Karakteristik Anak Tunagrahita Kategori Sedang
14
Menurut Mumpuniarti 2007: 25 adapun karakteristik pada aspek-aspek individu anak tunagrahita kategori sedang sebagai berikut:
a. Karakter fisik, pada tingkat hambatan mental sedang lebih
menampakkan kecacatannya. Penampakan fisik jelas terlihat karena pada tingkat ini banyak dijumpai tipe down syndrome dan
brain damage. Koordinasi motorik lemah sekali dari penampilannya menampakkan sekali sebagai anak terbelakang.
b. Karakteristik psikis, pada umur dewasa anak tunagrahita baru
mencapai kecerdasan setaraf anak normal umur 7 tahun atau 8 tahun. Anak nampak hampir tidak mempunyai inisiatif, kekanak-
kanakan, sering melamun atau sebaliknya hiperaktif.
c. Karakteristik sosial, banyak diantara anak tunagrahita sedang
yang sikap sosialnya kurang baik, rasa etisnya kurang dan nampak tidak mempunyai rasa terima kasih, rasa belas kasihan dan
rasa keadilan. Ahli lain juga berpendapat yang lebih luas dari karakteristik di atas,
menurut Muhammad Efendi 2006: 98 karakteristik anak tunagrahita kategori sedang adalah sebagai berikut:
a. Cenderung memiliki kemampuan berpikir konkrit dan sukar
berpikir abstrak. b.
Mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. c.
Kemampuan sosialisasinya terbatas. d.
Tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit. e.
Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang diamati. f.
Kerap kali diikuti gangguan artikulasi bicara.
Anak tunagrahita kategori sedang mengalami gangguan pada susunan syaraf pusat sehingga berpengaruh pada semua gerakan
tubuh. Kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang pada umumnya mengalami permasalahan, sehingga guru perlu
mengupayakan media pembelajaran, metode pembelajaran dan latihan- latihan yang sesuai dengan kebutuhan anak untuk membantu
meningkatkan perkembangan motorik halus termasuk kemampuan
15
koordinasi mata dan tangan. Media atau metode tersebut digunakan sebagai dasar untuk membantu anak tunagrahita kategori sedang dalam
belajar mengembangkan motorik halusnya, mengembangkan kemampuan koordinasi mata dan tangan, mempermudah pembelajaran
sekaligus menarik perhatian anak.Pengertian lain juga dikemukakan oleh Nunung Apriyanto 2010; 36 yang menyatakan bahwa anak
tunagrahita kategori sedang memiliki karakteristik hampir tidak bisa memahami pembelajaran akademik tetapi, masih memiliki potensi untuk
mengurus diri sendiri dan dilatih untuk mengerjakan sesuatu secara rutin, dapat dilatih berkawan, mengikuti kegiatan dan menghargai hak milik
orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik anak tunagrahita kategori sedang yaitu seorang anak yang mempunyai kemampuan intelektual rendah, sering mengalami kesulitan
dalam mempertahankan perhatian, mempunyai hambatan pada motorik halus, serta perkembangan mental yang lambat. Perilaku anak tunagrahita
kategori sedang
dalam mengikuti
pembelajaran akademik
memperlihatkan bahwa tidak peduli terhadap pelajaran yang bersifat analisis dan berhitung. Derajat intelektual rendah menghambat anak
tunagrahita kategori sedang dalam melakukan gerakan-gerakan fisik yang berhubungan dengan gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.
Koordinasi mata dan tangan pada anak tunagrahita kategori sedang berkaitan erat dengan gerakan motorik halus sehingga dibutuhkan adanya
16
pembelajaran keterampilan
yang bersifat
sederhana untuk
meningkatkannya.