Bagaimana pandangan anda tentang Babe Uci?

minta saya buat ngajar silat juga. Karena babe selalu mesen gini, kalo kita punya ilmu jangan didemin aje buat diri sendiri tapi disebarin lagi ke orang biar bermanfaat. 6. Apa yang anda rasakan ketika melanggar nasehat Babe Uci? Dulu sih masih awal-awal masuk masih jarang latihan silat mah pernah ngelanggar nasehat babe gitu, tapi pas kita udeh mulai tekun latihan nih sering denger ceramah babe juga pasti otomatis kita ngikutin nasehat babe. Yang pasti pas saya ngelanggar nasehat babe pasti ada rasa bersalah ye, solanya apa yang guru kita ajarin pasti yang bener ga mungkin ajarannya atau nasehatnya buat kita malah jadi ga bener gitu. Jadi pas kita berbuat salah langsung inget nasehat babe tuh, seumpamanya solat kita bolong satu nih terus kita latihan silat, sama juga nih kita punya maenan tapi maenan kosong, percuma lu silat tapi lu gak solat gitu. Pewawancara Narasumber Achmad Faizal Riwanto Muhamad Soleh SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : Nama : Achmad Faizal Riwanto NIM : 1112051000155 Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telah melakukan wawancara pada pihak Soniatul Fallah selaku Murid H. Sanusi dan Ketua ranting Buncit Pulo Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta PSPD, untuk penulisan skripsi yang berjudul “Komunikasi Persuasif Dalam Aktivitas Dakwah di Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta ”. Demikian surat ini diberikan agar dapat digunakan sesuai dengan keperluan, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 3 Desember 2016 Soniatul Fallah Ketua PSPD Ranting Buncit Pulo HASIL WAWANCARA Nama : Soniatul Fallah Jabatan : Murid Babe Uci di Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta PSPD Tempat : Rumah Narasumber Tanggal : 6 Oktober 2016 Waktu : 19.00 sd 20.30 WIB Keterangan : Wawancara untuk penelitian skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Aktivitas Dakwah di Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta

I. Komunikasi Persuasif

1. Kenapa anda tertarik bergabung PSPD? “Keturunan”, karena sebelumnya ayah saya merupakan pendiri sekaligus pelatih ranting Kalibata dan ranting Pulo. Sejak kecil saya telah melihat ayah saya piaway dalam ilmu beladiri, mampu mengalahkan dua sampai tiga orang sekaligus dalam sesi latihan dan bahkan mampu memecahkan benda benda keras seperti genteng dan bata dengan tangan kosong. Hal inilah yang memacu saya untuk ikut berlatih di perguruan silat PSPD. 2. Apa yang anda cari di PSPD? Ilmu beladiri. Teknik berkelahi yang kuat dan cepat namun memiliki nilai seni yang tinggi. Namun seiring bertambahnya pengalaman ternyata ada hal lain yang dimiliki perguruan ini, nilai-nilai agama yang dalam. Hal ini saya temui dalam diri Babe. Nilai-nilai agama yang tinggi di perlihatkan Babe pada ucapan nasehat dan sikap Beliau, serta kebiasaan sehari-hari Beliau. 3. Bagaimana cara Babe Uci membuat anda tertarik ikut silat di PSPD? Learning by Doing atau praktek secara langsung. Kadang dalam sesi latihan Babe sering kali mempraktekan jurus secara langsung kepada murid murid Beliau, hal ini menarik perhatian para penonton yang mayoritas bukan anggota silat PSPD untuk ikut mempelajari jurus-jurus yang Babe praktekan atau dengan kata lain Babe Show Up secara langsung untuk menarik minat masyarakat sekitar. Hal ini lah yang membuat saya tertarik bergabung di PSPD. 4. Apa yang anda dapat dan rasakan ketika bergabung di PSPD? Yang saya dapat ketika bergabung di PSPD jelas sekali, Kesehatan dan kekuatan jasmani serta pengetahuan agama dan keberanian percaya diri. Selain merasa sehat saya juga merasa unggul dalam segi kekuatan fisik dibanding rekan-rekan saya. Dari segi agama, saya mendapatkan banyak pengetahuan di bidang tasawuf, bukan hanya pengetahuan teori namun juga praktek yang di tunjukan langsung lewat sifat dan sikap Babe.

