11
setiap siswa mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menguasai bahan ajar yang berkaitan dengan waktu yang disediakan untuk belajar.
Karena sebagaimana menurut John B.Carrol yang dikutip dari buku Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, karangan Dr. H. Martinis Yamin,
M.Pd. bahwa peserta didik yang berbakat tinggi memerlukan waktu yang relatif sedikit untuk mencapai tarap penguasaan bahan dibandingkan dengan peserta
didik yang memiliki bakat rendah. Pserta didik dapat mencapai penguasaan penuh terhadap bahan yang disajikan, bila kualitas pengajaran dan kesempatan waktu
belajar dibuat tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
7
3. Prosedur Pembelajaran Tuntas Mastery Learning
Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang berhasil, Bloom
mengembangkan suatu prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam memberikan pengajaran kepada satuankelas.beberapa langkah-langkahnya
disebutkan sebagai berikut: a.
Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus.
b. Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran.
c. Memberi pelajaran secara klasikal kelompok sesuai dengan unit
pelajaran yang sedang dipelajari. d.
Memberikan tes kepada siswa pada akhir masing-masing unit pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing siswa dalam mengolah materi
pelajaran. e.
Kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan penuh, diberikanbantuan khusus.
f. Setelah hamper semua siswa mencapai tingkat penguasaan pada unit
pelajaran tersebut, barulah guru mulai mengajarkan unit pelajaran berikutnya.
7.
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP,Jakarta: Gaung Persada Press.2011,cet.5. h.122
12
g. Unit pelajaran yang menyusul diajarkan secara kelompok dan diakhiri
dengan memberikan tes. h.
Setelah hamper semua siswa mencapai tingkat penguasaan pada unit pelajaran tersebut, barulah guru mengajarkan unit pelajaran ketiga.
i. Prosedur yang sama diikuti pula dalam mengajarkan unit-unit pelajaran
lainnya, sampai seluruh rangkaian selesai. j.
Setelah seluruh rangkaian unit pelajaran selesai, siswa mengerjakan tugas yang mencakup seluruh rangkaian unit pelajaran.
8
Menurut S. Nasution, guru dapat melakukan belajar tuntas, yaitu melalui rosedur tambahan terutama yang terdiri atas:
a. Fedbackatau umpan balik yang terperinci kepada guru maupun siswa.
b. Sumber dan metode-metode pengajaran tambahan dimana saja
diperlukan.
9
Dalam kegiatan Feedback atau umpan balik diberikan melalui tes-tes formatif. Tes formatif yang dilakukan menjadi alat diagnose untuk menentukan
kemajuan atau keberhasilan peserta didik siswa. Tes formatif menurut S. Nasution adalah umpan balik yang memiliki fungsi bermacam-macam, seperti
berikut: a.
Tes formatif mempercepat anak belajar dan memberikan motivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh dalam waktu secukupnya.
b. Tes formatif diberikan untuk menjamin bahwa semua anak menguasai
sepenuhnya syarat-syarat atau bahan apersepsi yang diperlukan untuk memahami bahan yang baru.
c. Tes formatif juga berguna bagi mereka yang telah memiliki bahan
apersepsi yang diperlukan untuk memberi rasa kepastian atas penguasaannya.
d. Bagi siswa yang kurang menguasai bahan pelajaran tes formatif
merupakan alat untuk mengungkapkan dimana sebetulnya letak kesulitannya.
8.
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru Dan Implementasi…,h:126-128
9.
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru Dan Implementasi…, h. 128-129
13
e. Tes formatif sebaiknya jangan diberi angka.
f. Tes formatif juga memberikan umpan balik kepada guru, agar mengetahui
dimana terdapat kelemahan-kelemahan dalam metode mengajarnya sehingga dapat memperbaiki atau maencari metode lain.
10
Jadi, di dalam proses pembelajaran harus ada kegiatan umpan balik feedback sebagai evaluasi pembelajaran yaitu pada awal selama sampai akhir
pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses kaegiatan belajar maengajar. Serta untuk guru agar mengetahui
seberapa berhasilnya metode belajar yang digunakan dalam proses belajar untuk maeaningkatkan
kemampuan pemahaman
siswa yang
akhirnya akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa secara optimal ataupun tidak secara optimal.
Keberhasilan siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh sumber belajar yang digunakan guru, jika guru saja yang menggunakan sumber belajar yang
bervariasi namun siswa tidak didukung dengan sumber belajar yang sama, maka hasil belajar yang diharapkan oleh guru terhadap siswa tidak akan terwujud. Oleh
karena itu, guru harus mendukung dan membantu siswa dalam memperoleh dan menggunakan sumber belajar yang bervariasi untuk mendukung siswa dalam
memahami bahan ajar secara optimal.
4. Tahap Pembelajaran Strategi Pembelajaran Tuntas mastery learning
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh John B. Caroll dan Benjamin Bloom yang dikutip dari buku, Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer, karangan Made Wena adalah sebagai berikut: a.
Orientasi Pada tahap orientasi ini dilakukan pentapan kerangka isi pembelajaran.
b. Penyajian
Dalam tahap ini guru menjelaskan konsep-konsep atau keterampilan baru disertai dengan contoh-contoh.
c. Latihan Terstuktur
10.
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru Dan Implementasi…, h. 129-130