Pengembangan Perencanaan Tindakan METODELOGI PENELITIAN

41 9. M. Ruyani, Spd.sd Guru Kelas VI. 10. Umi Mahmudah, Spd. Guru Bhs. Inggris 11. Yuliawati, A.ma. Guru Agama 12. M. Maulana Saparudin, Spd. Guru Penjaskes 13. Ahmad Maulana, S.pdi TU 14. Nurhati Penjaga Sekolah 2. Keadaan sarana dan prasarana Dalam upaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan, maka sekolahperlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai atau lengkap, sehingga mampu menunjang dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut. Karena, dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana dalam pendidikan, maka akan tersedia fasilitas-fasilitas pendidikan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan akan dapat memberi pengaruh yang baik pada peningkatan mutu serta kualitas pendidikan pada sekolah tersebut. Kondisi bangunan SDN Cukanggalih II secara umum dapat dikatagorikan cukup baik, karena semua bangunan dan ruangan berfungsi dengan baik. Namum terdapat beberapa sarana dan prasarana yang ukuran tanahnya kurang memenuhi syarat, misalnya ruang kepala sekolah yang masih satu gedung dengan ruang guru. Semua ini dikarnakan masih kurangnya bangunan atau ruang yang disediakan karena luas tanah yang tersedia sudah tidak memadai. Sarana dan prasarana SDN Cukanggalih II dapat dilihat secara rinci pada table dibawah ini : Tabel 3. Sarana dan prasarana SDN Cukanggalih II No Sarana Jumlah Keadaan 1. Ruang Belajar 7 Baik 2. Ruang Kantor 1 Baik 3. Perpustakaan 1 Baik 4. kantin 1 Baik 5. Lapangan Olah Raga 1. Baik 6. WCToilet 3 baik 42

B. Anlisis Data

1. Temuan hasil penelitian siklus I a. Hasil observasi Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran siklus I berlangsung diperoleh catatan sebagai berikut : 1 Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya. Dan belum begitu memahami tujuan pembelajarn yang harus dicapai. 2 Ketika membentuk kelompok diskusi, terjadi keributan karena masing-masing siswa memilih satu orang temannya yang ditunjuk sebagai ketua kelompok dalam kelompoknya masing-masing. 3 Dalam kelompok diskusi masih ada siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan materi yang sedang didiskusikan oleh teman-teman sekelompoknya. 4 Guru memberikan arahan-arahan selama kegiatan diskusi berlangsung. 5 Ketika masing-masing ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka masing-masing, kelompok yang lain masih ada yang kurang memperhatikan dan kurang menyimak peresentasi yang disampaikan oleh temannya.

Dokumen yang terkait

Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran al-qur'an terhadap hasil belajar PAI siswa di SDN Sawah Baru 2 Ciputat Tangerang Selatan

1 11 71

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu dengan minat belajar siswa pada Bidang Studi IPS di SMPN 3 Tangerang Selatan

0 5 118

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Meningkatkan minat belajar metematika siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan tahapan belajar tandur: penelitian tindakan kelas di MTs Al- Islamiyah Ciledug Tangerang

1 10 227

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13