a. Pekerjaan Pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah
tetap.
b. Pekerjaan Sampingan Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan
oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.
Kondisi ekonomi mempengaruhi kepuasan nasabah dalam menilai kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga keuangan, apabila
nasabah tersebut memiliki jenis pekerjaan yang bagus cenderung mempunyai pendapatan yang tinggi, maka mereka akan menuntut kualitas
pelayanan yang terbaik dan sebaliknya.
8. Perbankan 8.1 Pengertian Bank
Kata bank berasal dari bahasa Itali banco yang berarti meja yang dipergunakan untuk penitipan dan pertukaran uang di pasar
Malayu, 1993:9. UU Perbankan Nomor 7 tahun 1998, Bab 1, pasal 1 1998:3 disebutkan bahwa:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.
8.2 Jenis-jenis Bank
Menurut Kasmir 1999:32 jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
1. Dilihat dari segi fungsinya Menurut Undang-undang Pokok Perbankan nomor 14 Tahun
1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari: a. Bank Umum
b. Bank Pembangunan c. Bank Tabungan
d. Bank Pasar e. Bank Desa
f. Lumbung Desa g. Bank Pegawai
h. Dan Bank lainnya Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan nomor 7 Tahun
1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI. Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari:
a. Bank Umum Fungsi bank umum yaitu menghimpun dan penyalur dana
masyarakat, bank umum melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasar prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankkan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasional dapat dilakukan diseluruh wilayah.
Kegiatan-kegiatan bank umum 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
giro, simpanan tabungan, simpanan deposito. 2 Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit
investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan. 3 Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti: transfer, inkaso,
kliring, jual beli surat berharga, bank notes valas dan jasa lainnya.
b. Bank Perkreditan Rakyat Fungsi bank perkreditan rakyat yaitu menghimpun dan penyalur
dana masyarakat. BPR melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan bank umum. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
1 Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.
2 Menyalurkan dana dalam bentuk investasi yaitu kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan.
Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan rakyat 1 Menerima simpanan giro
2 Mengikuti kliring
3 Melakukan Kegiatan Valuta asing 4 Melakukan kegiatan perasuransian
2. Dilihat dari segi kepemilikannya Dilihat dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja
yang memiliki bank tersebut. Jenis bank dilihat dari kepemilikannya tersebut adalah:
a. Bank milik pemerintah b. Bank milik swasta nasional
c. Bank milik koperasi d. Bank milik asing
e. Bank milik campuran 3. Dilihat dari segi status
Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat maka bank umum dapat dibagi menjadi 2 macam. Pembagian jenis
ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Status bank yang dimaksud adalah:
a. Bank devisa b. Bank non devisa
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam
menentukan harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu:
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank berdasarkan prinsip syariah
8.3 Pengertian Bank Perkreditan Raktat BPR