Proyeksi Penawaran Kayu Bulat

6.2. Proyeksi Penawaran dan Permintaan Kayu Bulat Tahun 2006-2010

Proyeksi berikut merupakan pendugaan atas besarnya penawaran dan permintaan kayu bulat pada periode 2006-2010 apabila tidak ada perubahan pada besaran peubah-peubah eksogen business as usual

6.2.1. Proyeksi Penawaran Kayu Bulat

Apabila situasi penawaran dan permintaan yang terjadi pada periode 1980 sampai dengan 2005 dibiarkan seperti apa adanya hingga tahun 2010 dan tidak ada perubahan atas peubah-peubah eksogen, maka volume produksi sah kayu bulat total, termasuk ramalan produksi dari Ijin Pemanfaatan Kayu IPK, diproyeksikan akan mengalami penurunan dari 17.133 ribu m 3 pada tahun 2006 menjadi 15.233.04 ribu m 3 Tabel 25. Proyeksi Penawaran Kayu Bulat Produksi Sah Hutan Indonesia Tahun 2006-2010 pada tahun 2010 atau menurun sebesar 2.85. ribu m 3 Peubah TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 LUASA Luas tebangan hutan alam 198.43 242.39 278.08 308.32 335.13 LUASR Luas tebangan hutan rakyat 49.84 48.33 46.79 33.31 39.88 LUAST Luas tebangan hutan tanaman 182.08 198.03 211.34 215.93 213.08 LUASTOT Total luas tebangan 430.36 488.75 536.21 557.56 588.09 QKBA Produksi kayu bulat hutan alam 3881.98 4299.20 4755.88 5212.01 5607.95 QKBR Produksi kayu bulat hutan rakyat 609.01 580.49 555.78 385.54 468.22 QKBT Produksi kayu bulat hutan tanaman 8110.30 6249.35 5099.54 4381.06 3936.35 QSL Total produksi kayu sah 17133.00 15929.62 15401.99 15103.94 15233.04 Catatan: termasuk ramalan jumlah produksi dari Ijin Pemanfaatan Kayu IPK per tahun berturut-turut sepanjang tahun 2006-2010 sebesar: 4151.63, 4531.71, 4800.59, 4990.79, dan 5125.34 Proyeksi penawaran kayu bulat dari produksi sah hutan alam, hutan tanaman dan hutan rakyat Indonesia. Kecenderungan penurunan total produksi kayu bulat merupakan akibat dari penurunan produksi kayu bulat hutan rakyat sebesar 4.53 yang secara langsung disebabkan oleh penurunan luas tebangan hutan tanaman dan hutan rakyat, meskipun di sisi lain terjadi peningkatan luas tebangan hutan alam dan produksi kayu bulat hutan alam Tabel 25. Perkiraan perubahan penawaran kayu bulat dari hutan alam, hutan tanaman, dan hutan rakyat dari tahun 2006 hingga 2010, dimana penawaran kayu yang berasal dari hutan tanaman dan hutan rakyat cenderung menurun, sedangkan penawaran dari hutan alam cenderung meningkat. Kecenderungan penurunan produksi ini ternyata tidak searah dengan perilaku luas tebangan hutan secara total, total luas tebangan menunjukkan kecenderungan yang meningkat 8.18 Gambar 9. Gambar 9. Penawaran Kayu Bulat dari Produksi Sah Hutan Indonesia Tahun 2006-2010 0,00 1000,00 2000,00 3000,00 4000,00 5000,00 6000,00 7000,00 8000,00 9000,00 2006 2007 2008 2009 2010 Jum la h X 1000 M 3 Hutan Alam Hutan Rakyat Hutan Tanaman

6.2.2. Proyeksi Permintaan Kayu Bulat oleh Industri Pengolahan Kayu Primer