Sejarah Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta

Hingga saat ini, PSPD memiliki ratusan murid yang terbagi dalam 13 ranting dan tersebar di wilayah Jabodetabek. 13 ranting tersebut adalah: 1 Ranting Mangggarai 2 Ranting Menteng Dalem 3 Ranting Rawajati 4 Ranting Batu Merah 5 Ranting Kalibata 6 Ranting Pulo 7 Ranting Ketapang 8 Ranting Tambun 9 Ranting Fatahillah 10 Ranting Al Ikhlas 11 Ranting Al Hikmah 12 Ranting Pekojan 13 Ranting Cimanggis

C. Makna Logo Pusaka Djakarta

1 Lima Jari bermakna, Pancasila, rukun Islam dan sumpah perguruan. 2 Obor bermakna, penerang atau petunjuk pada bidang seni budaya Indonesia khususnya bidang pencak silat.

D. Visi dan Misi Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakarta

Seperti organisasi pada umumnya, Perguruan Pencak Silat Pusaka Djakata memiliki visi dan misi sebagai tujuan dan prinsip dasar perguruan. Visi: Gambar: Logo Perguruan silat Pusaka Jakarta a. Memelihara dan mendorong tumbuh kembangnya seni pencak silat khas budaya Betawi Jakarta. b. Menjalin hubungan yang erat dan produktif dengan sesama organisasi pencak silat yang tergabung dalam IPSI Ikatan Pencak Silat Indonesia. c. Menjadi mediator dan fasilitator bagi semua anggota perguruan pencak silat pusaka djakarta dalam berhubungan dengan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta PEMDA DKI pada khususnya dan Pemerintah Pusat umumnya. Misi: a. Membina kepedulian, kemandirian, dan kemajuan seluruh anggota perguruan pencak silat pusaka djakarta dalam kehidupan sehari-hari mereka. b. Mempererat tali persaudaraan sesama anggota perguruan pencak silat pusaka djakarta dengan masyarakat umum. c. Menjadi konseptor, inisiator serta motor pendorong bagi masyarakat jakarta dalam menciptakan suasana kota jakarta yang bersih, aman, dan nyaman.

E. Tujuan Perguruan Silat Pusaka Djakarta

Tujuan umum dari perguruan silat Pusaka Jakarta terkandung di dalam lima pilar pendidikan karakter dalam pencak silat yakni: 1 Takwa Takwa berarti beriman teguh kepada pemilik alam semesta, yakni Allah Swt. Bertakwa artinya meyakini akan kebesaran Allah Swt dan menjalankan seluruh ajaran-Nya secara Kaffah atau total. 2 Tanggap Tanggap berarti peka, peduli, antisipatif, proaktif, dan mempunyai kesiapan diri terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi berikut semua kecenderungan, tunturan, dan tantangan yang menyertainya berdasarkan sikap berani, mawas diri, dan terus meningkatkan kualitas diri. 3 Tangguh Tangguh berarti bersikap ulet dan sanggup mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi dan menjawab setiap tantangan serta dapat mengatasi setiap persoalan, hambatan, dan gangguan dengan baik. 4 Tanggon Tanggon berasal dari bahasa Jawa yang artinya teguh, tegar, konsisten, dan konsekuen dalam memegang prinsip menegakkan keadilan, kejujuran, dan kebenaran. 5 Trengginas Trengginas dalam bahasa Jawa berarti enerjik, aktif, kreatif, dan inovatif, berpikir luas serta sanggup bekerja keras untuk mengejar kemajuan yang bermutu dan bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat berdasarkan sikap kesediaan untuk membangun diri sendiri dan sikap bertanggung jawab atas pembangunan masyarakatnya. Selain lima pilar pendidikan karakter dalam pencak silat di atas, tujuan dari perguruan silat Pusaka Jakarta secara khusus terkandung di dalam sumpah perguruan atau Undang-undang perguruan silat Pusaka Jakarta, diantaranya adalah: 1 Kami akan taat pada perintah Allah Swt dan Rasul-Nya, dan akan mengerjakan apa yang diperintahkan, serta akan meninggalkan apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. 2 Kami akan mentaati Undang-undang Negara Republik Indonesia yang berasarkan Pancasila. 3 Kami akan patuh dan hormat pada kedua orang tua, Ibu dan Bapak. 4 Kami akan taat dan patuh pada guru-guru selama guru itu benar, dan akan selalu mematuhi segala peraturan-peraturan perguruan. 5 Kami akan memperbanyak silaturahmi, menyantuni anak yatim piatu, serta fakir miskin dan akan selalu menghindari segala keributan-keributan atau perkelahian-perkelahian yang tidak ada gunanya.

F. Profil Guru Besar dan Struktur Perguruan Pencak Silat Pusaka

Djakarta Ringkasan Biografi H. Sanusi babe Uci