Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal

BAB II INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK DI PASAR MODAL

A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara, 66 karena pasar modal merupakan alat pembangunan yang menghubungkan para pemakai dana dalam hal ini dunia usaha maupun pemerintah dengan para pemasok dana dalam hal ini masyarakat luas baik di dalam maupun di luar negeri. 67 Pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengetahuan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi. 68 Pasar modal mirip dengan pasar-pasar lain pada dasarnya, yang membedakannya adalah komoditi yang diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, di mana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Pasar modal di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab 66 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. Pangantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001, hlm. 1. 67 Jusuf Anwar 1, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia, Jakarta: PT. Alumni, 2008, hlm. xiv. 68 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti., Loc. cit. Universitas Sumatera Utara pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Perusahaan- perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi, yang secara nasional akan membentuk gross domestic product GDP. Perkembangan pasar modal akan menunjang peningkatan GDP atau dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara. 69 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal merupakan landasan utama mengenai kebijakan pasar modal. Konsekuensi logis dari pengaturan ini adalah harus dilakukannya peningkatan kualitas seperti informasi, pelayanan, dan lain-lain. Peningkatan kualitas informasi merupakan faktor yang sangat penting dan merupakan jiwa pasar modal, tanpa informasi yang merata akan sulit bagi para pemodal untuk memberikan keputusan investasinya. Bapepam telah berupaya meningkatkan agar informasi yang berkaitan dengan keuangan sejajar dengan standar yang universal. Bapepam sebagai regulator pasar modal dapat dan mampu menyiapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan masalah akuntansi dan keuangan lain bila diperlukan pasar. Bapepam harus menjamin adanya hukum yang melandasi aktivitas ekonomi yang sesuai dengan ekonomi pasar. Pemerintah tidak dapat berlepas tangan dalam pengembangan pasar modal. Seperti dikatakan Munir Fuady mengenai adanya kesalahan yang berulang dilakukan oleh pihak berwenang di pasar 69 Sawidji Widiatmodjo 1, Pasar Modal Indonesia, Pengantar dan Studi Kasus, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 11-13. Universitas Sumatera Utara modal, yakni adanya anggapan bahwa pengembangan pasar modal agar dibiarkan secara apa adanya tanpa diawasi. 70 Robert Pardy mengatakan bahwa pengembangan pasar modal memerlukan adanya campur tangan pemerintah dalam bentuk pengawasan dan pembangunan yakni: 71 a. Pengawasan supervisory: dituangkan dalam bentuk kewenangan dalam menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam format Lembaga Pengawas. b. Pembangunan development: mengembangkan pasar modal termasuk dalam kebijakan fiskal dan moneter. Pengertian pasar modal, pada hakikatnya tidak berbeda dengan pasar barang atau pasar tradisional yang sudah dikenal masyarakat, yaitu tempat melakukan perdagangan atas suatu produk antara pihak pembeli dan pihak lain sebagai penjual. 72 Prof. Hugh T. Patrick dan U Tun Wai menyebutkan 3 tiga defenisi pasar modal, yaitu: 73 a. Pasar Modal dalam arti luas adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir termasuk bank-bank komersil dan semua perantara di bidang keuangan, surat berhargaklaim jangka pendek-panjang primer dan yang tidak langsung. b. Pasar Modal dalam arti menengah adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit biasanya yang berjangka lebih dari 1 tahun termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik tabungan dan deposito berjangka. c. Pasar Modal dalam arti luas adalah tempat pasar terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter. 70 Jusuf Anwar, Op. Cit., hlm. 68-69. 71 Rebert Pardy dalam Jusuf Anwar, Ibid., hlm. 69. 72 Ibid., hlm. 70. 73 Hugh T. Patrick dan U Tun Wai dalam Adrian Sutedi, Segi-segi Hukum Pasar Modal, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 2. Universitas Sumatera Utara Menurut Suad Husnan 74 Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 memberikan pengertian: , pasar modal dapat didefenisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal merupakan satu bentuk kegiatan dari lembaga keuangan nonbank sebagai sarana untuk memperluas sumber-sumber pembiayaan perusahaan. 75 “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.” Berdasarkan defenisi mengenai pasar modal diatas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam rangka mencari dana untuk pembiayaan usahanya. Transaksi atau jual beli modal tersebut bisa berbentuk pinjaman dan dapat pula berbentuk penyertaan. 76

2. Peranan dan Manfaat Pasar Modal