TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kepuasan konsumen telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang 2010 penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan dan Loyalitas Konsumen Restoran Waroeng Taman Kota Bogor. Penelitian dilakukan melalui survey lapang dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan SEM. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan karakteristik umum pembelian. Analisis SEM digunakan untuk mengidentifikasi hubungan dan faktor.faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini berdasarkan Kotler 2005 yang menyatakan bahwa untuk membangun hubungan pelanggan yang langgeng adalah menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan, pelanggan membentuk harapan mengenai nilai dan bertindak berdasarkan harapan itu. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa sebagian konsumen yang mengunjungi Waroeng Taman memiliki karakteristik sebagai berikut berjenis kelamin laki.laki, berusia 17.25 tahun, memiliki status belum menikah, pendidikan terakhir adalah SMA, rataan pendapatan per bulan sebesar kurang dari Rp 1.000.000, bekerja sebagai mahasiswa, dan bertempat tinggal di Bogor. Variabel yang membentuk kepuasan konsumen adalah variabel produk, pelayanan, karyawan dan citra. Berdasarkan analisis SEM, variable yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Waroeng Taman adalah variabel produk dan variabel citra. Loyalitas konsumen Waroeng Taman dibentuk oleh variabel kesediaan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang, sikap pelanggan jika ada restoran lain dengan produk yang sejenis menawarkan harga yang lebih murah, sikap pelanggan jika ada kebijakan kenaikan harga menu yang ada di Waroeng Taman, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada orang lain untuk datang ke Waroeng Taman. Semua indikator tersebut signifikan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Model kepuasan dan 9 loyalitas konsumen Waroeng Taman menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Yugi Ramdhani 2005 berjudul Analisis Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Makanan Siap Saji di Cabang Pajajaran, Bogor dan Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tabulasi deskriptif, Metode Analisis Biplot, Metode Fishbein, IPA dan analisis bauran pemasaran. Analisis Biplot digunakan untuk mengetahui posisi relatif dari KFC. Analisis Fishbein dan IPA digunakan untuk menganalisis tingkat preferensi konsumen terhadap atribut.atribut KFC. Sedangkan bauran pemasaran digunakan untuk menganalisis implikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran. Berdasarkan yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan, tidak terdapat atribut yang tingkat kepentingannya tinggi dan tingkat kinerjanya rendah. Atribut yang termasuk ke dalam tingkat kepentingan dan kinerja tinggi yaitu atribut lokasi, keramahan pelayan, penampilan pelayan, kecepatan penyajian produk, kecepatan transaksi, daftar menu, kebersihan, temperatur ruangan, aroma produk, rasa dan promosi. Selanjutnya yang termasuk ke dalam tingkat kepentingan dan kinerja rendah, antara lain tempat parkir, keharuman ruangan, musik, variasi jenis produk, jumlah porsi produk, harga dan diskon. Pada tingkat kepentingan rendah dan tingkat kinerja tinggi, terdapat atribut dekorasi ruangan dan kemasan bawa pulang. Sedangkan strategi pemasaran yang harus diterapkan di KFC mencakup atribut lokasi, tempat parkir, keramahan pelayan, kecepatan penyajian produk, kebersihan, dekorasi ruangan, keharuman ruangan, musik, variasi jenis produk, jumlah porsi, aroma produk, rasa, kemasan bawa pulang, promosi dan diskon. Untuk itu, KFC perlu meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bersaing dengan pesaing utamanya, Mateus 2008, Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Restoran Khas Batak Studi Kasus: Lapo Ni Tondongta Cabang Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik umum konsumen, tingkat kepuasan konsumen, dan tingkat loyalitas konsumen kepada pihak Restoran Lapo Na Tondongta. Rekomendasi yang 10 dirumuskan pada penelitian ini mengacu pada hasil analisis metode CSI, IPA, dan analisis tingkat loyalitas. Pengambilan responden dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling, jenisnya adalah , jumlah sampel yang diambil ditetapkan 100 orang. Hasil indeks kepuasan konsumen CSI, menyatakan bahwa Restoran Lapo Ni Tondongta telah memenuhi 75,4 persen harapan konsumennya. Berdasarkan hasil IPA, pada kuadran satu terdapat satu atribut, yaitu kesejukan ruangan. Atribut yang berada pada kuadran dua yaitu citarasa makanan, aroma makanan, kehigienisan makanan dan perlengkapan makan, keramahan dan kesopanan pramusaji, kecepatan penyajian, kenyamanan restoran, dan kebersihan ruang makan. Atribut yang berbeda pada kuadran tiga adalah porsi makanan, sarana parkir, dan dekorasi restoran. Sedangkan empat atribut lainnya, yaitu harga, kesigapan pramusaji, kecepatan transaksi dan lokasi berada pada kuadran empat. Untuk tingkat loyalitas, 73,33 persen responden adalah , 68,89 persen adalah , 86,67 persen adalah , 60 persen adalah , dan 18,89 persen adalah . Terdapat sedikit kekurangan, yaitu jumlah konsumen lebih banyak dari dan . Frekuensi kunjungan pembelian responden per bulan cukup tinggi, karena sebagian besar responden melakukan kunjungan pembelian lebih dari satu kali per bulan. Karina 2009, Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek Istimewa Bogor. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang pada saat penelitian mengkonsumsi makanan di restoran Ayam Geprek Istimewa. Jumlah responden adalah 110 orang dan telah mengkonsumsi ayam geprek minimal tiga kali. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan teknik . Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM. Konsumen merasa puas dengan kinerja Restoran Ayam Geprek Istimewa. Hal ini terlihat nilai total kuesioner yang berada pada rentang skala puas dengan nilai 4,153 dan dari 11 variabel yang diteliti terdapat tujuh variabel responden kandungan rempah, rasa gurih, garing, 11 empuk, harga produk, kebersihan restoran, dan kemudahan mencapai lokasi terbanyak pada kategori puas, empat variabel kecepatan pelayanan, kemudahan memperoleh tempat parkir, kemudahan memperoleh tempat duduk, kesigapan pelayan pada kategori biasa saja. Berdasarkan hasil SEM, dari keempat variabel laten yang digambarkan dalam diagram alur , hanya dua variabel yang dapat diterima sebagai variabel indikator yaitu kualitas produk dan harga. Kualitas produk dan harga bersama.sama menghasilkan kepuasan konsumen, sedangkan dan kemudahan tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen terhadap kualitas produk memiliki kontribusi yang paling tinggi daripada kepuasan terhadap harga. Implikasi strategi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kenerja restoran serta kepuasan konsumen adalah menjaga kualitas produk ayam geprek. Kualitas pelayanan dan kemudahan tidak mempengaruhi kepuasan konasumen. Titik Hidayati 2009 yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen Restoran Ali Baba, menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Restoran Ali Baba serta memberikan rekomendasi implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh restoran Ali Baba. Penarikan sampel dilakukan dengan metode , yaitu sampel berdasarkan kemudahan dan kenyamanan untuk mendapatkannya. Jumlah responden yang diambil adalah 90 orang. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, CSI dan IPA Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tidak semua konsumen berasal dari kalangan menengah ke atas, tetapi ada juga yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Atribut yang dipertimbangkan dalam melakukan pembelian adalah rasa makanan dan produk 53 persen dan biasanya pembelian dilakukan dengan terencana 44 persen. Sebagian besar responden tidak akan berkunjung kembali apabila terdapat kenaikan harga sebesar 10.40 persen akan tetapi secara keseluruhan pengunjung sudah merasa puas 12 dengan pembeliannya dan ingin melakukan pembelian kembali. Atribut yang perlu dipertahankan berdasarkan analisis IPA yaitu atribut pada kuadran II rasa, halal, kesigapan pramusaji, kecepatan merespon keluhan pengunjung, keramahan dan kesopanan pramusaji, kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan konsumen dan kenyamanan restoran dan atribut yang harus diperbaiki yaitu atribut pada kuadran I keragaman menu, harga dibanding kualitas, paket promosi, kebersihan dan kerapihan restoran dan pendingin restoran AC, kecepatan pelayanan, dan pengukuran mengenai kepuasan konsumen terhadap atribut restoran Ali Baba sebesar 87,50 persen melalui analisis CSI, berarti konsumen sangat puas terhadap pelayanan yang telah diberikan dari pihak restoran Ali Baba. Pada penelitian ini, mengenai “Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Gampoeng Aceh Bogor, Jawa Barat” karakteristik konsumen akan dilihat berdasarkan domisili, umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhiryang sedang diikuti, pekerjaan dan pengeluaran perbulan. Proses pengambilan keputusan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan lima tahapan yaitu proses pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis kepuasan konsumen dilakukan analisis dengan menggunakan IPA dan CSI. Atribut.atribut yang digunakan yaitu: 1 Citarasa makanan dengan bumbu rempah yang kuat, 2 Keragaman minuman khas Aceh yang ditawarkan oleh restoran, 3 Keragaman makanan khas Aceh yang ditawarkan oleh restoran, 4 Kehigienisan makanan dan perlengkapan makan yang digunakan, 5 Porsi makanan yang sesuai, 6 Harga yang ditawarkan restoran, 7 Kemudahan dalam menjangkau lokasi, 8 Papan nama yang menarik, 9 Dekorasi ruangan yang , 10 Kecepatan penyajian, 11 Penampilan pramusaji, 12 Ketanggapan restoran dalam merespon keluhan konsumen, 13 Keramahan pramusaji restoran, 14 Kebersihan ruang makan, musholla dan toilet, 15 Kenyamanan restoran, 16 Kecepatan transaksi, dan 17 Area parkir yang memadai. 13 Tabel 4. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Nanang 2010 Analisis Hubungan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Restoran Waroeng Taman Kota Bogor • Penelitian melalui survey lapang dengan menyebarkan kuesioner • Menggunakan analisis deskriptif • Menggunakan alat analisis SEM • Melihat loyalitas konsumen Yugi Ramdhani 2005 Analisis Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Makanan Siap Saji di Cabang Pajajaran, Bogor dan Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran • Mengukur tingkat kepentingan dan kinerja terhadap atribut yang diteliti menggunakan IPA • Proses keputusan pembelian konsumen • Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan Metode Analisis Biplot, Metode Fishbein dan analisis bauran pemasaran Mateus 2008 Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Restoran Khas Batak Studi Kasus: Lapo Ni Tondongta Cabang Jalan Pramuka, Jakarta Timur. • Mengukur tingkat kepentingan dan kinerja dengan menggunakan analisis deskriptif, IPA dan CSI untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen • Tempat penelitian • Menambahkan uji validitas dan reliabilitas, dan . Karina 2009 Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek Istimewa Bogor • Menganalisis kepuasan konsumen • Alat analisis yang digunakan yaitu SEM Titik Hidayati 2009 Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Restoran Etnik Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor • Proses keputusan pembelian konsumen • Menggunakan analisis deskriptif, IPA dan CSI dalam pengukuran tingkat kepuasan konsumen • Produknya khas makanan dari timur tengah, ada beberapa atribut yang berbeda 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN