Table 4.4
Frekuensi responden berdasarkan klasifikasi dimensi goal orientation
Klasifikasi Goal
Orientation Jumlah Responden
Persentase
Mastery goal orientation
48 45,71
Performance goal orientation
43 40,95
Seimbang 14 13,33 total 105
100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 105 responden pada penelitian ini terdapat 48 orang 45,71 santri dengan mastery goal
orientation, 43 orang 40,95 santri dengan performance goal
orientation, dan 14 orang 13,33 santri dengan mastery dan
performance goal orientation yang seimbang. Maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut dengan klasifikasi kecenderungan pada mastery goal orientation
meskipun jumlah perbedaannya tidak terlalu signifikan.
70
4.3.2 Kategorisasi self-efficacy responden
Tabel 4.5 Kategorisasi
self-efficacy responden Rumus Jumlah
Responden Persentase
Kategori
X M – 1 SD 7
6,6 RENDAH
M – 1 SD ≤ X ≤ + 1 SD
86 81,9
SEDANG X M + 1 SD
12 11,42
TINGGI
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 105 responden, 7 orang 6,6 yang memiliki self-efficacy rendah, 86 orang 81,9
memiliki self-efficacy sedang, dan 12 orang 11,4 memiliki self- efficacy
tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut memiliki tingkat self-
efficacy sedang.
4.3.4 Kategorisasi prestasi belajar responden
Tabel 4.6 Kategorisasi prestasi belajar
responden Rumus Jumlah
Responden Persentase
Kategori
X M – 1 SD 22
20,95 RENDAH
M – 1 SD ≤ X ≤ + 1 SD
61 58,09
SEDANG X M + 1 SD
22 20,95
TINGGI
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 105 responden, 22 orang 20,95 yang memiliki prestasi belajar rendah, 61 orang 58,09
71
memiliki prestasi belajar sedang, dan 22 orang 20,95 memiliki
prestasi belajar tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar santri Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut memiliki tingkat
prestasi belajar sedang.
4.4. Uji Perbedaan Goal Orientation Dengan Prestasi Belajar
Rumusan statistik yang digunakan untuk uji hipotesis goal orientation dengan prestasi belajar, yaitu Independent Sample T-Test. Dalam penghitungannya
peneliti menggunakan program SPSS for Window versi 16.00. Hasil uji hipotesis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Mean dan standar deviasi
GO N
Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
1 43
72.5979 5.32886
.81264 PB
2 48
74.5690 7.47426
1.07882
Pada kolom GO, angka 1 menunjukkan performance goal orientation dan 2 menunjukkan mastery goal orientation. Performance goal orientation
memiliki mean 72.5979 dengan standar deviasi 5.32886 dari 43 responden. Sedangkan mastery goal orientation memiliki mean 74.5690 dengan standar
deviasi 7.47426 dari 48 responden.
72
Tabel 4.8 Uji Hipotesis
Goal Orientation Dengan Prestasi Belajar
Levenes Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval
of the Difference F
Sig. T
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference Lower
Upper Equal variances assumed
5.662 .019 -1.433
89 .155 -1.97105
-4.70380 .76169
PB Equal variances not
assumed -1.459 84.886
.148 -1.97105 -4.65654
.71444
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa taraf signifikansi yang tertera pada tabel adalah sebesar 0.019 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05; maka
dapat diartikan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki varian prestasi belajar yang berbeda. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan prestasi belajar
antara santri dengan performance goal orientation dengan santri yang memiliki mastery goal orientation.
4.5 Uji Korelasi Self-Efficacy Dengan Prestasi Belajar
Rumusan statistik yang digunakan untuk uji korelasi self-efficacy dengan prestasi belajar, yaitu Pearson Product Moment. Dalam penghitungannya
peneliti menggunakan program SPSS for Window versi 16.00. Hasil korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
73
Table 4.9 Korelasi
self-efficacy dengan prestasi belajar
SE PB
Pearson Correlation 1
.142 Sig. 2-tailed
.147 Sum of Squares and Cross-
products 9.854E3
944.639 Covariance
94.747 9.083
SE
N 105
105 Pearson Correlation
.142 1
Sig. 2-tailed .147
Sum of Squares and Cross- products
944.639 4.462E3
Covariance 9.083
42.903 PB
N 105
105
Berdasarkan tabel 4.9, hasil uji korelasi self-efficacy dengan prestasi belajar didapatkan nilai r
hitung
sebesar 0,142. Pada taraf signifikansi 5 dengan N 105, nilai P-value nya adalah sebesar 0.147. Karena nilai P-value dari
0.05, maka hipotesis nihil H yang menyatakan tidak ada hubungan yang
signifikan self-efficacy dengan prestasi belajar diterima dan hipotesis alternatif H
a
yang menyatakan ada hubungan yang signifikan self-efficacy dengan prestasi belajar ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
74