Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

9 dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul dapat memungkinkan siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandigkan dengan siswa lainnya. Oleh karena itu modul harus menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Dengan demikian, proses belajar yang berorientasi pada prinsip mastery learning ini, harus dimulai dengan penguasaan mastery bagian terkecil, kemudian baru melanjutkan kedalam satuan modul berikutnya agar ketuntasan belajar bisa tercapai secara optimal.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Penuh

Belajar Tuntas merupakan strategi belajar mengajar yang berdasarkan tujuan belajar, dirancang untuk memungkinkan sebanyak mungkin siswa mencapai criteria keberhasilan dalam waktu yang diberikan. Menurut Paulina Pannen, factor yang mempengaruhi penguasaan penuh adalah sebagai berikut: a. Bakat dan kecepatan belajar Bakat dan kecepatan belajar diartikan bahwa masing-masing siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda dalam mempelajari suatu pelajaran. b. Kemampuan untuk menguasai pelajaran Kemampuan untuk menguasai pelajaran mengandung arti siswa mampu menguasai pelajaran tergantung dari model pelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran tersebut. c. Mutu program pembelajaran Mutu program pembelajaran mengandung arti siswa mampu menguasai pelajaran kalau mutu program pembelajarannya baik, dengan memperhatikan beberapa hal yaitu: kejelasan dan ketepatan teknik pembelajaran untuk setiap siswa, jumlah partisipasi dan latihan dalam belajar untuk setiap siswa, danjumlah dan jenis penguatan serta umpan balik yang diberikan untuk setiap siswa. 10 d. Ketahanan Ketahanan mengandung arti bahwa setiap siswa berbeda dalam ketahanan atau keuletan dalam mempelajari suatu mata pelajaran berdasarkan pengalaman keberhasilannya dan kegagalannya dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. e. Waktu Waktu mengandung arti bahwa setiap siswa membutuhkan jumlah waktu yang berbeda untuk mempelajari dan menguasai satu mata pelajaran. 5 Dengan demikian, peserta didik dapat mencapai penguasaan penuh terhadap bahan yang disajikan, bila kualitas pembelajaran dan kesempatam waktu belajar dibuat tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus diberikan waktu belajar yang berbeda-beda untuk masing-masing peserta didik. Sebagaimana menurut Caroll, yang dikutip dari buku Desain Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, karangan Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd. Belajar Tuntas dilandasi oleh dua asumsi, pertama , teori yang mengatakan bahwa adanya hubungan antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial bakat. Kedua, apabila bahan pelajaran dilaksanakan dengan sistematis, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya. 6 Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan, bahwa factor yang mempengaruhi penguasaan penuh adalah bakat, mutu pembelajaran, kemampuan menguasai pelajaran, ketekunan, danwaktu.Kelima factor ini akan mempengaruhi secara langsung tentang penguasaan siswa terhadap bahan ajar yang disajikan oleh guru, dan factor waktu adalah factor penting yang harus diperhatikan oleh guru sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan siswa dalam belajar, karena 5. Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:Gaung Persada Press.2010, cet.4, h.141-142 6. Kusnandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.2011, h.334-335 11 setiap siswa mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menguasai bahan ajar yang berkaitan dengan waktu yang disediakan untuk belajar. Karena sebagaimana menurut John B.Carrol yang dikutip dari buku Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, karangan Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd. bahwa peserta didik yang berbakat tinggi memerlukan waktu yang relatif sedikit untuk mencapai tarap penguasaan bahan dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki bakat rendah. Pserta didik dapat mencapai penguasaan penuh terhadap bahan yang disajikan, bila kualitas pengajaran dan kesempatan waktu belajar dibuat tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. 7

3. Prosedur Pembelajaran Tuntas Mastery Learning

Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang berhasil, Bloom mengembangkan suatu prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam memberikan pengajaran kepada satuankelas.beberapa langkah-langkahnya disebutkan sebagai berikut: a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus. b. Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran. c. Memberi pelajaran secara klasikal kelompok sesuai dengan unit pelajaran yang sedang dipelajari. d. Memberikan tes kepada siswa pada akhir masing-masing unit pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing siswa dalam mengolah materi pelajaran. e. Kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan penuh, diberikanbantuan khusus. f. Setelah hamper semua siswa mencapai tingkat penguasaan pada unit pelajaran tersebut, barulah guru mulai mengajarkan unit pelajaran berikutnya. 7. Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP,Jakarta: Gaung Persada Press.2011,cet.5. h.122

Dokumen yang terkait

Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran al-qur'an terhadap hasil belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan

1 11 71

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu dengan minat belajar siswa pada Bidang Studi IPS di SMPN 3 Tangerang Selatan

0 5 118

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Meningkatkan minat belajar metematika siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan tahapan belajar tandur: penelitian tindakan kelas di MTs Al- Islamiyah Ciledug Tangerang

1 10 227

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13