2 Constant
63.814 9.608
6.642 .000
Benefit 1.339
.442 .374
3.026 .004
pay_level .660
.317 .257
2.083 .042
a. Dependent Variable: smngt_krja
Persamaan regresi linear berganda untuk aspek-aspek kepuasan kompensasi adalah Y` = β
+ β
1
. Semangat kerja dilambangkan dengan Y` dan aspek kepuasan terhadap benefit dilambangkan dengan X
1
dan aspek kepuasan terhadap pay level dilambangkan dengan X
2
. Berdasarkan rumus tersebut persamaan regresinya adalah Y` = 63.814+ 1.339X
1
+ 660X
2
. Konstanta sebesar 63.814 menyatakan bahwa tanpa adanya aspek-aspek kepuasan kompensasi maka besar variabel semangat kerja
adalah sebesar 63.814satuan. Koefisien regresi pada aspek kepuasan terhadap benefit sebesar 1.339 yang menggambarkan bahwa setiap penambahan satu satuan aspek
kepuasan terhadap benefit akan meningkatkan semangat kerja sebesar 1.339 satuan. Koefisien regresi pada aspek kepuasan terhadap pay level sebesar 660
menggambarkan setiap penambahan satu satuan aspek kepuasan terhadap pay level akan meningkatkan semangat kerja sebesar 660 satuan.
C. Kategorisasi Skor Penelitian
1. Kategorisasi Skor Skala Semangat Kerja
Kategorisasi skor semangat kerja dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala semangat kerja pada
terdiri dari 34 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala semangat kerja yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik
sebesar 85 dengan standar deviasi sebesar 17. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 113.5 dengan standar deviasi sebesar 4.5. Perbandingan antara
mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:
Tabel 20. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Variabel
Empirik Hipotetik
Min Max Mean
Sd Min
Max Mean Sd
Semangat Kerja
100 127
113.5 4.5 34
136 85
17
Dari mean hipotetik sebesar 85 dan standar deviasi sebesar 17 dapat dibuat kategorisasi semangat kerja yang dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan
rumus Azwar, 2000:
Tinggi = X
≥ Mean + 1 SD
Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD
Rendah = X Mean – 1 SD
seperti yang terlihat dalam tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Kategorisasi data pada variabel semangat kerja Variabel
Rentang nilai Kategori
Jumlah Persentase
Semangat Kerja
X ≥102
Tinggi 51 orang
75 68
≤ X 102 Sedang
9 orang 15
X 68 Rendah
0 orang Total
60 orang 100
Dari tabel 21 di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki semangat kerja rendah sebanyak 0 orang 0, subjek yang memiliki semangat kerja sedang
sebanyak 9 orang 15 dan subjek yang memiliki semangat kerja tinggi sebanyak 51 orang 75.
2. Kategorisasi Skor Skala Kepuasan Kompensasi
Kategorisasi skor kepuasan kompensasi dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean hipotetik. Skala
kepuasn kompensasi bekerja terdiri dari 24 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala kepuasan kompensasi yang diisi subjek,
maka diperoleh mean hipotetik sebesar 60 dengan standar deviasi sebesar 12. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 76 dengan standar deviasi
sebesar 4.33. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel 22 berikut.
Tabel 22. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Variabel
Empirik Hipotetik
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Kepuasan Kompensa
si 63
89 76
4.33 24
96 60
12
Dari mean hipotetik sebesar 60 dan standar deviasi sebesar 12 dapat dibuat kategorisasi kepuasan kompensasi yang dikategorikan menjadi tiga
kelompok dengan rumus Azwar, 2000:
Tinggi = X
≥ Mean + 1 SD
Cukup = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD
Rendah = X Mean – 1 SD
seperti yang terlihat dalam tabel 23 berikut ini:
Tabel 23. Kategorisasi data pada variabel Kepuasan Kompensasi Variabel
Rentang nilai Kategori
Jumlah Persentase
Kepuasan Kompensasi
X 48 Rendah
0 orang 48
≤ X 72 Cukup
38 orang 63.3
X ≥ 72
Tinggi 22 orang
36.7 Total
60 orang 100
Dari tabel 23 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada subjek yang kepuasan terhadap kompensasinya rendah 0, subjek yang kepuasan kompensasinya
sedang sebanyak 38 orang 63.3 dan subjek yang kepuasan terhadap kompensasinya tinggi sebanyak 22 orang 36.7.
Dari hasil kategorisasi semangat kerja dan kepuasan kompensasi, maka dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori kedua variabel pada
tabel 24 berikut ini:
Tabel 24 Matriks Hubungan Kepuasan Kompensasi dengan Semangat Kerja
Kepuasan Kompensasi Tinggi
Cukup Rendah
S em
an gat
k erj
a
Jlh Jlh
Jlh
Tinggi
22 36.7
29 48.3
Sedang
2 3.3
7 11.7
Rendah
Total 60 100
Dari tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori semangat kerja tinggi dan kepuasan
kompensasi sedang yaitu sebanyak 30 orang 50.
D. Pembahasan Penelitian