Tabel 25. Hasil Estimasi Persamaan Harga Kopi Jambi
Variabel Parameter
Elastisitas Prob |t|
Label Estimasi
SR LR
Intercept -176.015
.0001 Intercept
HKODRR 1.51E+12
8.4E-01 1.1E+00
.0001 rasio harga kopi dunia riil
USKg dengan ekspor indonesia Kg
NTR 0.019133 3.5E+00
4.7E+00 .0001
nilai tukar rupiah riil RpUS DBT
-23.7696 0.0337
dummy kabupaten batanghari DMJ
-9.18619 0.3698
dummy kabupaten muaro jambi DBU
-12.4562 0.2256
dummy kabupaten bungo DTE
-12.3563 0.2290
dummy kabupaten tebo DSAR
-8.78264 0.3913
dummy kabupaten sarolangun DME
-1.22343 0.9047
dummy kabupaten merangin DTJB
-6.55302 0.5217
dummy kabupaten tanjung jabung barat
DTJT -12.206
0.2347 dummy kabupaten tanjung jabung
timur LHKOJR
0.258311 .0001
harga kopi jambi riil t-1 RpKg R-Square
0.74103 Dw
2.238327 F-hit
19.77 Dh
-1.128364
6.2.5. Produk Domestik Regional Bruto Subsektor Perkebunan Jambi
Berdasarkan pada Tabel 26 menerangkan bahwa peubah penjelas mampu menjelaskan secara baik 95.477 keragaman perkembangan PDRB subsektor
perkebunan Jambi. Persamaan ini mempunyai hubungan yang positif dengan produksi karet Jambi, produksi CPO Jambi, produksi kelapa dalam Jambi,
produksi kopi Jambi dan PDRB subsektor perkebunan jambi pada tahun sebelumnya.
Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa semua peubah penjelas berpengaruh nyata pada taraf 5 persen terhadap PDRB subsektor perkebunan Jambi. Perubahan
satu persen produksi karet Jambi akan menyebabkan perubahan PDRB subsektor perkebunan Jambi kurang dari satu persen. Perubahan satu persen produksi CPO
Jambi akan menyebabkan perubahan PDRB subsektor perkebunan Jambi kurang dari satu persen.
Tabel 26. Hasil Estimasi Persamaan Produk Domestik Regional Bruto Subsektor Perkebunan Jambi
Variabel Parameter
Elastisitas Prob |t|
Label Estimasi
SR LR
Intercept 201003.6
.0001 Intercept
QKJ 0.000106
0.1175 0.1333
.0001 produksi karet jambi Kg
QCPOJ 0.000021
0.0910 0.1032
.0001 produksi cpo jambi Kg
QKDJ 0.000096
0.0481 0.0546
0.0001 produksi kelapa dalam jambi
Kg QKOJ
0.000734 0.0300
0.0340 0.0001
produksi kopi jambi Kg DBT
-120237 .0001
dummy kabupaten batanghari DMJ
-115595 .0001
dummy kabupaten muaro jambi DBU
-104303 .0001
dummy kabupaten bungo DTE
-75236.9 .0001
dummy kabupaten tebo DSAR
-85258.4 .0001
dummy kabupaten sarolangun DME
-126994 .0001
dummy kabupaten merangin DTJB
-111570 .0001
dummy kabupaten tanjung jabung barat
DTJT -200622
.0001 dummy kabupaten tanjung
jabung timur LPDRBSSPBJ
0.118249 0.0015
pdrb subsektor perkebunan jambi t-1 Rp
R-Square 0.95477
Dw 1.016908
F-hit 120.15
Dh -0.452466
Begitu pula yang terjadi pada perubahan satu persen produksi Kelapa Dalam dan kopi akan mengakibatkan perubahan PDRB subsektor perkebunan Jambi
kurang dari satu persen. Hal ini dikarenakan produksi karet, CPO, Kelapa Dalam dan kopi merupakan tanaman Ptahunan yang tidak bisa merespon dengan cepat
perubahan faktor ekonomi, teknologi dan manajemen yang terjadi, dan memerlukan tenggat waktu yang lama dalam berproduksi. Hal ini terlihat dari
nilai parameter PDRBSSPBJ pada tahun sebelumnya yang mendekati nol.
VII. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN
7.1. Evaluasi Daya Prediksi Model
Validasi model dilakukan secara historis untuk tahun analisis 2000 hingga tahun 2009. Ada 25 peubah endogen yang divalidasi, hasil validasi model
menunjukkan bahwa sebagian besar variabel endogen memiliki nilai rata-rata RMSPE sebesar 10.27 persen dan U-Theil sebesar 0.1217. Dari ke 25 peubah
endogen, sebanyak 4 peubah endogen berada dibawah 35 persen, dan 21 peubah endogen RMSPE nya berada dibawah 14 persen. Dari kondisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar persamaan di dalam model memiliki daya prediksi yang baik, dan cukup valid untuk melakukan simulasi. Hasil validasi
model disajikan pada Lampiran 4.
