Pengenalan Kebutuhan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

50 Ringkasan dari semua karakteristik responden Restoran Gampoeng Aceh dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 14. Ringkasan dari Karakteristik Konsumen Restoran Gampoeng Aceh No Karakteristik Hasil 1 Domisili responden Bogor 2 Usia responden 17.25 tahun 3 Jenis kelamin responden Laki.laki 4 Status pernikahan responden Belum menikah 5 Pendidikan terakhir atau yang sedang diikuti Sarjana 6 Pekerjaan responden Pegawai swasta 7 Tingkat pengeluaran per bulan responden Lebih dari Rp 2.000.000,00

6.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Proses keputusan pembelian konsumen Restoran Gampoeng Aceh dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil.

6.2.1 Pengenalan Kebutuhan

Konsumen melakukan keputusan pembelian setiap hari tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan. Keputusan pembelian suatu produk diawali dengan proses pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi Sumarwan, 2002. Proses pengenalan kebutuhan konsumen dapat diketahui dengan adanya informasi mengenai motivasi dan alasan yang dicari konsumen ketika mengunjungi suatu restoran atau rumah makan. Sebelumnya untuk mengetahui motivasi dan alasan konsumen mengunjungi Restoran Gampoeng Aceh, maka dilakukan pencarian informasi tentang seberapa sering seorang responden makan di luar rumah. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari responden, maka dapat diketahui frekuensi responden yang makan di luar rumah dalam satu minggu dengan frekuensi 1.3 kali dalam seminggu adalah yang paling tinggi dengan persentase 41,67. Makan di luar memang lebih praktis dari pada harus memasak 51 sendiri, dari penelitian ini juga dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat kita lebih memilih untuk makan di luar rumah karena lebih praktis. Selain itu sering dijadikan juga sebagai gaya hidup. Namun tidak semua beranggapan seperti itu, ada juga yang lebih memilih makan di rumah karena lebih nyaman dan bisa berkumpul dengan anggota keluarga. Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi Responden Makan di Luar Rumah Frekuensi responden makan di luar rumah Responden Persen 1.3 kali 25 41,67 3.5 kali 22 36,67 Setiap hari 7 kali 13 21,67 Total 60 100,00 Dari pernyataan responden didapat bahwa alasan atau motivasi utama yang mendorong konsumen berkunjung ke restoran atau tempat makan adalah karena ingin mencari menu yang unikkhas dengan persentase sebesar 36,67 persen. Dari hasil ini didapat bahwa konsumen yang makan di luar rumah di motivasi oleh menu yang unikkhas. Untuk itu restoran harus meningkatkan kreativitasnya untuk lebih mengembangkan menu.menu unik untuk menarik konsumen. Namun ada 14 responden atau 23,33 persen yang menyatakan alasan lain atau motivasi mereka makan diluar rumah yaitu seperti tidak bisa memasak, tidak ada waktu dan malas untuk memasak sehingga lebih memilih makan di luar rumah. Untuk selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Motivasi Makan di Luar Rumah Alasan atau motivasi makan di luar rumah Responden Persen Sebagai gaya hidup 8 13,33 Mencari menu yang unikkhas 22 36,67 Mencari tempat yang nyaman 11 18,33 Sekedar mencoba saja 5 8,33 Lainnya 14 23,33 Total 60 100,00 Alasan lain responden makan di luar rumah yaitu mencari manfaat. Berdasarkan hasil penelitian, manfaat yang dicari oleh responden dari kegiatan makan di luar adalah sebagai makanan utama yang paling tinggi yaitu sebesar 41,67 persen. Selanjutnya sebagai makanan selingan sebesar 35,00 persen. 52 Manfaat lainnya seperti kenyamanan tempat atau hanya untuk karena bosan dengan makanan rumah dengan persentase sebesar 18,33 dan sebagai status simbol sosial sebesar 5,00 persen Tabel 17. Tabel 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Manfaat Makan di Luar Rumah Manfaat makan di luar rumah Responden Persen Sebagai status simbol sosial 3 5,00 Sebagai makanan utama 25 41,67 Sebagai makanan selingan 21 35,00 Lainnya 11 18,33 Total 60 100,00 6.2.2 Pencarian Informasi Pencarian informasi merupakan tahap kedua dari proses keputusan pembelian oleh konsumen setelah tahap pengenalan kebutuhan. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya pencarian internal dan mencari informasi dari luar pencarian eksternal, Sumarwan, 2002. Sebagian besar responden mendapat informasi tentang alternatif tempat makan restoran, cafe, dll adalah melalui temankenalan sebesar 63,33 persen, dapat dilihat pada Tabel 18. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen lebih mempercayai teman dalam hal pencarian informasi mengenai restoran dan pengaruh teman memberikan peranan yang besar dalam memberikan informasi mengenai restoran. Persentase paling kecil adalah konsumen yang memperoleh informasi dari media elektronik yaitu sebesar 1,67 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa promosi melalui media elektronik oleh pihak manajemen masih kurang untuk menjangkau konsumen. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 18. 