norma hukum yang berlaku terkait dengan tanggung jawab akuntan publik atas laporan keuangan yang overstated di pasar modal.
2. Sumber Data
Penelitian hukum yang normatif menggunakan data sekunder, yang terdiri atas 1 bahan hukum primer; 2 bahan hukum sekunder; 3 serta bahan hukum
tersier.
53
a. Bahan Hukum Primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya
mempunyai otoritas.
54
b. Bahan Hukum Sekunder adalah bahan hukum yang terdiri atas buku-buku teks
textbooks yang ditulis para ahli hukum yang berpengaruh de herseende leer, Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan dan
peraturan yang berkaitan dengan akuntan publik, yaitu Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 Tahun 2008 tentang Jasa Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah
dan peraturan yang lainnya yang terkait dengan Akuntan Publik.
55
semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi,
56
termasuk skripsi, tesis, dan disertasi hukum dan jurnal-jurnal hukum.
57
53
Muslan Abdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang: UMM PRESS, 2009, hlm. 127.
54
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 141.
55
Johnny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing, 2005, hlm. 241-242.
56
Peter Mahmud Marzuki., Loc. Cit.
57
Ibid., hlm. 155.
Universitas Sumatera Utara
c. Bahan Hukum Tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, encyclopedia, dan lain-lain.
58
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data
dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak
akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan.
59
Studi Kepustakaan merupakan metode tunggal yang dipergunakan dalam penelitian hukum normatif.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Hukum Normatif, oleh karena itu Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Kepustakaan.
60
Secara singkat studi kepustakaan dapat membantu penulis dalam berbagai keperluan, misalnya:
Tujuan dan kegunaan studi kepustakaan pada dasarnya adalah menunjukkan jalan pemecahan permasalahan penelitian. Apabila penulis
mengetahui apa yang telah dilakukan oleh penulis lain, maka penulis akan lebih siap dengan pengetahuan yang lebih dalam dan lengkap.
61
58
Johnny Ibrahim., Loc. cit.
59
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, hlm. 174.
60
Ibid., hlm 17.
61
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003, hlm. 112-113.
Universitas Sumatera Utara
1. Mendapatkan gambaran atau informasi tentang penelitian yang sejenis dan
berkaitan dengan permasalahan. 2.
Mendapat metode, teknik, atau cara pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan.
3. Sebagai sumber data sekunder.
4. Mengetahui historis dan perspektif dari permasalahan penelitiannya.
5. Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang dapat
digunakan. 6.
Memperkaya ide-ide baru. 7.
Mengetahui siapa saja penulis lain di bidang yang sama dan siapa pemakai hasilnya.
4. Analisis Data