7.2. Dampak Kebijakan Pengembangan Komoditas Perkebunan Terhadap
Perekonomian Provinsi Jambi
Evaluasi dampak penerapan alternatif kebijakan pengembangan komoditas perkebunan terhadap perekonomian provinsi Jambi dibatasi kepada perubahan
variabel endogen yang terkait dengan pengembangan komoditas perkebunan, yaitu peningkatan areal karet Jambi, areal kelapa sawit Jambi, areal Kelapa Dalam
Jambi dan areal kopi Jambi. Evaluasi dilakukan terhadap 6 skenario simulasi historis. Berikut ini dikemukakan hasil simulasi pada masing-masing skenario.
7.2.1. Peningkatan Areal Karet Jambi
Dari Tabel 27 dapat dijelaskan bahwa peningkatan areal karet Jambi sebesar 6 persen menyebabkan peningkatan produktivitas karet sebesar 0.6294 persen.
Hal ini sesuai dengan hasil estimasi dimana peningkatan areal karet Jambi
berpengaruh nyata dalam meningkatkan produktivitas karet. Selain itu peningkatan areal karet Jambi juga akan meningkatkan produksi karet Jambi
sebesar 6.9122 persen. Peningkatan produksi karet Jambi diikuti oleh peningkatan ekspor karet Jambi sebesar 2.3784 persen. Peningkatan ekspor karet Jambi, akan
meningkatkan ekspor karet Indonesia, ceteris paribus, sebesar 0.2108 persen. Tabel 27. Dampak Peningkatan Areal Karet Jambi sebesar 6 persen terhadap
Perekonomian Provinsi Jambi No
Variabel Endogen Nilai
Dasar Nilai
Simulasi Perubahan
1 Areal Karet Jambi
35872.1 38024.43
6.0000
2 Produktivitas Karet Jambi
730.9 735.5
0.6294 3
Produksi Karet Jambi 27821805
29744900 6.9122
4 Ekspor Karet Jambi
1.67E+08 1.71E+08
2.3784 5
Ekspor Karet Indonesia 1.90E+09
1.90E+09 0.2108
6 Harga Karet Jambi Riil
38.9274 38.9254
-0.0051 7
Areal Kelapa Sawit Jambi 30834.2
30834.2 0.0000
8 Produktivitas CPO Jambi
2714.4 2714.4
0.0000 9
Produksi CPO Jambi 97476435
97476435 0.0000
10 Ekspor CPO Jambi 28083168
28083168 0.0000
11 Ekspor CPO Indonesia 4.83E+09
4.83E+09 0.0000
12 Harga CPO Jambi Riil 34.3503
34.3503 0.0000
13 Areal Kelapa Dalam Jambi 9933
9933 0.0000
14 Produktivitas Kelapa Dalam
Jambi 870.6
870.6 0.0000
15 Produksi Kelapa Dalam Jambi 10803.6
10803.6 0.0000
16 Ekspor Kelapa Dalam Jambi 192238
192238 0.0000
17 Ekspor Kelapa Dalam Indonesia 5.55E+08
5.55E+08 0.0000
18 Harga Kelapa Dalam Jambi Riil 9.1732
9.1732 0.0000
19 Areal Kopi Jambi 1925.7
1925.7 0.0000
20 Produktivitas Kopi jambi 477.7
477.7 0.0000
21 Produksi Kopi Jambi 2403.3
2403.3 0.0000
22 Ekspor Kopi Jambi 219528
219528 0.0000
23 Ekspor Kopi Indonesia 3.76E+08
3.76E+08 0.0000
24 Harga Kopi Jambi Riil 51.3655
51.3655 0.0000
25 PDRB Subsektor Perkebunan
Jambi 143789
145160 0.9535
Peningkatan areal karet yang berdampak pada peningkatan produksi karet, akan menyebabkan penurunan harga karet Jambi sebesar 0.0051 persen, ceteris
paribus . Kemudian, akibat peningkatan areal karet Jambi sebesar 6 persen, dan
diikuti oleh peningkatan produksi karet, maka PDRB subsektor perkebunan jambi pun mengalami peningkatan sebesar 0.9535 persen. Hal ini sejalan dengan hasil
estimasi dimana produksi karet berpengaruh nyata terhadap PDRB subsektor perkebunan Jambi.
7.2.2.Peningkatan Areal Kelapa Sawit Jambi
Tabel 28 menunjukkan bahwa peningkatan areal kelapa sawit Jambi sebesar 6 persen akan mengakibatkan peningkatan produksi CPO Jambi sebesar 6.0044
persen. Peningkatan produksi CPO akan mengakibatkan ekspor CPO Jambi meningkat sebesar 1.8238 persen. Peningkatan ekspor CPO Jambi akan
menyebabkan peningkatan terhadap ekspor CPO Indonesia sebesar 0.0103 persen, ceteris paribus
. Akibat peningkatan areal kelapa sawit yang ikut menyebabkan peningkatan produksi CPO di Jambi, maka akan terjadi penurunan terhadap harga
CPO Jambi sebesar 0.0009 persen. Peningkatan areal kelapa sawit Jambi akan menyebabkan penurunan
terhadap areal Kelapa Dalam Jambi, sebagai komoditas saingan dalam penggunaan lahan, sebesar 1.0868 persen. Penurunan areal Kelapa Dalam ini,
akan mengakibatkan penurunan terhadap produktivitas Kelapa Dalam sebesar 0.1147 persen, dan penurunan produksi Kelapa Dalam Jambi sebesar 0.9898
persen.
