Analisis Regresi Variabel Penelitian

signifikasinya lebih dari 0,05 P0,05. Artinya usia perkawinan, tingkat pendidikan, dan masa kerja tidak memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan tinggi rendahnya komitmen organisasi wanita karir berkeluarga.

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17.0. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat, yaitu pertama, melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Kedua, apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, dan yang ketiga, melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV. Langkah pertama peneliti melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Tabel R-square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .644 a .414 .387 7.06157 a. Predictors: Constant, Perceived Organizational Support, Status Perkawinan Menikah dengan usia perkawinan, Tingkat Pendidikan, Konflik Peran, Keterlibatan Kerja, Masa Kerja, Usia Responden b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa perolehan R-square sebesar 0.414 atau 41,4. Artinya proporsi varians dari komitmen organisasi yang dijelaskan oleh semua independen variabel adalah sebesar 41.4, sedangkan 58,6 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap komitmen organisasi. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Tabel Anova ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5222.045 7 746.006 14.960 .000 a Residual 7380.143 148 49.866 Total 12602.188 155 a. Predictors: Constant, Perceived Organizational Support, Status Perkawinan Menikah dengan usia perkawinan, Tingkat Pendidikan, Konflik Peran, Keterlibatan Kerja, Masa Kerja, Usia Responden b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi Jika melihat taraf sig. pada kolom ke-6 dari tabel di atas, diketahui bahwa p 0.05 yang berarti nilai F yang dihasilkan signifikan, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independen variabel terhadap komitmen organisasi ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan antara usia, tingkat pendidikan, status perkawinan “menikah” dilihat berdasarkan usia perkawinan, keterlibatan kerja, konflik peran, masa kerja, dan Perceived Organizational Support POS terhadap komitmen organisasi. Langkah terakhir, yaitu melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Adapun penyajiannya ditampilkan pada table 4.13 berikut: Tabel 4.13 Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13.177 5.517 2.389 .018 Usia Responden 2.426 1.437 .229 1.687 .094 Tingkat Pendidikan .697 .617 .077 1.130 .260 Status Perkawinan Menikah dengan usia perkawinan -.296 .159 -.236 -1.857 .065 Keterlibatan Kerja .401 .074 .426 5.415 .000 Konflik Peran -.081 .061 -.088 -1.326 .187 Masa Kerja 1.489 .734 .181 2.029 .044 Perceived Organizational Support .217 .075 .226 2.872 .005 a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.13, dapat kita hasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Persamaan regresi komitmen organisasi Komitmen Organisai = 13.177 + 2.426 Usia + 0,697 Tingkat Pendidikan – 0,296 Status Perkawinan + 0,401 Keterlibatan Kerja – 0,081 Konflik Peran + 1.489 Masa Kerja + 0,217 POS Keterangan: Tanda : signifikan Dari tabel 4.13, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan. Untuk mengetahui signifikasi variabel, lihat nilai sig. pada kolom ke-6 pada tabel di atas, jika p 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap komitmen organisasi dan sebaliknya. Dari hasil analisis regresi di atas, hasil yang signifikan terdapat pada koefisien regresi variabel keterlibatan kerja, masa kerja dan Perceived Organizational Support POS, sedangkan untuk variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa dari 7 hipotesis minor hanya terdapat tiga yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel usia responden. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar +2.426, dengan nilai signifikasi 0,094 p 0.05, yang berarti bahwa variabel usia responden secara positif mempengaruhi komitmen organisasi tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tua usia responden maka semakin tinggi tinggi komitmen organisasi, walaupun tidak signifikan secara statistik. 2. Variabel tingkat pendidikan. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar +0,697 dengan nilai signifikasi 0,260 p 0.05, yang berarti bahwa variabel tingkat pendidikan secara positif mempengaruhi komitmen organisasi tetapi, tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula komitmen organisasi, walaupun secara statistik tidak signifikan. 3. Variabel status perkawinan “menikah” berdasarkan usia perkawinan, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar –0,296, dengan nilai signifikasi 0,065 p 0.05, yang berarti bahwa variabel status perkawinan “menikah” dengan usia perkawinan antara rentangan 2 – 24 tahun secara negatif mempengaruhi komitmen organisasi, tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi usia perkawinan seseorang, maka semakin rendah komitmen organisasinya, walaupun secara statistik tidak signifikan. 4. Variabel keterlibatan kerja. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar +0,401, dengan nilai signifikasi 0.000 p 0.05, yang berarti bahwa variabel keterlibatan kerja secara positif mempengaruhi komitmen organisasi, dan signifikan. Jadi, semakin tinggi keterlibatan kerja seseorang, maka semakin tinggi komitmen organisasinya. 5. Variabel konflik peran. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar –0.081 dengan nilai signifikasi 0,187 p 0.05, yang berarti bahwa variabel konflik peran secara negatif mempengaruhi komitmen organisasi, dan tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi konflik peran ganda seseorang, maka semakin rendah komitmen organisasinya. 6. Variabel masa kerja. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar +1.489, dengan nilai signifikasi 0,044 p 0.05, yang berarti bahwa variabel masa kerja secara positif mempengaruhi komitmen organisasi, dan signifikan. Jadi, semakin tinggi masa kerja seseorang di tempat ia bekerja, maka semakin tinggi komitmen organisasinya. 7. Variabel Perceived Organizational Support POS. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar +0,217, dengan nilai signifikasi 0,005 p 0.05, yang berarti bahwa variabel POS secara positif mempengaruhi komitmen organisasi, dan signifikan. Jadi, semakin tinggi POS seseorang, maka semakin tinggi komitmen organisasinya. Pada tabel 4.13 koefisien regresi di atas, dari dua IV yang berpengaruh signifikan terhadap DV dapat diketahui mana yang memiliki pengaruh lebih besar. Untuk melihat perbandingan besar kecilnya pengaruh antara tiap IV terhadap DV dapat diketahui dengan dua cara, yaitu melihat nilai signifikansinya p dan melihat Standardized coefficients beta Umar, 2011. Maka dari tabel di atas dapat diketahui perbandingan atau urutan IV yang memiliki pengaruh terbesar adalah sebagai berikut: 1. Keterlibatan kerja, dengan nilai beta sebesar = 0,426 2. Perceived Organizational Support POS, dengan nilai beta sebesar = 0,226 3. Masa kerja, dengan nilai beta sebesar = 0,181

4.3.2 Pengujian Proporsi Varians Independent Variable