Ranah Kognitif Ranah Afektif

commit to user xli c. informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta d. keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah e. sikap dan nilai berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Prestasi belajar yang dicapai masing-masing individu tidak sama. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik dalam maupun dari luar individu. Faktor dari dalam individu atau sering disebut faktor internal antara lain: motivasi, kreativitas, kematangan fisik maupun mental dan sebagainya, sedangkan faktor dari luar atau faktor eksternal contohnya : faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, budaya dan sebagainya. Pemerintah telah melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan hasil belajar dan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah dengan menggulirkan program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada sekitar tahun 2006 dimulai dari beberapa sekolah. Dengan sistem ini diharapkan penilaian tidak hanya menitik beratkan pada kemampuan kognitif tetapi juga mencakup ranah psikomotor dan afektif. Hal ini selaras dengan ayat 4 pasal 3 Keputusan Mendiknas Nomor 012U2002 tanggal 28 Januari 2002 yang menyatakan bahwa penilaian kelas dan ujian meliputi aspek atau ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir yang meliputi kemampuan menghafal, menerapkan, menganalisis, dan mensistesis serta mengevaluasi. Kemampuan yang penting pada ranah kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep-konsep untuk memecahkan masalah yang ada di lapangan. Kemampuan ini sering disebut dengan kemampuan mentransfer pengetahuan ke berbagai situasi sesuai dengan konteksnya. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran kontekstual. Hampir semua mata pelajaran berkaitan dengan kemampuan kognitif, 21 commit to user xlii karena di dalamnya diperlukan kemampuan berpikir untuk memahaminya Depdiknas, 2003:1

b. Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai Nana Sudjana, 1989:29. Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan sebagai ranah afektif. Pertama, perilaku ini melibatkan perasaan dan emosi seseorang. Kedua perilaku ini harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria lain yang termasuk ranah afektif ini adalah intensitas, arah dan target. Intensitas menyatakan derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya cinta lebih kuat dari senang atau suka. Selain itu sebagian orang kemungkinan mempunyai perasaan yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya senang dengan pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktifitas atau ide sebagai arah dari perasaan. Bila kecemasan merupakan karakteristik afektif yang ditinjau, ada beberapa kemungkinan target. Setiap peserta didik mungkin bereaksi terhadap sekolah, matematika, situasi sosial, atau pengajara. Tiap unsur ini bila merupakan target dari kecemasan. Kadang-kadang target ini diketahui oleh seseorang namun kadang- kadang tidak diketahui. Depdiknas, 2003: 5.

c. Ranah Psikomotorik

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Eksperimen Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended dan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa

0 6 8

STUDI KOMPARASI PENDEKATAN Contextual Teaching and Learning (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI KIMIA KELAS VII

0 2 97

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 4 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOKBAHASAN KOLOID DI SMA.

0 1 20

Studi Komparasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dengan Metode Eksperimen dan Metode Proyek Terhadap Preastasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Siswa Pada Materi Koloid SMA N 1 Teras tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 20

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL DAN LABORATORIUM RIIL DALAM PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI

0 0 9

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN QUANTUM LEARNING (QL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI MIA SMA NEGERI 3 SURAKARTA | Primastuti

0 0 9

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID SMA N 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2011 2012 | Pramanawati

0 0 7