Pengertian minat belajar PAI

20 sehingga akhirnya menjadi banyak.Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasikan sebagai orang yang banyak belajar, dan orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar. Pada dasarnya belajar merupakan proses yang mengakibatkan perubahan- perubahan. Secara formal, berarti seseorang melalui tahap belajar pada suatu lembaga tertentu yang secara resmi di kelola oleh manusia tertentu dan mengikuti suatu model pembelajara tertentu pula. Menurut pendapat yang tradisional,Belajar hanyalah diangap sebagai penambahan dan pengumpulan ilmu pengetahuan. Pendapat ini terlalu sempit dan serta hanya berpusat pada mata pelajaran belaka, namun sebenarnya belajar bukan hanya mengumpulkan ilmu pengetahuan tetapi belajar itu lebih menekankan pada perubahan pada individu yang belajar. Sebagaimana dikatakan oleh Lester D. Crow dan Alice Crow, yang dikutip dari buku Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, karangan Kusnandar. bahwa belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan,pengetahuan dan sikap. Menurut definisi ini seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari kurang baik menjadi baik. 19 Belajar adalah key term kata kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar yang sesungguhnya tak kan pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses belajar, belajar hamper selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. 20 Menurut Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarahkan kepada tingkah laku yang lebih baik. 21 Selanjutnya dalam perspektif keagamaanpun dalam hal ini islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu 19 . Kusnandar.,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.2011, h.325 20 . Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Jakarta: Pustaka Setia, 1995 h.31 21 . M. Ngalim Purwanto, psikologi pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya , 2003 cet. Ke-19, h. 85 21 pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.hal ini dinytakan dalam surat Mujadalah : 11                                  Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan . 22 Pada definisi diatas dianggap belajar itu sebagai perubahan-perubahan psikologis yang tak dapat di buktikan atau di sangkal kebenarannya.Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, di rencanakan atau tidak.Hal ini juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang terbentuk interaksi dengan oranglain atau lingkungannya. Menurut Witherington yang dikutip dari buku landasan psikologis proses pendidikan karangan Prof. Dr. Nana Syaodih. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanipestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang terbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. 23 Dari beberapa definisi belajar yang dikemukaan diatas, dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu usaha individu yang dilakukan dalam keadaan sadar tidak dalam keadaan gila, mabuk, lelah, jenuh, dan segala sesuatu yang menghilangkan kesadaran seseorang, dengan tujan untuk memperoleh perubahan, perubahan tersebut dapat berkenaan dengan penugasan dan penambahan tingkah 22 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Jakarta: Pustaka Setia, 1995 h.32-33 23 Nana Syaodih Sukmadinata, landasan psikologi proses pendidikan , Bandung : PT. Remaja Rosadakarya, 2005, ce, ke-3 h. 155 22 laku. Pengetahuan, sikap , nilai ,motivasi minat dan keterampilan yang didapat dari hasil latihan atau pengalaman yang relatif lama. Selama ini buku-buku ilmu pendidikan islam telah memperkenalkan paling kurang tiga kata yang berhubungan dengan pendidikan islam, yaitu al- tarbiyah, al- ta’lim, dan al-ta’dib. 24 Berdasarkan pendekatan religius islam ada dua istilah yang memiliki makna pendidikan, yaitu tarbiyah dan ta’lim. Kedua istilah ini memiliki kesamaan arti, tetapi juga memiliki perbedaan.Tarbiyah berkenaan dengan pendidikan anak- anak, sedangkan ta’lim memiliki pengertian yang lebih luas jangkauannya. Dengan demikian apa yang kita kenal dengan pendidikan agama islam di negri kita merupakan bagian dari pendidikan islam. Karena Tujun dari pendidikan islam ialah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengn nila-nilai agama sekaligus mengajarkan ilmu agama islam. Sehingga ia mampu mengamalkan syariat islam secara benar sesuai pengetahuan agama. Tujuan pendidikan islam dengan demikian merupkan gambaran nilai-nilai islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi manusia didik pada akhir dari proses tersebut. Dengan isitilah lain, tujuan pendidika islam adalah perwujudan nilai-nilai islami dalam pribadi dalam manusia didik yang di ikhtiarkan olehpendidik muslim melalui proses yangterminal dalam hasil produk yang berkepribadian islam yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba allah yang taat. 25 Dari uraian yang telah dikemukakan diatas maka minat dalam belajar PAI sangatlah penting karena dengan adanya minat untuk belajar PAI maka kualitas dan prestasi belajar PAI siswa akan meningkat. Minat belajar PAI menurut penulis adalah suatu keinginan, ketertarikan, kesenangan terhadap pelajaran PAI yang didalamnya mempelajari ilmu-ilmu agama islam yang seharusnya diketahui, dipelajari dan diperaktikan dalam kehidupan sehari-hariumat islam. Oleh sebab itu Jika seseorang memiliki minat untuk belajar PAI, maka ia akan memperoleh ilmu 24 . Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana , 2010, ed.1 . cet.ke-1 h.7 25 .M. Arifn, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta : PT. Bumi Aksara h.54 23 pengetahuan yang luas tentang ajaran-ajaran islam, dan belajar PAI akan menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupannya.

