commit to user
lvii Perbandingan antara sol hidrifil dan hidrofob terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbedaan Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob Sol Hidrofil
Sol Hidrofob 1.
Mengadsorbsi mediumnya 2.
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
3. Tidak mudah digumpalkan
dengan penambahan elektrolit 4.
Viskositas lebih besar daripada mediumnya
5. Bersifat reversible
6. Efek Tyndall lemah
1. Tidak mengadsobsi mediumnya
2. Hanya stabil pada konsentrasi kecil
3. Mudah menggumpal pada
penambahan elektrolit 4.
Viskositas hampir sama dengan mediumnya
5. Tidak reversible
6. Efek Tyndall lebih jelas
Michael Purba, 2008: 159
c. Pengolahan Air Bersih
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal
dan barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida.
Bahan-bahan yang di perlukan untuk pengolahan air adalah tawas aluminium sulfat, pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif.
- Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah
disaring. Tawas juga membentuk koloid AlOH
3
yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila
tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif disamping tawas.
- Pasir berfungsi sebagai penyaring
- Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama desinfektan,
sedangkan -
Kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas.
37
commit to user
lviii 1
Pengolahan Air Sederhana Susunan alat penyaring air sederhana, yang dapat digunakan untuk
menyaring air sumur yang keruh, disajikan pada Gambar 16.
Gambar 16. Susunan Alat Penyaring Air Sederhana Michael Purba, 2008: 160
2 Industri Pengolahan Air Bersih Perusahaan Air Minum
Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada umumnya sama dengan pengolahan air sederhana yang dijelaskan di atas. Diagram pengolahan air
bersih diberikan pada Gambar 17.
Gambar 17. Bagan Pengolahan Air Bersih Michael Purba, 2008: 161
Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur
dibuang dengan pompa, sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin preklorinasi.
Pada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat
organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang 38
commit to user
lix telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di
dalam bak accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara
gravitasi. Selanjutnya, air yang sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir
diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, di mana ditambahkan kapur
untuk menaikkan pH dan gas klorin post klorinasi untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya
dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen Michael Purba, 2008 : 161.
d. Pembuatan Sistem Koloid