres yang dialami oleh seseorang bukan untuk penyelesaian masalah. Dapat disimpulkan penggunaan jenis ini hanya akan membantu menenangkan perasaan seseorang sementara waktu ketika menghadapi stres kerja.

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme koping