Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Kategori Sedang
17
saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Motorik halus merupakan gerakan yang
melibatkan otot-otot kecil dan menuntut adanya koordinasi mata dan tangan agar tercapainya ketepatan gerak dan pengendaliannya.
Pengembangan motorik halus ini tidak hanya dilakukan pada anak usia dini yang normal saja tetapi juga dapat diberikan pada anak tunagrahita
kategori sedang yang mempunyai kapasitas intelektual rendah yaitu berkisar 30-50.
Adanya korelasi positif antara derajat ketunagrahitaan dengan masalah-masalah fisik mengakibatkan anak tunagrahita kategori sedang
mengalami hambatan pada aspek motorik, baik motorik halus maupun motorik kasar. Perkembangan motorik halus anak tunagrahita kategori
sedang terjadi setelah mampu melakukan gerakan motorik kasar, karena kinerja motorik kasar mendahului kinerja motorik halus. Jika, anak
mengalami hambatan dalam motorik kasarnya maka anak juga mengalami kesulitan dalam motorik halusnya. Tetapi tidak berarti bahwa
anak yang motorik kasarnya berkembang baik, keterampilan motorik halusnya tidak mengalami hambatan. Oleh sebab itu, keterampilan kedua
motorik tersebut harus selalu dikembangkan. Anak tunagrahita kategori sedang yang mempunyai hambatan pada
kemampuan motorik halus akan menghambat mereka dalam belajar menulis atau menggambar dan ketika melakukan pekerjaan seperti,
mengancingkan baju, menalikan tali sepatu, menarik sleting, memegang
18
sendok dan garpu, sehingga banyak anak tunagrahita kategori sedang yang mengalami kesulitan dalam pengembangan diri. Kebutuhan
pengembangan motorik halus pada anak tunagrahita kategori sedang yaitu untuk mengembangkan keterampilan koordinasi mata dan tangan
serta mengembangkan koordinasi antara gerak kasar dan halus berupa pengadaan pembelajaran keterampilan dengan langkah-langkah yang
sederhana yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak. Tujuan pembelajaran keterampilan yaitu untuk memberikan pengetahuan
baru pada anak tunagrahita kategori sedang dan meningkatkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan kemampuan
koordinasi mata dan tangan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang rendah yang disebabkan karena derajat intelektual rendah sehingga mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kemampuan motorik halus pada anak tunagrahita kategori sedang sangat berkaitan dengan kemampuan
koordinasi mata dan tangan, sehingga jika kemampuan motorik halus rendah maka kemampuan koordinasi mata dan tangan juga rendah. Salah
satu cara untuk meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan bagi anak tunagrahita kategori sedang yaitu menggunakan keterampilan
yang mempunyai langkah-langkah sederhana yang mudah dipahami anak.
19