Hakikat Hasil Belajar UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS
hasil belajar yang tinggi, semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan
upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
Lebih lanjut menurut Sardiman 2007 dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan karena hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi. Siswa akan berhasil
dalam belajar apabila dalam diri siswa ada suatu keinginan untuk belajar. Keinginan belajar akan berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar di sekolahan,
apabila memilki keinginan atau motivasi maka berpengaruh terhadap kegiatan belajar
di kelas sehingga menjadi siswa yang aktif di kelas.
Ada enam faktor yang mendukung sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar, yaitu sebagai
berikut:
1 Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,
peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. 2
Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu
kekuatan internal yang memandu siswa mencapai tujuan. Perolehan tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau mengakhiri perasaan kebutuhan dan
tekanan. 3
Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Rangsangan secara
langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Setiap siswa memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sikap positif terhadap materi
pembelajaran. Namun apabila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang mengakibatkan siswa yang mulanya termotivasi untuk belajar pada
akhirnya menjadi terlihat bosan dalam pembelajaran 4
Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-kecemasan,
kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan
belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong siswa untuk belajar keras. 5
Kompetensi Manusia pada dasarnya memilki keinginan untuk memperoleh kompetensi
dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Siswa secara
intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Apabila siswa mengetahui bahwa dia merasa
mampu terhadap apa yang telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hal ini dating dari kesadaran siswa bahwa dia secara intensional telah menguasai apa yang
telah dipelajari berdasarkan pada kemampuan dan usahanya sendiri.