Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik di Pasar Modal

Sebagian besar informasi penting yang diperlukan oleh investor di pasar modal bersifat kuantitatif. Informasi ini jelas merupakan salah satu produk dari profesi akuntan. Profesi akuntan dapat melahirkan informasi tersebut tidak hanya melalui laporan keuangan, tetapi juga melalui jasa seperti special reports, proyeksi keuangan dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan di pasar modal yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. 232

3. Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik di Pasar Modal

Akuntansi accounting meliputi cara pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang penting untuk kemudian disampaikan dalam bentuk laporan dan ikhtisar-ikhtisar yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan. Akuntansi mempunyai bentuk yang konstruktif yakni mengolah data menjadi informasi yang berguna. Pemeriksaan akuntan auditing pada dasarnya mempunyai bentuk analisis yakni menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut. Pemeriksaan oleh akuntan publik dapat berupa pemeriksaan umum general examination atau pemeriksaan khusus special examination atau investigation. Pemeriksaan umum dimaksudkan untuk memungkinkan akuntan publik memberikan pendapatnya atas kelayakan penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. 232 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta: Yayasan SAD SATRIA BHAKTI, 2000, hlm 216. Universitas Sumatera Utara Pihak luar Bank pemberi kredit, pemegang saham, calon pemegang saham, investor, dan lain-lain dapat menilai pertanggungjawaban keuangan perusahaan yang diperiksa akuntan publik. 233 Pemakai laporan keuangan dalam kegiatan pasar modal terdiri dari berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda dengan pengharapan expectation yang berbeda dan tentunya dengan kebutuhan akan informasi yang tidak selamanya sama. Itulah sebabnya maka profesi akuntan di suatu negara dapat dinilai dari seberapa jauh kegiatan kantor akuntan swasta nasionalnya dalam pemeriksaan atas ikhtisar keuangan dari perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal. Pemeriksaan khusus special examination atau investigation dapat berbentuk pemeriksaan untuk menemukan kecurangan fraud pemeriksaan untuk tujuan pemberian suatu perusahaan atau tujuan merger, pemeriksaan untuk menentukan apakah suatu anak perusahaan atau bagian perusahaan sebaiknya dihentikan usahanya dan lain-lain. Suatu kantor akuntan juga dapat memberikan jasa lain misalnya jasa- jasa pemberi nasehat consulting, mewakili langganan dalam perundingan dagang atau pemasukan surat pemberitahuan SPT pajak, dan memberikan jasa-jasa lainnya. 234 Jenis-jenis prosedur audit adalah sebagai berikut: 235 a. Inspeksi Inspecting 233 Theodorus M. Tuanakotta, Op. Cit., hlm. 4-5. 234 Ibid., hlm 6. 235 Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati, Op. Cit., hlm 135. Universitas Sumatera Utara Meliputi penelitian secara cermat atau pemeriksaan atas dokumen dan catatan secara detail dan pemeriksaan fisik atas aktiva berwujud. Prosedur ini dilakukan secara luas dalam auditing. Digunakan untuk memperoleh dan menilai bottom up and top down evidence. Menginspeksi dokumen merupakan sarana untuk menilai documentary evidence. Misal, menilai keberadaan faktur Prosedur inspeksi dilakukan akuntan publik dengan maksud untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa dokumen atau aktiva berwujud mendukung representasi manajemen yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Menginspeksi aktiva berwujud memungkinkan akuntan publik untuk memperoleh pengetahuan langsung mengenai eksistensi dan kondisi aktiva yang bersangkutan menilai physical evidence. Keaslian dokumen dapat diketahui melalui inspeksi. Inspeksi terhadap dokumen juga dapat menentukan ketepatan termin faktur penjualan, kontrak dan persetujuan. Prosedur ini dapat diterapkan dalam bentuk scanning, yaitu jenis inspeksi yang dengannya akuntan publik menelaah sebuah dokumen menyangkut unsur-unsur yang tidak lazim. Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, catatan, dan daftar untuk mendeteksi dokumen-dokumen yang tidak valid agar dapat dilakukan penyelidikan lebih lanjut. b. Konfirmasi Confirming Suatu bentuk pengajuan pertanyaan yang memungkinkan akuntan publik memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya yang independen. Menghasilkan confirmation evidence bottom-up evidence. Merupakan penerimaan jawaban lisan atau tertulis pihak ketiga independen yang memverifikasi akurasi Universitas Sumatera Utara informasi yang diminta oleh akuntan publik. Permintaan konfirmasi diajukan akuntan publik pada klien, selanjutnya klien meminta pihak ketiga untuk menjawab langsung kepada akuntan publik. 236 Prosedur yang biasa ditempuh oleh akuntan publik dalam konfirmasi ini adalah sebagai berikut: 237 1 Akuntan publik meminta klien untuk menanyakan informasi tertentu kepada pihak luar. 2 Klien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh akuntan publik untuk memberikan jawaban langsung kepada akuntan publik mengenai informasi yang ditanyakan oleh akuntan publik tersebut. 