5. Menurut pandangan anda, bagaimana cara Babe Uci mengajak para preman

ikut berlatih PSPD? Menawarkan kepada mereka untuk di latih silat hingga mereka bisa menjadi jawara yang di segani. Awalnya Babe mengiming-imingi para preman kekuatan beladiri yang tinggi, namun ketika mereka mulai merasa haus dengan jurus-jurus PSPD, Babe mulai menyarankan atau bahkan memberi syarat kepada mereka untuk meninggalkan kebiasaan buruk seperti minum minuman keras, judi dll. Karena rasa haus akan jurus- jurus silat mereka lebih tinggi dibanding kegemaran mereka melakukan hal-hal buruk, perlahan-lahan mereka pun meninggalkan kebiasaan buruk tsb. 6. Bagaimana pandangan anda tentang Babe Uci? Satu hal yang menurut saya paling menonjol dalam diri Babe, low profile. Ada kalimat yang saya tanam dalam hati saya, yang sempat di ucapkan Babe ketika menjadi pembicara dalam salah satu acara seminar kebudayaan silat betawi, kalimat ini terlontar dari Babe ketika pembawa acara memanggil babe dengan sebutan “Guru Besar”, ketika itu babe menjawab “Saya bukan guru besar, semua kecil, yang besar Cuma Allah”. Selain itu Babe juga dikenal sebagai maestro silat, namun masih mau mengajari atau melatih mayarakat biasa, yang jelas-jelas secara ekonomi menengah kebawah.

II. Aktivitas Dakwah

1. bentuk dakwah seperti apa yang sering Babe Uci sampaikan kepada anda dan

murid lainnya? Babe berdakwah lewat media silat, yang saya tidak lihat ketika guru silat lain mengajarkan silat adalah menjelaskan kaedah atau manfaat gerakan jurus kepada muridnya. Hal tersebut lah yang dilakukan Babe, beliau selalu menjelaskan nilai-nilai agama pada setiap kaedah atau fungsi-fungsi jurus kepada setiap muridnya dalam sesi latihan. Contohnya, jurus titik, dalam memulai setiap gerakan jurus dasar, itu artinya membiasakan diri untuk meminta maaf atau lebih memilih untuk menghindari perkelahian. 2. Bagaimana cara babe Uci memberikan nasihat atau dakwah ketika berlatih silat? Babe selalu memberikan wejangan atau nasehat sebelum menutup sesi latihan. Selain itu babe juga sering mempraktekan langsung rasa sakit yang diterima apabila kita menyakiti orang lain, tentunya hanya sebagai contoh. Tujuannya adalah agar kita tidak semena-mena menggunakan ilmu silat yang telah dipelajari untuk menyakiti orang lain, karena kita tahu rasa sakitnya.

3. Nasehat atau wajangan apa yang sering babe Uci berikan kepada muridnya

termasuk anda? “Silat, solat silaturahmi”. Jadi gini kita sebagai manusia mempunyai dua hubungan yaitu, hablum minal Allah dan hablum minan Nas. Hablum minal Allah adalah hubungan antara manusia dengan Allah selaku penciptanya, sedangkan hablum minan Nas adalah hubungan antara manusia dengan manusia. Babe selalu bilang Alquran dimulai dengan Bismillah dan diakhiri dengan minal Jin wan nas, artinya dengan memohon perlindungan Allah kita belajar silat, untuk menjaga diri dari gangguan jin dan manusia. 4. Apakah anda setuju, sependapat, dan mematuhi nasehat babe Uci? Kenapa? Ya setuju, sependapat, dan selalu berusaha mematuhi setiap nasehat Babe. Karena kebenaran dan keselarasan ucapan beliau dengan pendapat ulama serta akibat yang saya dapat ketika melanggar perintah Babe Uci. Yang kedua, dilihat dari posisi atau pencapaian yang telah beliau raih, membuktikan bahwa beliau adalah seorang panutan yang patut kita tiru jejaknya, tentunya dalam hal baiknya. 5. Apa yang anda rasakan ketika melaksanakan nasehat Babe Uci? Saya merasakan mafaat kebenaran dari ucapan beliau, dan telah terbukti secara nyata. Misalnya nasehat untuk melakukan suatu hal postif dan menghindari suatu hal negatif. Misalnya kaitannya dalam persoalan kehidupan pribadi. Contohnya, babe mengajurkan saya untuk selalu berzikir setiap malam. Setelah saya melakukan anjuran babe banyak kemudahan-kemudahan yang saya terima dalam sehari-hari, seperti naik jabatan, best employe karyawan terbaik , karyawan termuda dalam jabatan, dan berkurangnya emosi dalam berucap. 6. Apa yang anda rasakan ketika melanggar nasehat Babe Uci?