Uji Homogenitas Hasil Penelitian

6. Rasa Aroti tawar dengan penggunaan kulit manggis 75gr Broti tawar dengan penggunaan kulit manggis 100gr Croti tawar dengan penggunaan kulit manggis 125gr 0,1741 0,1664 0,1662 0,1900 0,1900 0,1900 Normal Normal Normal 7. Tekstur Aroti tawar dengan penggunaan kulit manggis 75gr Broti tawar dengan penggunaan kulit manggis 100gr Croti tawar dengan penggunaan kulit manggis 125gr 0,1664 0,1578 0,1554 0,1900 0,1900 0,1900 Normal Normal Normal Sumber : Hasil penelitian diolah, 2015 Berdasarkan dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa harga Lo L tabel, artinya semua sampel dilihat dari masing-masing sampel penilaian maupun secara keseluruhan berdistribusi normal..

4.1.3 Uji Homogenitas

Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian pada masing-masing aspek penilaian mempunyai varian yang sama homogen atau tidak. Adapun pengujiannya dengan menggunakan uji Bartlett, dimana kriterianya adalah jika harga X² hitung X² tabel maka data homogen atau mempunyai varian yang sama dan jika harga X² hitung X² tabel maka data tidak homogen atau varian tidak sama. Hasil pengujian homogenitas masing-masing aspek penilaian maupun secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut: Tabel. 4.10 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas data Uji Indrawi No. Indikator Penilaian X² hitung X² tabel Keterangan 1. Volume 0,79 7,81 Homogen 2. Bentuk 5,16 7,81 Homogen 3. Warna kerak 0,48 7,81 Homogen 4. Warna dalam 0,79 7,81 Homogen 5. aroma 2,53 7,81 Homogen 6 Tekstur 0,93 7,71 Homogen 7 Rasa 1,98 7,81 Homogen Sumber : Hasil penelitian diolah, 2015, Hasil homogenitas dapat dilihat pada lampiran halaman 179-185. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data uji indrawi sampel roti tawar pada aspek volume, bentuk, warna bagian dalam, warna kerak, aroma, rasa, dan tekstur menunjukkan homogenitas karena nilai χ 2 hitung lebih kecil dari nilai χ 2 tabel sehingga dapat dikatakan bahwa sampel penelitian homogen. 4.1.4 Hasil Perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Roti Tawar Sari Kulit Manggis Hasil Eksperimen berdasarkan Aspek Volume, Bentuk, Warna kerak, Warna dalam, Aroma, Tekstur Dan Rasa. Perhitungan analisis varians dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis kerja, dimana kriteria pengambilan kesimpulannya adalah jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Fhitung signifikan artinya ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji dan jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka F hitung tidak signifikan artinya tidak ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji. 4.1.4.1 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator Volume Hasil penilaian inderawi pada aspek volume dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap volume roti tawar. Adapun hasil analisis varians aspek volume dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Volume Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 1,56 0,78 0,96 3,23 Panelis b 20 12,60 0,63 Error 40 32,44 0,81 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa F hitung = 0,96 dan Ftabel =3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel aspek volume. 4.1.4.2 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator Bentuk Hasil penilaian inderawi pada aspek bentuk dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap bentuk. Adapun hasil analisis varians aspek bentuk dapat dilihat pada Tabel 4.12 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Bentuk Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 1,65 0,83 0,67 3,23 Panelis b 20 6,32 0,32 Error 40 49,02 1,23 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa F hitung = 0,67 dan Ftabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan nyata pada sampel bentuk. 4.1.4.3 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator Warna Kerak Hasil penilaian inderawi pada aspek warna kerak dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap warna kerak. Adapun hasil analisis varians aspek warna kerak dapat dilihat pada Tabel 4.13 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Warna Kerak Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 2,89 1,44 0,98 3,23 Panelis b 20 8,89 0,44 Error 40 59,11 1,48 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa F hitung = 0,98 dan F tabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan nyata pada sampel warna kerak. 