Proses Keputusan Pembeli Evaluasi Aktivitas Promosi Mie Jogja

35 pembelian untuk memenuhi kelangsungan hidup. Persepsi, adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti. Seseorang dapat membentuk persepsi- persepsi yang berbeda mengenai rangsangan yang sama karena memiliki tiga macam proses penerimaan indera yaitu perhatian selektif, distorsi selektif dan retensi selektif. Pengetahuan, ketika seseorang melakukan tindakan sebenarnya seseorang tersebut sedang belajar. Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Hampir semua perilaku manusia berasal dari pembelajaran. Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu, sedangkan sikap menggambarkan penilaian, perasaan dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan Kotler 2001. Menurut Engel et al 1994, faktor demografi seringkali digunakan dalam mengamati karakteristik konsumen. Karakteristik yang digunakan antara lain: usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan dan pendidikan. Usia sering digunakan karena dapat menentukan motivasi dan minat, serta setiap kelompok usia dapat dijangkau secara tepat dan ekonomis dengan media massa yang ditargetkan secara khusus untuk mereka. Pada umumnya mereka yang belum menikah memiliki pendapatan bebas yang besar. Mereka cenderung mengikuti trend dan berorientasi pada rekreasi.

3.1.5.3. Proses Keputusan Pembeli

Menurut Kotler 2001, proses keputusan pembeli terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan terus berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses pembelian bukan pada keputusan pembelian saja. Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan atara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus dan lainnya muncul pada tingkat yang 36 cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Suatu keubutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal seperti faktor lingkungan Kotler 2001. Pencarian informasi meliputi beberapa sumber antara lain berasal dari: sumber pribadi keluarga, teman, tetangga dan kenalan; sumber komersial iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, dan pajangan; sumber publik media massa, organisasi penilai pelanggan; dan sumber pengalaman menangani, memeriksa, dan menggunakan produk. Pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Biasanya, konsumen menerima hampir semua informasi mengenai produk dari sumber komersial yang dikendalikan orang pemasaran. Namun sumber yang paling efektif cenderung pada sumber pribadi Kotler 2001. Evaluasi berbagai alternatif digunakan untuk mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi dalam mencapai pilihan merek. Konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen adalah melihat dari atribut produk, memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada atribut produk, posisi setiap merek pada setiap atribut dan harapan kepuasan produk total. Perilaku pasca pembelian ini dapat dilihat dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan Kotler 2001. 3.1.6. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Merumuskan Alternatif Strategi Promosi Restoran Waralaba Mie Jogja Cabang Bogor Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam merumuskan alternatif strategi promosi mie Jogja ini ditentukan berdasarkan keadaan restoran dengan memperhatikan faktor internal dan eksternalnya. Faktor internal meliputi sumberdaya yang dimiliki oleh restoran sedangkan faktor eksternal meliputi ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan demografi. Faktor internal dan eksternal tersebut mempengaruhi keputusan dalam mempertimbangkan perumusan alternatif strategi promosi mie Jogja yang meliputi : 1 Meningkatkan Image Positif Restoran Image positif merupakan nilai lebih bagi restoran yang dipandang oleh konsumennya. Konsumen menilai restoran tersebut memiliki keunggulan baik 37 dari segi produk, harga, promosi, dan tempatnya. Untuk memperoleh nilai tersebut restoran harus dapat memberikan kepuasan terhadap konsumenpelanggannya. 2 Meningkatkan Penjualan Penjualan merupakan keuntungan kotor dari hasil aktivitas usaha. Keuntungan kotor ini akan dikurangi dengan pengeluaran seperti biaya produksi, dan administrasi yang dikenal dengan keuntungan bersih net benefit. Untuk memperoleh keuntungan bersih yang besar, makan penjualannya harus meningkat. Dengan demikian restoran akan memperoleh keuntungan bersih yang nantinya dapat digunakan untuk investasi lainnya. 3 Memberi Informasi Produk Menurut Kotler dan Armstrong 2008, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Karakteristik produk mie Jogja ini dapat diketahui dari sifat, kualitas, harga, kemasan dan daur hidupnya. Produk tersebut perlu dinformasikan kepada masyarakat, sehingga dapat dikenal oleh masyarakat. 4 Memperluas Pangsa Pasar Pasar adalah kumpulan semua pembeli aktual dan potensial dari suatu produk dan jasa yang melakukan aktivitas transaksi antara pembeli dan penjualnya. Saat ini pasar tidak hanya berupa interaksi fisik saja namun dapat berupa interaksi nonfisik seperti adanya sarana komunikasi dan internet. Setiap jenis pasar memiliki karakteristik khusus yang membutuhkan perilaku yang berbeda. Pangsa pasar adalah bagian yang pasar yang dapat dikuasai oleh restoran dalam menyalurkan penjualannya kepada konsumen. Semakin tinggi persentasi pangsa pasarnya maka penjualannya akan semakin meningkat. 5 Menghadapi Pesaing Persaingan dalam suatu usaha kerap akan muncul. Persaingan berdampak pada penguasaan pasar. Semakin tinggi persaingan maka pangsa pasar akan semakin mengecil yang menyebabkan penjualannya akan berkurang. Oleh sebab itu, diperlukan upaya atau strategi agar mampu menghadapi pesaing, sehingga penjualan tidak mengalami penurunan. 38

3.1.7. Proses Hirarki Analitik PHA