Peningkatan Areal Karet, Kelapa Sawit, Kelapa Dalam dan Kopi

Tabel 34. Dampak Penurunan Suku Bunga Bank sebesar 5 persen terhadap Perekonomian Provinsi Jambi No Variabel Endogen Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan 1 Areal Karet Jambi 35872.1 36802.3 2.5931

2 Produktivitas Karet Jambi

728.6 730.8 0.3019 3 Produksi Karet Jambi 27162829 27688723 1.9361

4 Ekspor Karet Jambi

1.66E+08 1.67E+08 0.6584 5 Ekspor Karet Indonesia 1.90E+09 1.90E+09 0.0580 6 Harga Karet Jambi Riil 38.9257 38.9257 0.0000 7 Areal Kelapa Sawit Jambi 30784.4 35892.7 16.5938 8 Produktivitas CPO Jambi 2714.6 3099.4 14.1752 9 Produksi CPO Jambi 97419215 1.24E+08 27.6545 10 Ekspor CPO Jambi 28078163 30424884 8.3578 11 Ekspor CPO Indonesia 4.83E+09 4.84E+09 0.0496 12 Harga CPO Jambi Riil 34.3503 34.3488 -0.0044 13 Areal Kelapa Dalam Jambi 9931.5 10455.1 5.2721 14 Produktivitas Kelapa Dalam Jambi 870.9 914.6 0.2621 15 Produksi Kelapa Dalam Jambi 10802.4 11369.7 5.2516 16 Ekspor Kelapa Dalam Jambi 192238 192239 0.0005 17 Ekspor Kelapa Dalam Indonesia 5.55E+08 5.55E+08 0.0000 18 Harga Kelapa Dalam Jambi Riil 9.1732 9.1732 0.0000 19 Areal Kopi Jambi 1925.7 2011.3 4.4451 20 Produktivitas Kopi jambi 477.7 1176.2 146.2215 21 Produksi Kopi Jambi 2403.3 3187.6 32.6343 22 Ekspor Kopi Jambi 219528 219570 0.0191 23 Ekspor Kopi Indonesia 3.76E+08 3.76E+08 0.0000 24 Harga Kopi Jambi Riil 51.3655 51.3655 0.0000 25 PDRB Subsektor Perkebunan Jambi 143301 147155 2.6894 Tabel 34 menunjukkan bahwa penurunan suku bunga bank sebesar 5 persen akan mengakibatkan peningkatan produksi karet dan areal karet Jambi masing- masing sebesar 1.9361 dan 2.5931 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produktivitas karet sebesar 0.3019 persen. Penurunan suku bunga yang menyebabkan produksi karet meningkat akan mengakibatkan ekspor karet Jambi dan ekspor karet Indonesia juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0.6584 persen dan 0.0580 persen. Terlepas dari adanya peningkatan produksi, peningkatan ekspor tersebut terutama terjadi akibat langsung dari penurunan suku bunga. Pada sebagian eksportir yang mempunyai modal terbatas, akses pinjaman kredit dapat mengurangi modal kerja mereka untuk membeli karet dari petani atau pedagang lokal untuk tujuan ekspor. Dimana dengan menurunnya suku bunga, kemampuan mereka mengumpulkan karet untuk tujuan ekspor menjadi meningkat. Pada komoditas kelapa sawit Jambi, penurunan suku bunga juga mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi CPO Jambi sebesar 27.6545 persen. Disebabkan terjadinya peningkatan pada areal kelapa sawit Jambi sebesar 16.5938 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produktivitas CPO Jambi sebesar 14.1752 persen. Peningkatan produksi CPO yang disebabkan penurunan suku bunga, akan mengakibatkan ekspor CPO Jambi dan ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8.3578 persen dan 0.0496 persen. Sama halnya dengan komoditas karet, terlepas dari adanya peningkatan produksi, peningkatan ekspor tersebut lebih disebabkan akibat langsung oleh penurunan suku bunga. Apalagi bagi eksportir CPO yang modalnya terbatas, maka penurunan suku bunga akan menyebabkan peningkatan modal kerja untuk membeli kelapa sawit dari petani, sehingga ekspor CPO menjadi meningkat. Peningkatan produksi CPO mengakibatkan harga CPO Jambi menurun sebesar 0.0044 persen. Penurunan suku bunga akan mengakibatkan peningkatan areal Kelapa Dalam sebesar 5.2721 persen, yang kemudian diikuti oleh peningkatan produksi dan produktivitas Kelapa Dalam masing-masing sebesar 5.2516 dan 0.2621