4.1.4.4 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator Warna Dalam Hasil penilaian inderawi pada aspek warna dalam dari sampel warna dalam dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap warna dalam. Adapun hasil analisis varians aspek warna dalam dapat dilihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Warna dalam Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 12,60 6,30 9,20 3,23 Panelis b 20 15,94 0,80 Error 40 27,40 0,68 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa F hitung = 9,20 dan F tabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada perbedaan nyata pada sampel warna dalam. 4.1.4.5 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator aroma Hasil penilaian inderawi pada aspek aroma dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap aroma. Adapun hasil analisis varians aspek aroma dapat dilihat pada Tabel 4.15 Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Aroma Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 6,70 3,35 3,87 3,23 Panelis b 20 22,60 1,13 Error 40 34,63 0,87 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa F hitung = 3,87 dan Ftabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada perbedaan nyata pada sampel aroma. 4.1.4.6 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator rasa Hasil penilaian inderawi pada aspek rasa dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap rasa. Adapun hasil analisis varians aspek aroma dapat dilihat pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Rasa Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 3,46 1,73 1,93 3,23 Panelis b 20 21,27 1,06 Error 40 35,87 0,90 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa F hitung = 1,93 dan Ftabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan nyata pada sampel rasa. 4.1.4.7 Analisis Varian roti tawar sari kulit manggis dari indikator tekstur Hasil penilaian inderawi pada aspek aroma dari sampel roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis oleh 21 orang panelis agak terlatih menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap tekstur. Adapun hasil analisis varians aspek tekstur dapat dilihat pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Analisis Varians pada Aspek Tekstur Sumber Variasi db JK MK F hitung F 5 3:72 Sampel a 2 7,84 3,92 3,50 3,23 Panelis b 20 6,98 0,35 Error 40 44,83 1,12 Total 62 Hasil perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa F hitung = 3,50 dan Ftabel = 3,23 maka F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada perbedaan nyata pada sampel tekstur. 4.1.5 Rekapitulasi Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Terhadap Roti Tawar Hasil Eksperimen Pada Aspek Volume, Bentuk, Warna kerak, Warna Dalam, Aroma, Tekstur dan Rasa. Tabel 4.18 Hasil Rekapitulasi Analisis Varian Klasifikasi Tunggal No. Aspek F hitung F tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Volume Bentuk Warna kerak Warna bagian dalam Aroma Tekstur Rasa 0,96 0,67 0,23 9,20 3,87 3,50 1,93 3,23 3,23 3,23 3,23 3,23 3,23 3,23 Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Berdasarkan Tabel 4.18 ditunjukkan bahwa pada aspek pengujian yaitu volume, bentuk, warna bagian dalam, warna kerak, aroma, tekstur dan rasa memiliki harga F hitung dan Ftabel yang berbeda, ada yang menunjukan tidak adanya perbedaan namun ada jg yang memiliki perbedaan pada setiap sampel yang diujikan. Adapun yang menjelaskan bahwa adanya perbedaan terdapat pada aspek warna bagian dalam, aroma, dan tersktur, sedangkan yang menunjukan bahwa tidak adanya perbedaan terdapat pada aspek volume, bentuk, warna kerak, dan rasa. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja Ha yang berbunyi: Ada perbedaan kualitas roti tawar dengan penggunaan ekstrak kulit manggis dilihat dari aspek warna bagian dalam, aroma dan tekstur dapat diterima, dan hipoteisi nol Ho yang berbunyi : Tidak ada perbedaan kualitas roti tawar dengan penggunaan sari kulit manggis dilihat dari aspek volume, bentuk, warna kerak dan rasa ditolak, untuk mengetahui perbedaan kualitas antar sampel penelitian dilanjutkan dengan uji tukey. Uji Tukey dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar sampel, dengan kriteria pengambilan simpulannya adalah jika harga selisih antar sampel lebih besar dari nilai pembanding maka dikatakan ada perbedaan yang nyata antar sampel tersebut. Dalam penelitian ini yang akan diuji tukey adalah aspek warna bagian dalam, aroma dan tekstur.

4.1.6 Hasil Uji Tukey