Tabel 28. Dampak Peningkatan Areal Kelapa Sawit Jambi sebesar 6 persen terhadap komoditas lainnya dan Perekonomian Provinsi Jambi
No Variabel Endogen
Nilai Dasar
Nilai Simulasi
Perubahan 1
Areal Karet Jambi 36992.9
37166.9 0.4704
2 Produktivitas Karet Jambi
730.8 731
0.0274 3
Produksi Karet Jambi 27843129
27983197 0.5031
4 Ekspor Karet Jambi
1.67E+08 1.67E+08
0.1737 5
Ekspor Karet Indonesia 1.90E+09
1.90E+09 0.0158
6 Harga Karet Jambi Riil
38.9287 38.9283
-0.0010
7 Areal Kelapa Sawit Jambi
30784.4 32631.46
6.0000
8 Produktivitas CPO Jambi
2743.6 2743.6
0.0000 9
Produksi CPO Jambi 98288389
1.04E+08 6.0044
10 Ekspor CPO Jambi 28165953
28679640 1.8238
11 Ekspor CPO Indonesia 4.83E+09
4.83E+09 0.0103
12 Harga CPO Jambi Riil 34.3502
34.3499 -0.0009
13 Areal Kelapa Dalam Jambi 9928.6
9820.7 -1.0868
14 Produktivitas Kelapa Dalam
Jambi 871.9
872.9 0.1147
15 Produksi Kelapa Dalam Jambi 10800.5
10693.6 -0.9898
16 Ekspor Kelapa Dalam Jambi 192238
192238 0.0000
17 Ekspor Kelapa Dalam Indonesia 5.55E+08
5.55E+08 0.0000
18 Harga Kelapa Dalam Jambi Riil 9.1732
9.1732 0.0000
19 Areal Kopi Jambi 1925.7
1925.7 0.0000
20 Produktivitas Kopi jambi 477.7
477.7 0.0000
21 Produksi Kopi Jambi 2403.3
2403.3 0.0000
22 Ekspor Kopi Jambi 219528
219528 0.0000
23 Ekspor Kopi Indonesia 3.76E+08
3.76E+08 0.0000
24 Harga Kopi Jambi Riil 51.3655
51.3655 0.0000
25 PDRB Subsektor Perkebunan
Jambi 144169
145137 0.6714
Berbeda halnya dengan komoditas karet, peningkatan areal kelapa sawit sebesar 6 persen, ternyata tidak menurunkan areal karet. Hal ini dikarenakan
adanya program revitalisasi perkebunan yang dilakukan oleh pemerintah Jambi, dimana dilakukan penambahan luas areal secara serentak terhadap komoditas
karet dan kelapa sawit. Sehingga program ini menyebabkan, apabila areal kelapa sawit meningkat sebesar 6 persen maka areal karet Jambi meningkat sebesar
0.4704 persen. Peningkatan areal karet akan diikuti oleh peningkatan produksi karet sebesar 0.5031 persen, dan peningkatan produktivitas karet sebesar 0.0274
persen. Peningkatan produksi karet akan menyebabkan peningkatan terhadap ekspor
karet Jambi dan ekspor karet Indonesia, ceteris paribus, masing-masingnya sebesar 0.1737 dan 0.0158 persen. Selain itu peningkatan produksi karet Jambi
akan mengakibatkan harga karet di Jambi mengalami penurunan sebesar 0.0010 persen.
Peningkatan areal kelapa sawit Jambi akan mengakibatkan peningkatan terhadap PDRB subsektor perkebunan sebesar 0.6714 persen. Kontribusi
peningkatan areal kelapa sawit terhadap PDRB subsektor perkebunan ini lebih kecil bila dibandingkan dengan kontribusi peningkatan areal karet, selisihnya
sebesar 0.2821 persen pada Tabel 27. Hal ini menunjukkan bahwa karet merupakan kontributor terbesar dalam PDRB subsektor perkebunan Jambi.
7.2.3. Peningkatan Areal Kelapa Dalam Jambi
Dampak peningkatan areal Kelapa Dalam sebesar 6 persen dapat dilihat pada Tabel 29. Peningkatan areal Kelapa Dalam akan mengakibatkan kepada
peningkatan produksi Kelapa Dalam Jambi sebesar 5.5137 persen. Peningkatan areal Kelapa Dalam akan mengakibatkan penurunan terhadap
areal kelapa sawit Jambi sebagai komoditas saingan dalam penggunaan lahan. Penurunan areal kelapa sawit sebesar 1.8186 persen mengakibatkan penurunan
produksi CPO Jambi sebesar 1.6818. Penurunan produksi CPO akan mengakibatkan penurunan terhadap ekspor CPO Jambi dan ekspor CPO
Indonesia, masing-masingnya sebesar 0.5101 dan 0.0021 persen, ceteris paribus.