d. Ada perbedaan prestasi belajar antara santri yang tergolong miliki
performance goal orientation dengan santri yang tergolong memiliki
mastery goal orientation . Dalam hal ini santri dengan mastery goal
orientation memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada santri
dengan performance goal orientation. e.
Tidak ada hubungan yang signifikan self-efficacy dengan prestasi belajar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut.
f. Goal orientation dan self-efficacy hanya memberikan kontribusi sebesar
0,7 terhadap variabel prestasi belajar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut.
5.2 Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk melihat klasifikasi goal orientation, tingkatan self- efficacy
, dan tingkatan prestasi belajar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar
santri yang memiliki orientasi performance dengan santri yang memiliki orientasi mastery
, hubungan self-efficacy dengan prestasi belajar, dan seberapa besar kontribusi goal orientation dan self-efficacy terhadap prestasi belajar pada santri
Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Dari hasil penyebaran instrumen goal orientation dilketahui bahwa lebih
banyak santri dengan mastery goal orientation dari pada santri dengan performance goal orientation
. Ini berarti lebih banyak santri yang berorientasi untuk menguasai materi secara mendalam dan menggali sebanyak-banyaknya
80
pengetahuan dari apa yang telah diajarkan oleh guru di kelas. Meskipun mereka tetap berpacu untuk berprestasi lebih, namun hal tersebut bukanlah tujuan utama
dari kegiatan belajar mereka. Santri dengan mastery goal orientation tersebut akan cenderung lebih
menyukai tantangan baru dan terus berusaha untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Dweck
dalam Arias, 2004 bahwa mastery goal memungkinkan individu mencari peluang untuk meningkatkan
kompetensi dan menguasai tantangan baru.
Sedangkan santri dengan performance goal orientation akan lebih fokus pada citra diri, nilai tinggi dan selalu menjadi yang terdepan seperti yang
dikemukakan Santrock 2007 bahwa
Performance orientation lebih memperhatikan
hasil dari pada proses. Bagi siswa yang berorientasi kinerja atau prestasi, kemenangan atau keberhasilan itu penting dan kebahagiaan dianggap sebagai hasil dari kemenangan
atau keberhasilan
Berdasarkan hasil uji perbedaan juga mendukung dugaan bahwa memang ada perbedaan prestasi belajar antara santri dengan mastery goal orientation
dengan santri dengan performance goal orientation. Dari kedua dimensi tersebut, santri yang dengan dimensi mastery memiliki prestasi yang lebih tinggi dari pada
santri dengan dimensi performance. Hasil ini senada dengan penelitian Mattern 2005: 30 yang
menunjukkan bahwa siswa dengan mastery goal orientation memiliki level prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa dengan performance goal
orientation . Siswa yang mengejar mastery goal lebih cenderung mencari tantangan,
menggunakan strategi pembelajaran efektif yang lebih tinggi, termasuk strategi metakognitif, pelaporan dan sikap terhadap sekolah yang lebih positif, dan memiliki
81