2. Manfaat minat belajar

Minat merupakan bagian dari aspek kejiwaan, karena ia bersifat sangat pribadi dan berkembang sejak masa kanak-kanak, pada semua lapisan usia, minat selalu memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seseorang, dan juga memiliki dampak yang sangat besar dalam prilaku seseorang. Minat pada usia nak-anak memiliki peran yang sangat besar dan sangat penting karena setiap aktifitas anak ditentukan oleh minat, yang kemudian berkembang pada masa pertumbuhannya. Minat memiliki fungsi dalam setiap kegiatan yang dilakukan dengan ditanamkan minat didalamnya, ada beberapa pungsi minat yang dikemukakan oleh Elizabet B. Hurlock, yaitu: a. Sumber Motivasi yang kuat untuk belajar Anak yang berminat terhadap suatu kegiatan baik permainan maupun pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang memiliki minat. Dan perlu diperhatikan pada usia tersebut pengalaman belajar anak merupakan modal atau dengan kata lain kemampuan anak sepenuhnya tergantung dari pengalaman belajarnya. Rangsangan perlu diatur agar bertepatan dengan anak didik. b. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. Ketika anak mulai berpikir tentang pekerjaan mereka dimasa mendatang, misalnya mereka menentukan apa yang mereka ingin lakukan pada saat mereka dewasa, semakin yakin mereka mengenai pekerjaan yang diinginkan maka semakin besar pula minat mereka terhadap kegiatan dikelas, yang mendukung tercapainya aspirasi itu. c. Menambah kegairahan pada setiap kegiatan yang dilakukan Bila anak-anak berminat dalam melakukan sesuatu kegiatan, pengalaman mereka akan hal tersebut jauh lebih menyenangkan jika dibandingkan mereka bosan pada suatu kegiatan. 24 d. Minat yang terbentuk dalam masa kanak-kanak sering kali menjadi minat seumur hidup karena minat menimbulkan kepuasan.. anak cendrung menngulang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan minatnya dan dengan demikian menjadi suatu kebiasaan yang dapat menetap seumur hidup. 26

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar PAI

Minat merupakan suatu sikap yang relatif menetap pada diri seseorang dan mempunyai peranan besar terhadap keberhasilan belajar setiap individu siswa di sekolah, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Minat yang ada pada diri anak itu biasanya terjadi secara sepontan dan bisa dari usaha-usaha.Minat yang terjadi secara spontan itu biasanya datang dari dalam diri anak itu sendiri, sedangkan minat yang timbul melalui usaha-usaha adalah timbul dari luar diri anak. Untk lebih jelas lagi akan penulis uraikan faktor- faktor yang dapat menimbulkan minat belajarsebagai berikut; a. Motivasi Merupakan suatu dorongan untuk melakanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya 27 b. Bahan pelajaran Bahan ajar yang menarik siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan sebagaimana yang diungkapkan oleh slameto bahwa minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keinginan belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa , maka siswa tidak akan belajar dengan maksimal c. Guru Guru merupakan salah satu objek yang dapat membangkitkan atau mempengaruhi minat belajar siswa. Guru yang kreatif dapat merangsang 26 Elizabet B. Hurlock, Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan, Terj. Dari A Life-Span Approach, Fifth Edition oleh Lecturer,Consultant, and Author, Jakarta: Erlangga, 2010, h.6-8 27 Desminta,Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rosda,2010, h.28 25 tumbuhnya pemikiran yang kreatif dalam proses pembelajaran dan setelah berlangsungnya pembelajaran. 28 Guru yang pandai, ramah,disiplin, mampu membina serta disenangi murid-murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat siswa dalam belajar. d. Keluarga Orang tua adalah orang yang terdekat dengan anak, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh besar terhadap minat yang ada dalam diri siswa. e. Teman sepergaulan Melalui pergaulan seorang siswa akan dapat terpengaruh arah minatnya karena teman-teman sepergaulannya. Mengkaji persahabatan dikalangan teman sebaya, banyak sekali penelitian menunjukan, bahwa faktor utama yang menentukan daya tarik hubungan interpersonal diantara para remaja pada umumnya adalah kesamaan dalam: minat,nilai-nilai, pendapat, dan sifat-sifat kepribadian. 29

