Pemeliharaan Sapi Bunting, Melahirkan Dan Laktasi Sistem Pencatatan IB

Teknik IB yang dilakukan PT LJP yaitu inseminasi rektovaginal dengan cara pipa inseminasi dan gelas plastik sekali pakai atau pipet jarum diarahakan ke mulut serviks dengan bantuan tangan lewat dinding rektum untuk mengangkat bagian serviks dan selanjutnya pipet dimasukan kedalam saluran serviks, sehingga semen dapat ditumpahkan langsung kedalam uterus dengan menekan secara perlahan spoit atau pistol inseminasi yang dipasang pada pipet. Sapi-sapi pembibitan pada PT LJP di IB sebanyak tiga kali, jika sapi yang telah di IB tetapi tidak bunting maka dilakukan kembali pemeriksaan alat kebuntingan untuk melihat kembali alat reproduksi dan potensi reproduksi.

d. Pemeliharaan Sapi Bunting, Melahirkan Dan Laktasi

Pemeriksaan Kebuntingan dilakukan pada kelompok ternak yang tidak kembali birahi minimal 60 hari setelah IB dengan metode Palpasi Rectal, Sedangkan sapi yang telah berhasil dikawinkan akan mengalami kebuntingan. Pemeriksaan Kebuntingan dangan metode palpasi rectal yaitu perabaan uterus melalui dinding rectal untuk mendeteksi pembesaran uterin dan perubahan lain yang terkait dengan kebuntingan. Sapi bunting dengan umur kebuntingan lebih dari tujuh bulan ditempatkan di kandang bunting, kemudian jika kebuntingan sapi telah mencapai umur delapan bulan ditempatkan dalam kandang exercise, selanjutnya pada saat menunggu kelahiran sapi yang bunting sembilan bulan ditempatkan pada kandang melahirkan. Selama menjelang waktu kelahiran, pengawasan diintensifkan. Induk dan anak yang bermasalah dilakukan penanganan khusus untuk mengembalikan performan induk dan anak. Pakan ternak sapi bunting dan laktasi menjadi perhatian khusus untuk menjamin pertumbuhan anak yang optimal dan sangat membantu kembalinya ternak-ternak tersebut memperlihatkan birahi dan di IB lagi dalam waktu dua sampai tiga bulan setelah melahirkan. Anak sapi yang baru lahir disatukan dengan induknya dalam kandang laktasi. Penyapihan dilakukan pada umur anak sapi telah mencapai dua bulan sampai tiga bulan. Induk-induk sapi tersebut dimasukkan kembali ke program pembibitan untuk dibuntingkan kembali dengan metode IB. Pemeliharaan Pedet anak sapi harus mendapat colostrum dan cukup susu dari induk. Pemberian susu pengganti dilakukan jika susu induk tidak mencukupi. Pemberian obat-obatan dan vitamin dilakukan untuk kesehatan dan pertumbuhan sapi.

e. Sistem Pencatatan IB

PT LJP memiliki sistem pencatatan Recording system secara khusus untuk mencatat kejadian yang berkaitan dengan reproduksi ternak secara sederhana. Guna mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan IB, perlu ada suatu program pencatatan recording. Pencatatan diperlukan untuk menentukan maju mundurnya program inseminasi buatan pada satu individu betina, pada sekelompok ternak betina dalam suatu peternakan atau pada sekelompok ternak dalam suatu daerah IB. Informasi yang dihasilkan dari recording system bersifat harian day to day dan periodik. Data yang akurat dan komplit, penting dalam menjalankan pembibitan sapi potong. Informasi dari recording system meliputi : a Status reproduksi tiap ternak yang up to date dan sejarah reproduksi. b Data–data statistik lain : data IB, data kelahiran, penyapihan, Servic Per Conception SC, kasus-kasus reproduksi, dan data lain yang diperlukan

f. Pemberian Pakan dan Minum