Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user xxi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang harus segera diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan bagian dari proses pendidikan yang bertujuan untuk membawa suatu keadaan kepada keadaan baru yang lebih baik. Keberhasilan proses pendidikan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi pemanfaatan prinsip-prinsip pembelajaran seperti pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran. Hal ini harus dimanfaatkan secara optimal supaya mampu mengembangkan semua unsur internal yang dimiliki peserta didik secara lebih intensif. Pendekatan-pendekatan yang digunakan hendaknya mengacu pada empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO yang terdapat dalam buku Learning: The Treasure Within yaitu belajar untuk mengetahui learning to know, belajar untuk melakukan sesuatubekerja terampil learning to do, belajar untuk menjadi seseorangpribadi learning to be, dan belajar untuk menjalani kehidupan bersama learning to live together. Jadi, pembelajaran yang dilaksanakan tidak lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa Syafaruddin, 2002: 3. Sejauh ini pembelajaran yang diterapkan di Indonesia hanya bersifat satu arah berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa yang menitikberatkan pada penguasaan materi dan belum menuju pada aspek kecakapan hidup life skill oriented sehingga hasil pendidikan hanya tampak dari kemampuan siswa menghafal fakta-fakta dalam jangka pendek. Belajar akan lebih bermakna jika anak ‘mengalami’ sendiri apa yang dipelajari bukan sekedar mengetahuinya. Sehingga diperlukan konsepsi pembelajaran yang bisa meghadirkan situasi belajar yang bermakna bagi siswa. Hal ini akan terwujud jika dalam pembelajaran terdapat upaya untuk menghadirkan suasana realistis yang bisa menghubungkan antara pengetahuan yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. 1 commit to user xxii Pendekatan kontekstual merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan kearah kecakapan hidup life skill. Kecakapan hidup atau life skill merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dengan wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Orientasi dari pendekatan tersebut adalah guru bersama siswa bekerja dan mengalami pengetahuan yang dipelajari, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa perlu mengerti makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapainya Nurhadi, 2004: 41. Metode praktikum di laboratorium riil merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat khusus dan istimewa yang dimanfaatkan seoptimal mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam teori. Dalam metode ini siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung, mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat membentuk konsep dari teori yang dipelajarinya. Dalam melaksanakan praktikum, siswa juga dapat melakukannya dengan cara laboratorium virtual. Karakteristik laboratorium virtual adalah program yang berisi alat-alat laboratorium yang berfungsi sebagaimana alat riil. Para siswa diajak untuk memberikan respon, komputer akan merespon dan memberikan feed back segera pada siswa dalam bentuk programmed instruction. Pada laboratorium virtual siswa dapat melaksanakan percobaan sendiri secara bebas,tanpa ada rasa takut salah berdasarkan petunjuk praktikum yang ada, bahkan siswa dapat mengembangkan sendiri dari petunjuk praktikum yang ada Mujiyono, 2005: 13. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yaitu kreativitas. Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang yang dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan commit to user xxiii yang tepat. Kreativitas merupakan hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Kreativitas juga sangat dibutuhkan saat siswa melakukan praktikum untuk mengeksplor kemampuan serta ketrampilan yang dimilikinya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif yang berperan penting dalam pembelajaran. Di dalam pelajaran kimia SMA, terdapat suatu materi yang penting untuk diajarkan karena berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu materi sistem koloid. Pada materi ini dibahas mengenai perbedaan antara sistem koloid dan sistem dispersi lainnya, sifat-sifat koloid, pengaruh dari sifat-sifat koloid dan berbagai cara untuk membuat partikel koloid dalam dunia industri. Dengan mempelajari materi ini siswa mendapatkan pengetahuan yang luas, bahkan manfaatnya menjadi lebih apabila siswa dapat menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi sistem koloid lebih menekankan pada ketrampilan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan melakukan percobaan-percobaan yang berkaitan dengan materi sistem koloid. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk aktif menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka dalam materi pokok koloid Gebi dan Siti, 2007: 2. Dalam proses penyampaian materi pelajaran kimia yang dijumpai di SMA Negeri 1 Cilacap masih menggunakan metode ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Siswa pada umumnya mendengarkan, membaca dan menghafal informasi yang diperoleh, sehingga konsep yang tertanam tidak kuat. Selain itu keterbatasan laboratorium dan waktu terkadang memaksa siswa untuk tidak melaksanakan kegiatan praktikum. Hal ini dapat menimbulkan masalah dalam peningkatan prestasi belajar dan kreativitas siswa. Untuk meningkatkan prestasi serta kreativitas siswa, diperlukan suatu pengembangan pendekatan, metode, maupun media pembelajaran. Hal inilah yang memotivasi dilakukannya pendekatan yang berimplementasi pada kehidupan nyata. Pendekatan CTL yang dikombinasikan dengan metode praktikum dan berbantuan media komputer akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami dan menanamkan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari. commit to user xxiv Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul: “Studi Komparasi Laboratorium Riil dengan Laboratorium Virtual pada Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Cilacap Tahun Ajaran 20092010”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap kreativitas siswa

2 5 136

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Eksperimen Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended dan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa

0 6 8

STUDI KOMPARASI PENDEKATAN Contextual Teaching and Learning (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI KIMIA KELAS VII

0 2 97

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 4 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOKBAHASAN KOLOID DI SMA.

0 1 20

Studi Komparasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dengan Metode Eksperimen dan Metode Proyek Terhadap Preastasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Siswa Pada Materi Koloid SMA N 1 Teras tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 20

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL DAN LABORATORIUM RIIL DALAM PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI

0 0 9

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN QUANTUM LEARNING (QL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI MIA SMA NEGERI 3 SURAKARTA | Primastuti

0 0 9

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID SMA N 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2011 2012 | Pramanawati

0 0 7