2.5 Perceived Organizational Support POS
2.5.1 Definisi Perceived Organizational Support POS
Perceived Organizational Support dapat diartikan sebagai keyakinan pegawai tentang bagaimana organisasi menghargai kontribusi
pegawai dalam
perusahaan dan
bagaimana organisasi
memperhatikan kesejahteraan pegawai Rhoades dan Eisenberger, 2002. Perkembangan POS didorong oleh kecenderungan karyawan
dalam menentukan karakteristik kemanusiaan dalam organisasi Eisenberger et al., 1986 dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002.
Levinson 1965, dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002 mencatat bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh organisasi
dilihat sebagai indikasi dalam mencapai tujuan organisasi, bukan hal yang semata-mata dilakukan berdasarkan motif kesadaran organisasi.
Hal ini diwujudkan melalui kebijakan organisasi, aturan, dan tanggung jawab keuangan. Perwujudan ini sebagai kekuatan
organisasi dalam menggerakkan keryawan agar lebih giat dalam bekerja.
Menurut Eisenberger et al., 1986; Eisenberger, Cummings, Armeli, dan Lynch, 1997, serta Shore dan Shore, 1995, dalam
Rhoades dan Eisenberger, 2002, imbalan organisasi dan kondisi kerja yang baik seperti gaji, promosi, pekerjaan yang berkembang
serta pengaruh asuransi organisasi dapat lebih memiliki kontribusi terhadap POS jika karywan meyakini bahwa tindakan tersebut
dilakukan atas dasar sukarela, bukan karena adanya paksaan seperti perundingan terlebih dahulu. Di sinilah karyawan dapat melihat
apakah organisasi memperlakukan mereka secara baik atau tidak. Teori Organizational Support juga menunjukkan proses
psikologis yang mengakibatkan Perceived Organizational Support POS. Pertama, pada kaidah pertukaran jika pekerja melakukan
pekerjaan dengan baik maka akan mendapat imbalan dari organisasi, POS dapat menghasilkan perasaan wajib dalam diri
karyawan untuk memperdulikan kesejahteraan organisasi dan menolong organisasi menuju sasarannya. Kedua, kepedulian,
persetujuan dan rasa menghargai ditimbulkan oleh POS yang memenuhi kebutuhan sosioemosional, menuju keanggotaan pekerja
yang bersatu dan status peran pada identitas sosial mereka. Ketiga, POS akan menguatkan keyakinan pegawai bahwa organisasi akan
memberi penghargaan terhadap peningkatan kinerja performance reward expectancies. Proses ini akan menimbulkan kebaikan baik
dari individu peningkatan kepuasan kerja dan suasana hati yang positif maupun bagi organisasi meningkatnya komitmen afektif dan
kinerja serta berkurangnya pergantian. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Perceived
Organizational Support adalah keyakinan pegawai tentang sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dalam perusahaan
dan sejauh mana organisasi memperhatikan kesejahteraan pegawai
yang diwujudkan melalui kebijakan organisasi, aturan, dan tanggung jawab keuangan dan di sinilah karyawan dapat melihat apakah
organisasi memperlakukan mereka secara baik atau tidak. Dalam sejumlah penelitian, POS mempunyai hubungan yang
positif dengan beberapa variable lain, diantaranya, yaitu: 1. Komitmen organisasi afektif Eisenberger et al., 1990; Setton,
Bennet, dan Liden, 1996; Rhoades, eisenberger dan Armeli, 2001; Shore dan Tetrick, 1991 dalam Rhoades dan Eisenberger,
2002, 2. Effort-reward expectancies atau harapan bahwa segala upaya
akan dibalas dengan imbalan Eisenberger et al., 1990, dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002,
3. Komitmen kesinambungan Shore dan Tetrik, 1991, dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002,
4. Leader-member exchange atau pertukaran anggota dengan pemimpin Setton et al., 1996; Wayne, Shore dan Liden, 1997,
dalam Rhodes dan Eisenberger, 2002, 5. Dukungan pengawas dalam organisasi Kottke dan Sharafinski,
1988; Malatesta 1995; Shore dan Tetrik, 1991, dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002,
6. Perceived organizational politics atau penerimaan dukungan politik Andrews dan Kacmar, 2001; Cropanzano, Howes,
Graney dan Toth, 1997; M. L. Randall, Cropanzano, Bornmann,
dan Birjulin, 1999, dalam Rhoades et al., 2001, dalam Rhoades dan Eisenberger 2002,
7. Keadilan prosedural Andrews dan Kacmar, 2001; Rhoades et al., 2001, dalam Rhoades dan Eisenberger, 2002 dan,
8. Kepuasan kerja Aquino dan Griffeth, 1999; Eisenberger et al., 1997; Shore dan Tetrick, 1991, dalam Rhoades dan Eisenberger,
2002.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Perceived Organizational Support