Multiple Intelligences dalam Akivitas Mengajar Visi SETS

Visi SETS merupakan cara pandang ke depan yang membawa ke arah pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini mengandung aspek sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik Binadja, 2005. Sementara pendekatan SETS merupakan cara pembelajaran dengan cara mengaitkan hal yang dipelajari dengan aspek sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat yang sesuai secara timbal balik sebagai satu bentuk keterkaitan terintegratif Binadja, 2006:12. Secara keseluruhan keempat unsur SETS tersebut akan selalu menyatu tak terpisahkan, seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Keterkaitan masing-masing Unsur SETS Unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dalam kehidupan manusia saling berkaitan satu sama lain. Pembelajaran sains bervisi SETS memberi penekanan penting yang saling berkaitan antara unsur-unsur SETS. Menurut Binadja bahwa karakteristik dari pendekatan SETS adalah sebagai berikut: 1 Tetap memberi pengajaran sains 2 Murid dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat 3 Murid diminta untuk berpikir tentang bagaimana kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains ke bentuk teknologi 4 Murid diminta untuk menjelaskan keterkaitan antara unsur sains yang dibincangkan dengan unsur lain SETS 5 Murid dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari penggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi berkenaan 6 Dalam konteks konstruktivisme, murid dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal bergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan Binadja, 1999 Visi SETS sangat dianjurkan karena sejumlah kelebihan berikut ini Binadja 2004:2 1 Visi SETS memberi peluang pada siswa untuk memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan hasil analisis dan sintesis yang bersifat komprehensif dengan memperhitungkan aspek sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. 2 Visi dan pendekatan SETS memberi wadah secara mencukupi kepada para pendidik dan siswa untuk menuangkan kemampuan berkreasi dan berinovasi dibidang minatnya dengan landasan SETS secara kuat. 3 Visi dan pendekatan SETS memberi kesempatan pendidik dan siswa untuk mengaktualisasikan diri dengan keistimewaankelebihan SETS Guna mengembangkan pembelajaran bervisi SETS, guru harus menyediakan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, bahan ajar sampai evaluasi yang di dalamnya memuat visi SETS itu sendiri. Jadi dalam pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS, siswa diajak untuk mengkaitkan antara unsur sains dalam pembelajaran yang sedang diikuti dengan unsur lingkungan, teknologi dan masyarakat. Dengan menggunakan pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS, diharapkan dapat menimbulkan kesan yang baik terhadap pelajaran Kimia sehingga siswa lebih mudah mengikuti pelajaran Kimia dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran Kimia meningkat, yang pada akhirnya siswa diharapkan bisa mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal.

2.7 Tinjauan Kompetensi Hidrokarbon

Materi pokok dalam penelitian ini adalah hidrokarbon kelas X semester II dengan standar kompetensi yaitu memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi dasarnya mencakup dua hal, meliputi: 1 mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon, dan 2 menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Analisis materi hidrokarbon adalah sebagai berikut:

2.7.1 Mengidentifikasi Unsur C dan H dalam Senyawa Karbon

Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam sampel organik juga dapat ditunjukkan melalui percobaan sederhana, yaitu dengan uji pembakaran. Pembakaran sampel organik akan mengubah C menjadi CO 2 dan H menjadi H 2 O. Gas CO 2 dapat dikenali karena mengeruhkan air kapur, sedangkan air dapat dikenali dengan kertas kobalt klorida yang berubah warna dari biru menjadi merah muda Purba:2004:101.

2.7.2 Mendeskripsikan Kekhasan Atom Karbon dalam Senyawa Karbon

Atom C mempunyai konfigurasi elektron 2 4, sehingga elektron valensinya adalah 4, artinya setiap satu atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen tunggal. Oleh karena itu, atom C mempunyai sifat khas, yaitu mampu berikatan dengan atom C lain membentuk rantai karbon yang sangat panjang dan bervariasi. Pada senyawa polimer, panjang rantai C bisa mencapai ribuan atom C. Justiana Muchtaridi, 2009:282.

2.7.3 Membedakan Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner

C 1 C 1 – C 2 – C 3 – C 4 – C 1 C 1 Keterangan : C 1 = C primer jika atom C yang mengikat satu atom C lain C 2 = C sekunder jika atom C yang mengikat dua atom C lain C 3 = C tersier jika atom C yang mengikat tiga atom C lain C 4 = C kuarterner jika C yang mengikat empat atom C lain

2.7.4 Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan

2.7.4.1 Hidrokarbon Jenuh

Hidrokarbon jenuh yaitu hidrokarbon yang semua ikatan antarkarbonnya merupakan ikatan tunggal -C-C-. Hidrokarbon jenuh meliputi alkana dan sikloalkana. H H H H H H-C-C-C-C-C-H H H H H H Pentana Siklobutana

2.7.4.2 Hidrokarbon Tak Jenuh

Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon yang dalam ikatan karbonnya minimal terdapat satu ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga. Hidrokarbon tak jenuh meliputi 1 alkena, 2 alkuna, 3 sikloalkena, dan 4 sikloalkuna. 1-propena 1-propuna Sikloheksena Siklobutuna

2.7.5 Memberi Nama Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna

Tata nama alkana menjadi dasar penamaan senyawa karbon lainnya, oleh karena itu harus betul-betul dipahami. Akan tetapi sebelumnya harus diketahui dahulu

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN 2014 2015

1 32 261

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER TAHUN PELAJARAN 2014 2015

3 6 83

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY BERSTRATEGI BUZZ GROUP

1 48 237

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS.

0 29 528

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1