3 Akuntan publik menerima jawaban langsung dari pihak ketiga tersebut. c. Wawancara atau pengajuan pertanyaan Inquiring 238 Pengajuan pertanyaan lisantertulis oleh akuntan publik dilakukan kepada pihak intern manajemen atau ektern lawyer, yang menghasilkan oral evidence atau representation. Pengajuan pertanyaan dapat dilakukan terhadap karyawan, manajer, dan penasehat hukum klien. Wawancara yang dilakukan dengan manajer akan dapat menghasilkan berbagai informasi seperti tingkat penerimaan kembali piutang dan perputaran persediaan. Melalui wawancara dengan penasehat hukum klien, akuntan publik dapat memperoleh informasi mengenai ada tidaknya kewajiban bersyarat klien. d. Penghitungan Counting Merupakan prosedur perhitungan atas aktiva berwujud, yaitu kas dan persediaan yang ada dalam perusahaan, maka bukti yang dihasilkan berupa bukti 236 Ibid, hlm. 136. 237 Mulyadi, Op. Cit., hlm. 87. 238 Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati, Loc. Cit. Universitas Sumatera Utara fisik. Prosedur ini juga banyak dipakai dalam pemeriksaan kelengkapan dokumen- dokumen yang bernomor urut cetak untuk menilai physical evidence bottom up evidence 239 atau untuk mengevaluasi bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi. 240 e. Pengusutan Tracing Penelusuran untuk menentukan apakah transaksi telah dicatat dengan benar. Auditor melakukan pengusutan dengan cara melihat dokumen sumber kemudian mengecek pengolahan data yang terkandung dalam dokumen tersebut sampai ke buku besar. Pengusutan dapat dilakukan dalam pengujian transaksi maupun pengujian akun dalam neraca. Contoh prosedur pengusutan adalah pada pemeriksaan transaksi pembelian barang, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa surat permintaan barang dari gudang kemudian dilanjutkan dengan surat order pembelian, faktur pembelian, laporan penerimaan barang, pos utang dalam buku pembantu utang, saldo pada buku besar utang dan persediaan. Pengusutan berhubungan dengan documentary evidence yang bermanfaat untuk mendeteksi understatement completeness objective yaitu tes untuk mendeteksi ada tidaknya kecurangan saldo suatu rekening dalam catatan akuntansi. Tujuan pengusutan ini adalah untuk menentukan ketelitian dan kecukupan catatan akuntansi. Pengusutan berkaitan erat dengan asersi kelengkapan. f. Penelusuran Vouching 241 239 Ibid. 240 Mulyadi, Op. Cit, hlm. 88. 241 Ibid. Universitas Sumatera Utara Memperoleh dan menginspeksi dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan untuk menentukan validitas dan kecermatan pencatatan. Penelusuran merupakan kebalikan arah dari prosedur pengusutan. Jika prosedur pengusutan searah atau sejalan dengan proses akuntansi, maka prosedur ini pertama kali melihat catatan akuntansi kemudian menelusurinya sampai ke dokumen sumber. Manfaatnya untuk mendeteksi overstatement existence. Tujuan prosedur ini adalah dalam usaha menentukan validitas dan kebenaran catatan akuntansi. Vouching merupakan test for overstatements yaitu tes untuk mendeteksi ada tidaknya kelebihan saldo satu rekening dalam catatan akuntansi. Jadi vouching berkaitan erat dengan asersi keberadaan dan keterjadian. g. Observasi Observing Mengamati pelaksanaan suatu aktivitasproses. Observasi merupakan prosedur pemeriksaan yang digunakan akuntan publik untuk melihat atau mengamati suatu pelaksanaan kegiatan. a. Mengamati perhitungan persediaan akhir. b. Mengamati apakah pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan Subjek dari observasi yaitu personel, prosedur, dan proses. Observasi memungkinkan akuntan publik memperoleh pengetahuan langsung atas aktivitas tertentu dalam bentuk physical evidence. Akuntan publik akan memperoleh bukti visual dan bukti fisik mengenai pelaksanaan suatu kegiatan melalui observasi. Universitas Sumatera Utara h. Penghitungan Kembali Reperforming 242 Mengulang kembali perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa ketelitian penghitungan yang dilakukan oleh klien. Seperti, menghitung kembali penjumlahan, perkalian, perhitungan depresiasi, bunga dan sebagainya. Penghitungan Kembali Reperforming menghasilkan mathematical evidence. i. Prosedur Analitis Analytical Prosedur Studi dan perbandingan hubungan diantara data, meliputi penggunaan rasio- rasio, analisa, pembandingan-pembandingan, model-model matematik dan statistik regresi. Prosedur analitis bertujuan untuk membantu akuntan publik dalam merencanakan sifat, saat dan luas prosedur audit. Prosedur analitis memperoleh bukti suatu asesi sebagai suatu pengujian substantif dan menelaah secara menyeluruh informasi keuangan pada tahap akhir audit yang menghasilkan analytical evidence. j. Computer Assisted Audit Techniques CAATs Prosedur pengumpulan bukti audit dengan menggunakan program software untuk membantu akuntan publik dalam melaksanakan prosedur-prosedur audit tertentu bagi klien yang catatan akuntansinya telah terintegrasi dengan menggunakan sistem yang telah dikomputerisasi computerized. Teknik yang dilakukan adalah sama dengan prosedur analitis yaitu dengan melakukan pemilihan sampel input data. Misalnya memilih sampel untuk piutang usaha guna melakukan konfirmasi pada 242 Ibid, hlm 137. Universitas Sumatera Utara pelanggan. Selain itu teknik yang dilakukan adalah dengan cara memasukkan tes data ke dalam program klien untuk menilai efektivitas internal control komputer klien. 243

C. Penentuan Pendapat Akuntan Publik atas Laporan Keuangan di Pasar Modal

1. Jenis-jenis Pendapat Akuntan Publik