53 Tabel 18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sumber Informasi Alternatif Tempat Makan Sumber Informasi Responden Persen Anggota keluarga 10 16,67 Temankenalan 38 63,33 Media cetak 3 5,00 Media elektronik 1 1,67 Internet 4 6,67 Lainnya 4 6,67 Total 60 100,00 Berdasarkan informasi yang telah didapat oleh konsumen tentang alternatif tempat makan, hal utama yang menjadi fokus perhatian konsumen adalah citarasa dengan persentase yang paling tinggi yaitu sebesar 53,33 persen, sedangkan yang paling kecil yang menjadi fokus perhatian konsumen adalah lokasi restoran yaitu sebesar 3,33 persen. Ini berarti bahwa konsumen kurang mempertimbangkan lokasi restoran yang akan dikunjungi dan lebih mementingkan citarasa dari produk yang ditawarkan oleh pihak restoran. Adapun pernyataan responden tersebut disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Fokus Perhatian Konsumen Berdasarkan Informasi Yang Di Dapat Fokus Perhatian Konsumen Responden Persen Harga yang ditawarkan 5 8,33 Menu yang ditawarkan 13 21,67 Lokasi restoran 2 3,33 Citarasa 32 53,33 Kenyamanan tempat 4 6,67 Lainnya 4 6,67 Total 60 100,00 Pencarian informasi selanjutnya yaitu mengenai pengaruh promosi bagi konsumen dalam melakukan kunjungan ke tempat makan. Berdasarkan penelitian promosi bagi konsumen sangat berpengaruh dalam proses pencarian informasi, banyak konsumen yang mendapat informasi dari promosi dan melakukan pembelian produk karena promosi yang menarik dan membuat konsumen tertarik. Dari hasil penelitian ini diketahui 75 persen menyatakan pengaruh promosi sangat penting dan membuat konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan promosi sangat diperlukan oleh setiap 54 perusahaan untuk memperkenalkan produknya, dalam hal ini dapat mempengaruhi konsumen untuk berkunjung ke tempat makan. Responden lainnya menyatakan bahwa pengaruh promosi tidak berpengaruh dalam pencarian informasi yaitu sebesar 20 persen dan sisanya sebesar 5 persen menyatakan alasan lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Pengaruh Promosi Bagi Konsumen Dalam Melakukan Kunjungan ke Tempat Makan Pengaruh Promosi Bagi Konsumen Responden Persen Membuat tertarik 45 75 Tidak berpengaruh 12 20 Lainnya 3 5 Total 60 100 6.2.3 Evaluasi Alternatif Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi Sumarwan, 2002. Yang menjadi pertimbangan konsumen ketika akan mengunjungi restoran dengan menu tradisional berdasarkan penelitian ini adalah karena konsumen ingin mencoba menu daerah, memiliki nilai yang paling tinggi yaitu sebesar 40,00 persen. Selanjutnya diikuti dengan konsumen yang penasaran dengan keunikan menu yang ditawarkan memiliki nilai 38,33 persen. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa menu tradisional masih sangat tinggi peminatnya, jika dibandingkan dengan restoran.restoran yang menyajikan menu modern atau seperti restoran . walaupun restoran tradisional membutuhkan waktu yang lama dalam penyajian makanannya dibandingkan dengan restoran yang cara penyajian makanannya lebih cepat, namun restoran tradisional tetap memiliki keunikan tersendiri yang membuat konsumen penasaran dengan makanan.makanan yang ditawarkan. Selain itu, restoran yang menyajikan menu tradisional masih memiliki peluang yang besar dalam bisnis restoran tradisional, ini terlihat dari persentase konsumen yang ingin mencoba menu tradisional yang masih tinggi. Sedangkan yang paling rendah nilainya adalah 55 responden hanya ingin memenuhi keinginan akan makan yaitu sebesar 8,33 persen, seperti terlihat pada Tabel 21. Tabel 21. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pertimbangan Responden Ketika akan Mengunjungi Restoran Tradisional Pertimbangan Mengunjungi Restoran Tradisional Responden Persen Penasaran dengan keunikan menu yang ditawarkan 23 38,33 Hanya ingin memenuhi keinginan akan makan 5 8,33 Hanya untuk mengisi waktu luang saja 8 13,33 Ingin mencoba menu daerah tradisional 24 40,00 Total 60 100,00 Restoran tradisional memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumennya, rasa makanan yang berbeda dan unik menjadi ciri utama dari restoran tradisisonal. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa alasan yang membuat responden tertarik untuk berkunjung ke restoran tradisional adalah rasa makanan yang berbeda dan unik yaitu sebesar 51,67 persen. Hal ini karena setiap daerah pasti memiliki ciri khas masing.masing dalam hal makanan, dan membuat konsumen penasaran untuk mencobanya. Sedangkan yang memiliki nilai yang paling kecil adalah tempat dengan dekorasi yang etnik yaitu sebesar 18,33 persen. Ini berarti konsumen tidak terlalu memperhatikan dekorasi restoran karena yang paling penting adalah rasa makanan yang ditawarkan oleh restoran tradisional tersebut Tabel 22. Tabel 22. Sebaran Jumlah dan Persentase Berdasarkan Daya Tarik Restoran Tradisional Bagi Responden Daya Tarik Restoran Tradisional Responden Persen Keunikan menu yang ditawarkan restoran 18 30,00 Rasa makanan yang berbeda dan unik 31 51,67 Tempat dengan dekorasi yang 11 18,33 Lainnya 0,00 Total 60 100,00 56

6.2.4 Keputusan Pembelian