4. Upaya meningkatkan minat belajar PAI

Upaya untuk meningkatkan minat belajar PAI menuntut peran aktif orang tua, guru, dan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Untuk itu diperlukan mekanisme kerja sama dalam proses pembelajaran PAI. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada sutu subjek yang baru adalah menggunakan minat-minat siswa yang ada. Di samping memanfaatkan minat siswa yang telah ada, Tanner menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minnat-minat baru pada diri siswa. 30 28 . Dedy Mulyasana,Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2011, h. 77 29 . Syamsu Yusuf , Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012 h.60 30 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta;2013 cet.6 h.180-181 26 Pembelajaran PAI dapat dijadikan modal dalam pembentukan akhlak atau budi pekerti yang baik pada diri anak karena dengan ditanamkannya nilai-nilai PAI pada diri anak didik, maka anak akan memiliki landasan agama yang kuat. Minat belajar PAI berkaitan erat dengan upaya dan usaha orang-orang tertentu, seperti guru,orang tua, dan lingkungan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain adalah : a. Bangkitkan suatu kebutuhan kebutuhan untuk menghargai keindahan dan sebagainya diajak untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang indah contohnya mewarnai, menggambar kalau dalam pelajaran KTK. b. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau, misalnya memancing anak untuk menceritakan kejadian yang berkesan yang pernah dialami c. Beri kesempatan untuk mendapat hasil yang baik“Nothing Succeds Like Succes”. Tak ada yang memberi hasil yang baik dari pada hasil yang baik untuk itu bahan pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan individu. d. Gunakan berbagai bentuk metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya. pembelajaran PAI menjadi kebiasaan dalam kehidupan anak. Peranan minat cukup besar dalam proses belajar mengajar. Dari pendapat tersebut dapat diketahui peran minat adalah sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar guna pencapaian prestasi sebaik mungkin.

C. Penelitian yang Relevan

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh suparwoto dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Belajar Tuntas Sains Dengan Asesmen Otentik, menunjukan bahwa kualitas peserta didik dapat lebih ditingkatkan dengan sekaligus lulusan dapat diperbaiki.Kualitas lulusan lebih mengacu pada upaya untuk menampilkan kemampuan yang dimilikinya. 31 31 Suparwoto, “pengembangan Belajar Tuntas Sains dengan Asesmen Otentik”,dalam cakrawala Pendidikan,Edisi Khuss Desmei 2000ThXIXNo.2. 27 Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sugiarto dalam penelitiannya yang berjudul Belajar Tuntas dan Media Yang Menjembatani, menunjukan penggunaan media permainan P-4 dapat menunjang pelaksanaan prinsip belajar tuntas, bila dilakukan dengan baik. 32 Serta penelitian yang dilakukan oleh Nurhapipah dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Belajar Tuntas Masteri Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang,mendapatkan bukti bahwa dari hasil perhitungan data penelitiannya adalah t hitung t tabel atau 2,40 1,70 atau 2,470 2467 dengan demikian Ho ditolak atau Ha diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan hasil belajar PAI di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang. 33 Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk membuktikan keefektifan metode pembelajaran tuntas, seperti halnya pada hasil pnelitian- penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti diatas mempunyai bukti yang sama dengan penelitian yang telah penulis lakukan bahwa, penerapan model pembelajaran tuntas efektif untuk meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa, selain itu penerapan model pembelajaran tuntas juga terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa karena penelitian yang penulis lakukan dengan penerapan model pembelajaran tuntas ini bukan hanya untuk mengetahui peningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa namun pada peningkatan minat belajar siswa,

D. Kerangka Berpikir

Pada umumnya, pembelajaran yang diterapkan sebagian besar guru belum dapat memberikan pengaruh dan manfaat langsung bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga, hal tersebut dapat mengkaitkan pembelajaran yang dialami siswa tidak bermakna dan kurang menarik minat belajar siswa. 32 Bambang Sugiarto, “Belajar Tuntas dan Media Yang Menjembatani”, Dalam media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, No.16XX1986. 33 Nurapipah, penerapan Model Belajar Tuntas Mastery Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang, skripsi SI UIN JKT :2012

Dokumen yang terkait

Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran al-qur'an terhadap hasil belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan

1 11 71

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu dengan minat belajar siswa pada Bidang Studi IPS di SMPN 3 Tangerang Selatan

0 5 118

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Meningkatkan minat belajar metematika siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan tahapan belajar tandur: penelitian tindakan kelas di MTs Al- Islamiyah Ciledug Tangerang

1 10 227

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13