Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas.

hubungan kedua variabel dinyatakan linier. Sebaliknya jika nilai p0.05 maka hubungan kedua variabel tidak linier. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12 Hasil Pengujian Linieritas VARIABEL F P KETERANGAN SK KK 19.633 ,000 LINIER SK KPL 13.058 ,001 LINIER SK KPS 5.971 ,018 LINIER SK KB 17.363 ,000 LINIER Dari tabel hasil uji linieritas antara variabel kepuasan kompensasi dengan semangat kerja diperoleh nilai F=19.633 dan p=0,000, kemudian antara variabel semangat kerja dengan kepuasan terhadap pay level, diperoleh nilai F=13.058 dan p=0,001, antara variabel semangat kerja dengan kepuasan terhadap pay system diperoleh nilai F=5.971 dan p=0.018, dan selanjutnya antara variabel semangat kerja dengan kepuasan terhadap benefit diperoleh nilai F=17.363 dan nilai p=0,000, maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan linier p0.05.

c. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cooper Emory dalam Rahayu, 2009 Dalam model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variable bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel 12 berikut: Tabel 13 Collinearity Statistics hubungan aspek-aspek kepuasan kompensasi dengan semangat kerja Dari tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel sesuai dengan hipotesis yaitu memiliki variabel positif sehingga asumsi adanya indikasi masalah multikolinearitas tidak terpenuhi. Hingga saat ini tidak ada kriteria formal untuk menentukan batas terendah dari nilai VIF. Beberapa ahli berpendapat bahwa nilai VIF lebih besar dari 10 menunjukkan multikolinearitas signifikan. Dari tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi indikasi multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas.

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan scatter plot. Hasil scatter plot dapat dilihat dalam grafik 1 berikut ini: Variabel VIF 10 Kepuasan terhadap Pay Level 1.466 - Kepuasan terhadap Pay System 1.673 - Kepuasan terhadap Benefit 1.450 - Grafik 1. Scatterplot hubungan kepuasan kompensasi dengan semangat kerja karyawan Dari grafik 1 scatter plot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi semangat kerja pada karyawan berdasarkan variabel independen kepuasan kompensasi dan ketiga aspek dari kepuasan kompensasi.

2. Hasil Utama Penelitian